Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah menyerap lebih dari 30% belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2023. Sebagaimana diketahui, belanja modal yang dianggarkan sebesar Rp 80 miliar.
Direktur Pengembangan Bisnis Waskita Beton Precast Bambang Dwi Wijayanto menuturkan, pihaknya telah menggunakan dana belanja modal tersebut lebih dari 30% untuk anggaran tahun ini.
Baca Juga
"Kami gunakan untuk maintenance produk cetakan kami, selain itu juga beberapa capex kami gunakan untuk menyelesaikan beberapa investasi yang sudah berjalan, untuk sertifikat tanah sehingga menjadikan aset kami ini lebih firm," kata Bambang dalam paparan publik Waskita Beton Precast, Selasa (12/12/2023).
Advertisement
Ia melanjutkan, untuk tahun depan, WSBP menargetkan belanja modal sekitar Rp 100 miliar-Rp 130 miliar. Belanja modal itu meningkat dari anggaran 2023.
Belanja modal tersebut akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur pabrik-pabrik produksi hingga cetakan baru. Alhasil, Perseroan masih fokus untuk melakukan ekspansi di bidang pre-cast dan ready mix. Adapun Waskita Beton memproyeksikan pendapatan 2024 berkisar Rp 1,4 triliun-Rp 1,5 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Beton Precast Asep Mudzakir menuturkan, pihaknya optimistis membukukan pendapatan hingga Rp 1,5 triliun. Tak hanya pendapatan, ia berharap kinerja laba bisa tumbuh positif tahun ini.
"Tahun 2023 proyeksi pendapatan itu di range sekitar Rp 1,4 triliun sampai dengan Rp 1,5 triliun," kata Asep.
Di samping itu, nilai kontrak baru tahun ini diperkirakan bisa menyentuh angka Rp 2,1 triliun. Angka tersebut naik sekitar 30% dari 2022.
Nilai Kontrak Baru
Sedangkan, hingga September 2023, WSBP telah mengantongi nilai kontrak baru senilai Rp 1,15 triliun. Sekitar 67% kontrak baru berasal dari pasar di luar induk usaha, yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Porsi kontrak dari non Grup Waskita atau eksternal tumbuh 212% secara tahunan.
Corporate Communication Manager Waskita Beton Precast Indra Kurnia menuturkan, WSBP juga senantiasa mendorong pertumbuhan berkelanjutan ini dengan target nilai kontrak baru pada 2024 meningkat sebesar 20%, yaitu menjadi Rp 2,3 sampai Rp 2,5 triliun dibandingkan 2023
Pendapatan usaha Waskita Beton juga ditargetkan meningkat di kisaran Rp 2,2 triliun-Rp 2,4 triliun. Atau naik 30% dibanding target pendapatan usaha di tahun 2023.
"Laba kotor juga ditargetkan meningkat sebesar Rp 0,3 triliun sampai dengan 0,4 triliun, meningkat 50% dari 2023 dan EBITDA-nya meningkat 100% menjadi Rp 0,0 triliun sampai dengan Rp 0,1 triliun," kata Indra.
Waskita Beton telah menyiapkan program kerja strategis pada 2024. Perseroan akan melakukan divestasi dan optimalisasi aset idle perusahaan.
Selain itu, WSBP juga akan menyelesaikan implementasi seluruh skema restrukturisasi dan pengembangan inovasi produk baru sesuai dengan kebutuhan pasar.
Kemudian, perbaikan rating kredit notes dari Pefindo Rating dengan yang berhasil menjalankan transformasi bisnis yang ditunjukkan dari perbaikan manajemen operasional atau arus kas mampu memenuhi kewajiban keuangan yang sesuai perjanjian homologasi. Terakhir, WSBP dapat meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang.
Advertisement
Waskita Beton Suplai Precast di Proyek Jalan Tol IKN Senilai Rp 14,85 Miliar
Sebelumnya diberitakan, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mulai menyuplai beton pracetak/precast untuk proyek infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal itu sejalan dengan upaya penyelesaian mega proyek IKN Nusantara yang terus berjalan.
Vice President of Corporate Secretary Fandy Dewanto mengatakan, ini merupakan proyek besar yang masuk dalam proyek strategis nasional, sehingga WSBP sangat mendukung untuk penyelesaiannya.
"Kami suplai untuk pembangunan Jalan Tol IKN Simpang Tempadung - Jembatan Pulau Balang Segmen 5A di IKN senilai Rp 14,85 miliar,” ujar dia dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (17/9/2023).
Dia bilang, jalan tol sepanjang 6,675 km ini akan menggunakan produk PC-I girder yang berkualitas dari Waskita Beton Precast dengan spesifikasi panjang 40,8 m dan tinggi 2,1 m berjumlah 48 bentang.
Untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan di IKN, Waskita Beton Precast mengerahkan salah satu plant precast di Jawa Timur yaitu Plant Prambon yang memiliki total kapasitas produksi sebesar 425 ribu ton per tahun.
"Hingga saat ini progress produksi dan pengiriman sudah mencapai 100 persen langsung dari Plant Prambon melalui jalur laut via Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan telah sampai di Jetty HK, Pulau Balang, Tempadung, Balikpapan, Kalimantan Timur,” imbuhnya.
Dengan dukungan plant serta sumber daya yang memadai optimis seluruh pesanan maupun pengerjaan proyek akan dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
"WSBP dapat membuktikan bahwa perusahaan memiliki keunggulan baik secara kapasitas, kemampuan dalam menyelesaikan proyek secara tepat waktu dan pengiriman secara tepat waktu,” kata dia.
Tidak hanya itu WSBP tengah melakukan kajian peluang mendirikan temporary plant dan telah melakukan kerja sama dengan supplier lokal di Palu untuk memastikan suplai bahan baku proyek IKN.
Strategi ini dilakukan sebagai upaya dukungan penyelesaian IKN dan peningkatan penggunaan kandungan dalam negeri untuk proyek ini.
Kontribusi di Pembangunan IKN Nusantara
Harapannya melalui proyek ini, WSBP dapat terus berkontribusi untuk pembangunan di IKN Nusantara dengan seluruh produk precast dan readymix yang berkualitas. Selain itu dalam prosesnya, WSBP mengklaim selalu menjaga dan menerapkan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik guna mendapatkan proyek-proyek yang memang memiliki tingkat kesehatan keuangan yang baik.
"WBSP menilai IKN adalah suatu peluang yang sangat bagus karena berpeluang menyerap kebutuhan yang menjadi core business perusahaan,” tandasnya.
Waskita Beton Precast juga menyuplai produk readymix (Mutu Fc 10-Fc 50 dan Fs 45) untuk proyek Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan RI, Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, dan Proyek Tol Simpang Tempadung - Pulau Balang Seksi 5A.
Advertisement
Waskita Beton Precast Raih Kontrak Baru di Luar Negeri Rp 7,8 miliar
Sebelumnya, emiten BUMN Karya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) kembali dipercaya untuk menyuplai proyek luar negeri. Belum lama ini, WSBP meraih kontrak baru dari proyek Timor Leste senilai Rp 7,8 miliar.
Vice President of Corporate Secretary Waskita Beton Precast Fandy Dewanto mengatakan, kontrak baru tersebut berasal dari proyek pembangunan jalan yang menghubungkan wilayah Tono-Noefefan ke Oenuno do Oecusse dengan nilai kontrak sekitar Rp 7,8 miliar.
Dalam rangka mendukung kelancaran proyek tersebut, Waskita Beton Precast mengerahkan Plant Prambon yang memiliki total kapasitas produksi sebesar 425.000 ton per tahun.
"Kami suplai puluhan girder dari plant di Jawa Timur dengan pengiriman melalui jalur laut Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Pelabuhan Wini, Humusu C, Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur,” ujar dia dalam keterangan resminya, Kamis (14/9/2023).
Dia bilang, saat ini seluruh produk girder WSBP sudah selesai diproduksi dan sudah sampai dengan baik di Pelabuhan Wini, Humusu C pada 11 September 2023.
Produk yang disuplai adalah PC-I girder dengan spesifikasi tinggi 0,9 m dan panjang 16,6 m dan PC-I girder spesifikasi tinggi 1,70 m dan panjang 30,8 m.
"Saat ini proses produksi dan pengiriman sudah mencapai 100 persen,” imbuhnya.
Waskita Beton Precast yang didukung pabrik precast serta sumber daya yang memadai optimistis seluruh pesanan maupun pengerjaan proyek akan dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Sehingga, Waskita Beton Precast dapat membuktikan perusahaan ini memiliki keunggulan baik secara kapasitas, kemampuan dalam menyelesaikan proyek secara tepat waktu, dan pengiriman secara tepat waktu.
Tak hanya itu, dalam prosesnya, WSBP mengklaim selalu menjaga dan menerapkan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik guna mendapatkan proyek-proyek yang memang memiliki tingkat kesehatan keuangan yang baik.
Harapannya setelah proyek ini selesai dapat memberikan manfaat bagi masyarakat pengguna akses jalan di Timor Leste sehingga memudahkan dalam beraktivitas.
"Ini juga menjadi portofolio yang baik bagi WSBP, karena dapat membuka peluang pasar luar negeri yang lebih besar lagi,” imbuhnya.