Sukses

Emiten Batu Bara Milik Orang Terkaya Indonesia Low Tuck Kwong Tebar Dividen USD 500 Juta

Bayan Resources akan membagikan dividen interim sebesar USD 500 juta atau setara dengan USD 0,015 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Emiten batu bara milik orang terkaya di Indonesia Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (812/2023),  Bayan Resources akan membagikan dividen interim sebesar USD 500 juta atau setara dengan USD 0,015 per saham. Pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 5 Desember 2023.

Sementara itu, hingga 30 September 2023, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak USD 910,50 juta, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya USD 1,92 miliar serta total ekuitas senilai USD 2,16 miliar. 

Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen interim BYAN:

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 15 Desember 2023
  • Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 18 Desember 2023
  • Cum dividen di pasar tunai: 19 Desember 2023
  • Ex dividen di pasar tunai: 20 Desember 2023
  • Recording date: 19 Desember 2023
  • Pembayaran dividen: 5 Januari 2024 

Pada perdagangan saham Jumat, 8 Desember 2023, saham BYAN melemah 0,53 persen ke posisi Rp 18.900 per saham. Saham BYAN dibuka stagnan di posisi Rp 19.000. Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 19.000 dan terendah Rp 18.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 23 kali dengan volume perdagangan 55 saham. Nilai transaksi Rp 104,2 juta.

2 dari 4 halaman

Bayan Resources Dapat Perpanjangan Pinjaman dari Bank Permata Senilai Rp 3,56 Triliun

Sebelumnya diberitakan, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mendapatkan perpanjangan jangka waktu dan peningkatan fasilitas perbankan dari PT Bank Permata Tbk (BNLI) pada 4 November  2023.

Direktur Utama Bayan Resources Low Tuck menuturkan, pihaknya telah menandatangani perubahan terhadap perjanjian pemberian fasilitas perbankan dengan Bank Permata sebagai pemberi fasilitas yang telah ditandatangani sebelumnya pada 22 Desember 2020. 

Perpanjangan jangka waktu Fasilitas Omnibus Revolving Loan (RL)/GB/SBLC dan Fasilitas FX Line dari yang sebelumnya akan berakhir pada 20 Desember 2023 menjadi berakhir pada 20 Desember 2026. 

Adapun peningkatan jumlah Fasilitas Omnibus Revoving Loan (RL)/BG/SBLC dari USD 130 juta menjadi USD 230 juta yang terdiri dari USD 200 juta untuk Fasilitas RL dan USD 30 juta untuk Fasilitas BG/SBLC. Artinya, fasilitas pinjaman ini menjadi sekitar Rp 3,56 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.501 per dolar AS). 

Dia bilang, fasilitas perbankan tersebut digunakan untuk pembiayaan modal kerja dan mendukung kebutuhan jaminan bank, transaksi valas (Spot dan Forward, Mata Uang Utama) Perseroan dan para anak perusahaannya.

"Kegiatan operasional Perseroan dan anak usahanya terjamin kelancarannya dengan adanya fasilitas perbankan tersebut yang sewaktu-waktu dapat digunakan oleh Perseroan dan anak usahanya," kata Low Tuck Kwong dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (6/12/2023). 

 

3 dari 4 halaman

Pendapatan Merosot

Sebelumnya, emiten pertambangan batu bara milik Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk (BYAN), mengalami penurunan pendapatan sebesar 17,66 persen year on year (YoY) menjadi USD 2,75 miliar hingga akhir kuartal III 2023. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, BYAN meraup pendapatan senilai USD 3,34 miliar.

Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (2/12/2023), pendapatan BYAN per kuartal III 2023 didominasi oleh segmen ekspor dengan nilai mencapai USD 2,43 miliar. Adapun pendapatan BYAN dari segmen domestik tercatat sebesar USD 317 juta.

BYAN mencatatkan beban pokok pendapatan sebanyak USD 1,43 miliar per kuartal III 2023, atau meningkat 37,5 persen YoY dibandingkan beban pokok pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai USD 1,04 miliar.

4 dari 4 halaman

Beban Bertambah

Beban penjualan BYAN juga bertambah 21,79 persen menjadi USD 59,52 juta per kuartal III 2023, dari sebelumnya USD 48,87 juta per kuartal III 2022. 

Hingga akhir kuartal III 2023, emiten milik konglomerat Low Tuck Kwong ini membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak USD 910,50 juta. Hasil ini menyusut 40,83 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar USD 1,62 miliar.

Total aset BYAN hingga kuartal III 2023 berjumlah USD 2,83 miliar. Aset ini terbagi atas liabilitas sebesar USD 664,63 juta dan ekuitas senilai USD 2,16 miliar.