Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil mengantongi nilai kontrak baru senilai Rp 1,15 triliun hingga September 2023.
Corporate Communication Manager Waskita Beton Precast Indra Kurnia mengatakan, pihaknya memperkirakan realisasi nilai kontrak baru hingga akhir 2023 mencapai Rp 2,1 triliun. Optimisme tersebut berasal dari sejumlah kontrak yang telah diraih selama sembilan bulan pertama 2023.
Baca Juga
"Nilai kontrak baru kami mencapai Rp 1,15 triliun, 40% dibandingkan target," kata Indra dalam paparan publik, Selasa (12/12/2023).
Advertisement
Sementara itu, sekitar 67% kontrak baru berasal dari pasar di luar induk usaha, yakni PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Porsi kontrak dari non Grup Waskita atau eksternal tumbuh 212% secara tahunan.
Bila dirinci, nilai kontrak baru WSBP dipimpin oleh proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yaitu paket pembangunan jalan feeder sebesar Rp 98,65 miliar. Lalu, disusul oleh proyek Tol Jakarta - Cikampek II Selatan Paket 3 senilai Rp 95,57 miliar.
Kemudian, kontrak baru lainnya berasal dari proyek Tol Bayung Lencir Tempino Seksi 1 Jambi senilai Rp 92,81 miliar. Lalu, Tol IKN Segmen SP Tempadung -Jembatan Pulau Balang sebesar Rp 86,14 miliar dan proyek regasifikasi Sumbawa LNG Terminal senilai Rp 85,90 miliar.
"Berdasarkan segmen bisnis, masih dipimpin oleh produksi pre-cast dan ready-mix sebesar 93%, juga ditambah dengan jasa konstruksi sebesar 4% dan sewa alat sebesar 3%," kata dia.
WSBP juga senantiasa mendorong pertumbuhan berkelanjutan ini dengan target nilai kontrak baru pada 2024 meningkat sebesar 20%, yaitu menjadi Rp 2,3 sampai Rp 2,5 triliun dibandingkan 2023
Target Pendapatan
Pendapatan usaha Waskita Beton juga ditargetkan meningkat di kisaran Rp 2,2 triliun sampai dengan Rp 2,4 triliun. Atau naik 30% dibanding target pendapatan usaha di tahun 2023.
"Laba kotor juga ditargetkan meningkat sebesar Rp 0,3 triliun sampai dengan 0,4 triliun, meningkat 50% dari 2023 dan EBITDA-nya meningkat 100% menjadi Rp 0,0 triliun sampai dengan Rp 0,1 triliun," kata Indra.
Waskita Beton telah menyiapkan program kerja strategis pada 2024. Perseroan akan melakukan divestasi dan optimalisasi aset idle perusahaan.
Selain itu, WSBP juga akan menyelesaikan implementasi seluruh skema restrukturisasi dan pengembangan inovasi produk baru sesuai dengan kebutuhan pasar.
Kemudian, perbaikan rating kredit notes dari Pefindo Rating dengan yang berhasil menjalankan transformasi bisnis yang ditunjukkan dari perbaikan manajemen operasional atau arus kas mampu memenuhi kewajiban keuangan yang sesuai perjanjian homologasi.
Terakhir, WSBP dapat meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang.
Advertisement
Waskita Beton Precast Bakal Konversi Utang Bertahap hingga 30 Juni 2025
Sebelumnya diberitakan, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berkomitmen untuk menuntaskan kewajiban kepada para vendor. Salah satu opsi yang ditempuh Waskita Beton Precast adalah pembayaran utang melalui konversi saham melalui skema private placement.
Corporate Communication Manager Waskita Beton Precast Indra Kurnia menuturkan, konversi utang akan dilakukan secara bertahap hingga 30 Juni 2025 mendatang.
"Konversi utang dilakukan bertahap hingga 30 Juni 2025 nanti harga konversi menggunakan VWAP 45 hari yaitu Rp 50,81 per saham," kata dia dalam paparan publik, Selasa (12/12/2023).
Ia melanjutkan, nantinya vendor mendapatkan saham seri C yang memiliki hak yang sama dengan saham yang lain.
Lalu, Perseroan juga akan melakukan Obligasi Wajib Konversi (OWK). Distribusi akan dilakukan pada 12 Desember 2023 kepada pemegang obligasi.
"OWK nanti akan bersifat zero kupon atau tanpa bunga yang akan dikonversi menjadi saham seri C pada tahun 2023," kata dia.
Dengan demikian, dampak restrukturisasi tersebut akan membuat utang usaha WSBP turun sebesar 55%.
Waskita Beton Suplai Precast di Proyek Jalan Tol IKN Senilai Rp 14,85 Miliar
Sebelumnya diberitakan, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mulai menyuplai beton pracetak/precast untuk proyek infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal itu sejalan dengan upaya penyelesaian mega proyek IKN Nusantara yang terus berjalan.
Vice President of Corporate Secretary Fandy Dewanto mengatakan, ini merupakan proyek besar yang masuk dalam proyek strategis nasional, sehingga WSBP sangat mendukung untuk penyelesaiannya.
"Kami suplai untuk pembangunan Jalan Tol IKN Simpang Tempadung - Jembatan Pulau Balang Segmen 5A di IKN senilai Rp 14,85 miliar,” ujar dia dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (17/9/2023).
Dia bilang, jalan tol sepanjang 6,675 km ini akan menggunakan produk PC-I girder yang berkualitas dari Waskita Beton Precast dengan spesifikasi panjang 40,8 m dan tinggi 2,1 m berjumlah 48 bentang.
Untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan di IKN, Waskita Beton Precast mengerahkan salah satu plant precast di Jawa Timur yaitu Plant Prambon yang memiliki total kapasitas produksi sebesar 425 ribu ton per tahun.
"Hingga saat ini progress produksi dan pengiriman sudah mencapai 100 persen langsung dari Plant Prambon melalui jalur laut via Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan telah sampai di Jetty HK, Pulau Balang, Tempadung, Balikpapan, Kalimantan Timur,” imbuhnya.
Dengan dukungan plant serta sumber daya yang memadai optimis seluruh pesanan maupun pengerjaan proyek akan dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
"WSBP dapat membuktikan bahwa perusahaan memiliki keunggulan baik secara kapasitas, kemampuan dalam menyelesaikan proyek secara tepat waktu dan pengiriman secara tepat waktu,” kata dia.
Tidak hanya itu WSBP tengah melakukan kajian peluang mendirikan temporary plant dan telah melakukan kerja sama dengan supplier lokal di Palu untuk memastikan suplai bahan baku proyek IKN.
Strategi ini dilakukan sebagai upaya dukungan penyelesaian IKN dan peningkatan penggunaan kandungan dalam negeri untuk proyek ini.
Advertisement