Sukses

Waskita Beton Precast Bidik Pendapatan Tumbuh 30% pada 2024

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengincar pendapatan antara Rp 2,2 triliun-Rp 2,4 triliun pada 2024.

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) memproyeksikan pendapatan pada 2023 berkisar Rp 1,4 triliun-Rp 1,5 triliun. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Beton Precast Asep Mudzakir menuturkan, pihaknya optimistis membukukan pendapatan hingga Rp 1,5 triliun. Tak hanya pendapatan, ia berharap kinerja laba bisa tumbuh positif tahun ini.

"Tahun 2023 proyeksi pendapatan itu di range sekitar Rp 1,4 triliun sampai dengan Rp 1,5 triliun," kata Asep dalam paparan publik, Selasa, (12/12/2023).

Di samping itu, nilai kontrak baru tahun ini diperkirakan bisa menyentuh angka Rp 2,1 triliun. Nilai kontrak baru tersebut naik sekitar 30% dari 2022.

Sedangkan, hingga September 2023, WSBP telah mengantongi nilai kontrak baru senilai Rp 1,15 triliun. Sekitar 67% kontrak baru berasal dari pasar di luar induk usaha, yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Porsi kontrak dari non Grup Waskita atau eksternal tumbuh 212% secara tahunan. 

Corporate Communication Manager Waskita Beton Precast Indra Kurnia menuturkan, WSBP juga senantiasa mendorong pertumbuhan berkelanjutan ini dengan target nilai kontrak baru pada 2024  meningkat sebesar 20%, yaitu menjadi Rp 2,3-Rp 2,5 triliun dibandingkan 2023

Pendapatan usaha Waskita Beton juga ditargetkan meningkat di kisaran Rp 2,2 triliun-Rp 2,4 triliun. Atau naik 30% dibanding target pendapatan usaha pada 2023.

"Laba kotor juga ditargetkan meningkat sebesar Rp 0,3 triliun sampai dengan 0,4 triliun, meningkat 50% dari 2023 dan EBITDA-nya meningkat 100% menjadi Rp 0,0 triliun sampai dengan Rp 0,1 triliun," kata Indra.

Waskita Beton telah menyiapkan program kerja strategis pada 2024. Perseroan akan melakukan divestasi dan optimalisasi aset idol perusahaan. Selain itu, WSBP juga akan menyelesaikan implementasi seluruh skema restrukturisasi dan pengembangan inovasi produk baru sesuai dengan kebutuhan pasar.

Kemudian, perbaikan rating kredit notes dari Pefindo Rating dengan yang berhasil menjalankan transformasi bisnis yang ditunjukkan dari perbaikan manajemen operasional atau arus kas mampu memenuhi kewajiban keuangan yang sesuai perjanjian homologasi. 

Terakhir, WSBP dapat meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang.

 

  

2 dari 5 halaman

WSBP Suplai Produk untuk Tol Bayung Lencir-Tempino, Nilai Kontrak Rp 222,5 Miliar

Sebelumnya diberitakan, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan jalan tol Trans Sumatera yang terus digenjot Pemerintah. Kali ini, Perseroan menyuplai produknya untuk Proyek Jalan Tol Bayung Lencir-Tampino Seksi 1 dan Seksi 2. 

Proyek tol tersebut terletak di Sumatera Selatan dan merupakan jalan tol pertama di Jambi yang menghubungkan daerah Jambi ke Palembang hingga Lampung. Kehadiran Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino akan menambah panjang Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dan merupakan langkah awal kelanjutan pembangunan JTTS Tahap II.

Vice President of Corporate Secretary Waskita Beton Precast Fandy Dewanto menuturkan, dengan disuplainya jalan tol ini, menguatkan komitmen perusahaan dalam pemerataan pembangunan akses jalan tol di Indonesia.

"Sejak 2014 kami dipercaya untuk menyuplai jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional Pemerintah,” kata Fandy dalam keterangan resminya, dikutip Senin (27/11/2023).

Proyek Jalan Bayung Lencir-Tampino Seksi 1 dan Seksi 2 sepanjang kurang lebih 20 km ini merupakan proyek milik Adhi-Waskita-Jaya Konstruksi KSO (Seksi 1) dan PTPP-Nindya Karya KSO (Seksi 2) yang didapat oleh WSBP sejak akhir kuartal II 2023.

Dengan total nilai kontrak sebesar Rp 225,5 miliar, WSBP menyuplai 4 produk unggulannya yaitu Readymix sebanyak 56.650 m3, Spun Pile sebanyak 13.003 batang, Square Pile sebanyak 1.558 batang, PC-I Girder sebanyak 66 batang.

Untuk produk Readymix, WSBP mendirikan Batching Plant di lokasi Seksi 1 di Bayung Lencir Sumatera Selatan yang memiliki kapasitas volume produksi sebesar 90 m3 per jam yang mampu menyuplai kebutuhan pembangunan tol tersebut.

