Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah melakukan penandatanganan kontrak kerja Pembangunan Bangunan Pengarah Bendungan Rukoh Kabupaten Pidie (MYC) Lanjutan senilai Rp 221 miliar.
SVP Corporate Secretary Perseroan Ermy Puspa Yunita menuturkan, melalui pembangunan Bangunan Pengarah Bendungan Rukoh Kabupaten Pidie (MYC) Lanjutan harapannya dapat menjadi saluran suplesi sebesar 12,00-16,00 m3/detik ke tampungan Bendungan Rukoh.
Baca Juga
“Sebelumnya Waskita juga mengerjakan proyek Bendungan Rukoh yang ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2024. Proyek Bangunan Pengarah Bendungan Rukoh ini harapannya dapat menjadi pendukung sebagai saluran irigasi untuk Bendungan Rukoh yang nantinya bermanfaat sebagai sumber pengairan lahan irigasi pertanian dan pengendalian banjir,” kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (6/12/2023).
Proyek Bangunan Pengarah Bendungan Rukoh Kabupaten Pidie (MYC) Lanjutan ini terletak di Desa Blang Rikui dan Desa Panton Bunot, Kecamatan Tiro Truseb, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Advertisement
Adapun lingkup utama pekerjaan Waskita yaitu meliputi pekerjaan Saluran Suplesi yang mengarah ke genangan Bendungan Rukoh yaitu memiliki panjang saluran 3350 m dengan lebar 5 m serta kedalaman 2,27 m.
Proyek Lainnya
Selain itu, Waskita juga mengerjakan Bangunan Talang dan Jalan Akses menuju Saluran Suplesi. Dalam kontrak pembangunan yang menggunakan dana APBN 2023-2024 ini membutuhkan waktu 450 hari pengerjaan dan akan selesai pada Maret 2025.
Masih dari Sumber Daya Air (SDA), sebelumnya Perseroan juga telah memenangkan tender untuk mengerjakan Jaringan Irigasi Belitang Lempuing Paket 2, Sumatera Selatan senilai Rp 391 miliar.
“Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian khususnya di wilayah kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Ogan Komering Ilir dengan peningkatan fasilitas irigasi dan drainase yang memadai,” kata Ermy.
Luas Saluran
Saluran irigasi Belitang dan Lempuing akan dikerjakan secara joint operation oleh Waskita bersama PT Basuki Rahmanta Putra (BRP) dengan porsi 60% Waskita dan 40% BRP. Proyek ini dikerjakan selama 1.095 hari dan akan selesai pada akhir tahun 2026.
Proyek irigasi Belitang Lempuing Paket 2 memiliki saluran seluas 8500 Ha. Dalam pembangunan rencananya tim proyek melakukan inovasi digitalisasi melalui penerapan Building Information Modeling (BIM) sampai dengan 7D.
Perseroan juga selalu mendorong pengembangan green construction di setiap proyek-proyek yang dikerjakan. Penerapan green construction ini merupakan salah satu upaya Perseroan dalam meningkatkan dan melindungi keragaman ekosistem, memperbaiki kualitas udara, mereduksi limbah serta konservasi sumber daya alam.
Hal tersebut menjadi salah satu bentuk komitmen Perseroan terhadap sustainable construction untuk keberlangsungan, penghijauan dan penyelamatan lingkungan serta ekosistem alam.
“Alhamdulillah sampai saat ini Perseroan masih dipercaya oleh Pemerintah untuk mengerjakan dua proyek SDA ini. Tentunya Waskita akan menjaga kepercayaan ini dengan menunjukkan kapabilitas serta mengerahkan segala potensi agar proyek selesai dengan tepat waktu dan tepat mutu,” tandasnya.
Advertisement