Sukses

Harita Nickel Targetkan PLTS 300 MWp Beroperasi pada 2025

Investor Relations Trimegah Bangun Persada Lukito Gozali menuturkan, rencananya fasilitas panel surya berkapasitas 300 MWp akan dioperasikan pada 2025.

Liputan6.com, Jakarta - Emiten nikel milik Grup Harita, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel bakal membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 300 Megawatt peak (MWp) pada 2024.

Investor Relations Trimegah Bangun Persada Lukito Gozali menuturkan, rencananya fasilitas panel surya berkapasitas 300 MWp akan dioperasikan pada 2025. 

"Ke depannya kami akan bangun tower plan untuk yang solar mungkin sekitar 300 Megawatt," kata dia dalam acara Indonesia Investment Education, Sabtu (8/12/2023).

Di samping itu, Harita Nickel juga bakal terus melakukan eksplorasi dalam menjalankan bisnisnya. Sehingga, perusahaan mampu menekan emisi karbon dan transisi menuju energi bersih. 

Sebagai informasi, hingga akhir kuartal III 2023, PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau disebut Harita Nickel mencatat penjualan Rp 17,3 triliun. Penjualan tersebut melonjak 135 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 7,4 triliun.

Seiring kenaikan penjualan tersebut, Trimegah Bangun Persada membukukan laba bersih ke pemilik entitas induk tumbuh 24 persen menjadi Rp 4,5 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,6 triliun.

Perseroan mencatat laba kotor Rp 6,1 triliun hingga September 2023. Laba kotor itu naik 63 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,8 triliun.

Laba usaha bertambah 59 persen menjadi Rp 5,4 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,4 triliun. Laba periode berjalan meningkat 60 persen menjadi Rp 5,7 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,5 triliun.

Perseroan mencatat laba per saham dasar naik menjadi Rp 74,35 hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 65,43.

Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 27,17 triliun hingga akhir September 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 14,2 triliun.

Total liabilitas turun menjadi Rp 17,91 triliun akhir kuartal III 2023 dari Desember 2022 Rp 20,3 triliun. 

Aset perseroan tercatat naik menjadi Rp 45,08 triliun hingga akhir September 2023 dari akhir 2022 Rp 34,6 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 5,2 triliun hingga akhir September 2023 dari Desember 2022 Rp 1,2 triliun.

 

 

2 dari 4 halaman

Potensi Pembagian Dividen

Sebelumnya diberitakan, emiten nikel milik Grup Harita, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) memberikan bocoran soal pembagian dividen pada 2024. 

Investor Relations Trimegah Bangun Persada Lukito Gozali mengungkapkan, dividen yang diberikan kepada pemegang saham akan sesuai dengan pedoman pembagian dividen yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Alhasil, jika mengacu pada pedoman saat ini besaran dividen yang diberikan sebesar 30% dari laba bersih. 

Sebagaimana diketahui, Harita Nickel telah membagikan dividen tunai sebesar 30% dari total laba bersih tahun 2022 atau sekitar Rp 1,4 triliun.

"RUPS Tahun ini pun kita bagikan dividen 30 persen, itu (pedoman) ada di prospektus kita, angkanya di 30 persen secara guideline belum berubah," kata dia dalam acara Indonesia Investment Education, Sabtu (8/12/2023).

Ia melanjutkan, pembagian keuntungan berupa dividen tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham saat Perseroan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 

Hingga akhir kuartal III 2023, PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau disebut Harita Nickel mencatat penjualan Rp 17,3 triliun. Penjualan tersebut melonjak 135 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 7,4 triliun.

Seiring kenaikan penjualan tersebut, perseroan membukukan laba bersih ke pemilik entitas induk tumbuh 24 persen menjadi Rp 4,5 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,6 triliun.

 

3 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan

Perseroan mencatat laba kotor Rp 6,1 triliun hingga September 2023. Laba kotor itu naik 63 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,8 triliun.

Laba usaha bertambah 59 persen menjadi Rp 5,4 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,4 triliun. Laba periode berjalan meningkat 60 persen menjadi Rp 5,7 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,5 triliun.

Perseroan mencatat laba per saham dasar naik menjadi Rp 74,35 hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 65,43.

Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 27,17 triliun hingga akhir September 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 14,2 triliun.

Total liabilitas turun menjadi Rp 17,91 triliun akhir kuartal III 2023 dari Desember 2022 Rp 20,3 triliun. 

Aset perseroan tercatat naik menjadi Rp 45,08 triliun hingga akhir September 2023 dari akhir 2022 Rp 34,6 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 5,2 triliun hingga akhir September 2023 dari Desember 2022 Rp 1,2 triliun.

4 dari 4 halaman

Trimegah Bangun Persada Buka Peluang Ekspor Nikel ke Jepang dan Korea Selatan

Sebelumnya diberitakan, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel membuka peluang ekspor nikel ke Jepang dan Korea Selatan. Sebelumnya, Perseroan telah melakukan ekspor ke negara produsen baterai kendaraan listrik, yakni China. 

Presiden Direktur Trimegah Bangun Persada, Roy A. Arfandy menegaskan, perseroan melakukan ekspor terhadap semua produsen yang memproduksi baterai mobil listrik. 

"Tidak hanya ke China, tapi terutama memang banyak pembuatan baterai modal listrik itu berada di China juga kebanyakan ekspor kami itu ke negara China,” kata Roy dalam acara OCBC Experience Supporting Indonesia to The Global Stage di The Ritz-Carlton Jakarta, pada Selasa (14/11/2023). 

Dengan demikian, Harita Nickel tidak menutup kesempatan untuk melakukan ekspor nikel ke Jepang dan Korea. Selain China, rupanya Perseroan juga pernah melakukan ekspor nikel ke India. 

Ia melanjutkan, saat ini nikel bukan hanya dimanfaatkan sebagai stainless steel. Akan tetapi, nikel ini bisa digunakan sebagai bahan pembuatan baterai kendaraan listrik.  

"Jadi nikel itu memang sangat bermanfaat dan banyak dipakai di kebutuhan-kebutuhan yang sangat luas,” kata dia. 

Di sisi lain, ia menuturkan, dalam rangka memperkuat bisnisnya, Perseroan terus mengembangkan jaringan dengan bank global. Sehingga, Perseroan bisa melakukan transaksi dagang dengan luar negeri atau negara lain yang prospektif.