Saat ini, perkembangan produksi Readymix sudah mencapai 4,87 persen yang dilakukan sejak Oktober 2023 dan ditargetkan selesai produksi pada Mei 2024. 

"Produk Readymix kami produksi di batching plant lalu langsung dikirimkan menggunakan truck mixer ke lokasi proyek,” ujar dia. 

 

3 dari 5 halaman

Penuhi Kebutuhan Precast

Sedangkan, untuk memenuhi kebutuhan produk precast, WSBP mengerahkan Plant Gasing di Palembang. Saat ini total perkembangan produksi seluruh produk sudah mencapai 45 persen dan dikirimkan secara bertahap sejak Agustus 2023 hingga Desember 2023 melalui jalur darat.

"Hingga saat ini progress pengiriman mencapai 80 persen dari produk yang sudah terproduksi,” imbuhnya. Pemilihan 4 produk precast ini dilatarbelakangi oleh hasil pembangunan yang kokoh dan memiliki daya tahan jangka panjang, serta mudah dalam proses pemasangan di proyek.

"Secara keseluruhan proyek ini ditargetkan selesai pada 2024. Nantinya proyek ini dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dan memperlancar lalu lintas di wilayah Sumatera,” kata dia.

Ke depan, WSBP mengklaim akan terus berkontribusi untuk mendukung program infrastruktur Pemerintah melalui produksi dan pengiriman produk berkualitas.

 

4 dari 5 halaman

WSBP Suplai Readymix untuk Jalan Distrik di KIPP Senilai Rp 98,6 Miliar

Sebelumnya diberitakan, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) kembali meraih kontrak untuk pembangunan IKN Nusantara yaitu Proyek Jalan Feeder (Distrik) pada kawasan megaproyek di Pulau Kalimantan ini.

Proyek ini merupakan pembangunan jalan sebagai jalan akses yang menghubungkan antar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dengan nilai kontrak sebesar Rp 98,6 miliar.

Vice President of Corporate Secretary Fandy Dewanto menyatakan bahwa WSBP fokus dan berkomitmen untuk menyuplai untuk percepatan penyelesaian IKN. 

“Saat ini pembangunan masih dilakukan di KIPP. Kontrak ini didapat dari Waskita-Nindya-Permata KSO,” kata Fandy dalam keterangan resminya, Rabu (15/11/2023).

Jalan Feeder (Distrik) sepanjang 10,3 km ini akan menggunakan produk readymix yang berkualitas dari WSBP dengan total volume 60.000 m3.

Untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan di IKN, WSBP mengerahkan salah satu batching plant di IKN yaitu Batching Plant Sepaku IKN yang memiliki kapasitas total sekitar lebih dari 1200 m3.

“Proses pengiriman produk dimulai sejak kuartal III/2023 lalu dan ditargetkan selesai pada kuartal II/2024 mendatang,” ujar dia.

Dengan dukungan batching plant serta sumber daya yang memadai optimis seluruh pesanan untuk menyuplai proyek tersebut dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Menurut ia, WSBP dapat membuktikan bahwa perusahaan memiliki keunggulan baik secara kapasitas, kemampuan dalam menyelesaikan proyek secara tepat waktu dan pengiriman secara tepat waktu. 

Tak hanya itu, WSBP juga menjadi anak usaha BUMN Karya pertama yang mendirikan batching plant (BP Sepaku dan BP Tempadung) guna mendukung kebutuhan produk beton untuk proyek-proyek di IKN.

Nantinya, WSBP juga akan melihat peluang untuk membidik proyek lainnya di IKN, seperti proyek rusun, hotel, dan fasilitas umum lainnya.

“Saat ini kami memiliki Quarry di Palu sehingga memudahkan dalam menyuplai material untuk produksi readymix di batching plant,” kata dia.

5 dari 5 halaman

Kajian Perseroan

Dia melanjutkan, WSBP tengah melakukan kajian peluang mendirikan temporary plant dan telah melakukan kerjasama dengan supplier lokal di Palu untuk memastikan suplai bahan baku proyek IKN, sehingga meningkatkan peluang WSBP untuk meraih berbagai proyek di IKN.

Strategi ini dilakukan sebagai upaya dukungan penyelesaian IKN dan peningkatan penggunaan kandungan dalam negeri untuk proyek ini.

Harapannya melalui proyek ini, WSBP dapat terus berkontribusi untuk pembangunan di IKN Nusantara dengan seluruh produk precast dan readymix yang berkualitas.

Selain itu dalam prosesnya, WSBP mengklaim selalu menjaga dan menerapkan manajemen risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang baik guna mendapatkan proyek-proyek yang memang memiliki tingkat kesehatan keuangan yang baik.

“WBSP menilai IKN adalah suatu peluang yang sangat bagus karena berpeluang menyerap kebutuhan yang menjadi core business perusahaan,” tandasnya.