Sukses

BEI Pede Transaksi Harian Tembus Rp 12,25 Triliun pada 2024

Bursa Efek Indonesia (BEI) yakin rata-rata nilai transaksi harian Rp 12,25 triliun. Hal ini didukung dari permintaan dan persediaan.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis dapat mencapai target rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sebesar Rp 12,25 triliun pada 2024. Target transaksi harian ini lebih besar dari target pada 2023 sebesar Rp 10,75 triliun.

Kondisi yang mendorong optimistis itu salah satunya jumlah emiten dan investor yang masih mencatatkan pertumbuhan. "Bursa optimis target RNTH 2024 akan tercapai," tegas Kepala Divisi Riset BEI, Verdi Ikhwan dalam Edukasi Wartawan Pasar Modal, Rabu (13/12/2023).

Keyakinan Verdi merujuk pada data bursa saat ini. Di mana data supply dan demand terus mengalami pertumbuhan yang mengesankan. Di sisi lain, meski ada sentimen pemilihan umum (pemilu), Verdi menilai investor sudah mulai terbiasa dengan fluktuasi pasar pada momentum tersebut.

"Kita punya base bagus dari sisi supply dan demand. Jumlah emiten dan investor sudah banyak sehingga kami optimis target RNTH 2024 tercapai. Juga kondisi makro, di mana Pemerintah targetkan pertumbuhan 5 persen, angka itu cukup besar dibandingkan beberapa negara lain," imbuh Verdi.

Hingga November 2023, nilai transaksi di bursa tercatat sebesar Rp 10,5 triliun, turun 28,3 persen dibandingkan posisi akhir tahun lalu senilai Rp 14,7 persen. Kepala Divisi Riset BEI, Verdi Ikhwan menyebutkan, salah satu penyebab kondisi tersebut lantaran transaksi oleh ritel juga mengalami penurunan.

"Di 2020-2022 (saat terjadi pandemi Covid-19), transaksi investor ritel lumayan mendominasi. Di 2023 sudah mulai berkurang sehingga sebabkan aktivitas transaksinya turun. Yang dulunya lebih banyak di rumah sekarang banyak aktivitas jalan-jalan, sehingga uangnya berpindah ke sektor riil," ujar Verdy dalam Edukasi Wartawan Pasar Modal, Rabu, 13 Desember 2023.

Selain itu, kenaikan suku bunga turut memicu penurunan nilai transaksi. Verdi menuturkan, banyak investor ritel yang menempatkan uang mereka di perbankan atau pada obligasi pemerintah ORI.

Selain RNTH, BEI memiliki target penambahan jumlah investor baru pasar modal sebesar 2 juta investor pada 2024, lebih rendah dibandingkan pada 2023 yaitu 2,5 juta investor baru. Dari segi pencatatan efek, BEI memiliki target 230 pencatatn efek pada 2024 atau lebih tinggi dari target 2023 yang hanya 200 pencatatan efek.

 

 

2 dari 4 halaman

OJK Optimistis Transaksi Harian di Pasar Modal Sentuh Target Rp 10,75 Triliun pada 2023

Sebelumnya diberitakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) di pasar modal mencapai Rp 10,75 triliun pada akhir 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menuturkan, sampai dengan akhir November 2023, RNTH baru menyentuh angka Rp 10,54 triliun. Artinya, masih ada peluang RNTH meningkat hingga akhir tahun ini. 

"Kalau untuk rata-rata nilai transaksi harian itu sampai dengan akhir tahun 2023 itu kita targetkan itu Rp 10,75 triliun per hari dan sampai dengan November itu masih Rp 10,54 triliun,” kata Inarno dalam konferensi pers RDK OJK, Senin (4/12/2023).

OJK pun berharap RNTH tersebut bisa tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Ini mengingat, masih ada waktu beberapa hari lagi untuk meningkatkan RNTH. Sedangkan, untuk 2024, OJK menargetkan RNTH bisa tembus Rp 12,25 triliun. 

"Ini masih ada waktu sampai akhir tahun yang mudah-mudahan Rp 10,75 triliun tercapai dan untuk yang 2024 kita targetkan Rp 12,25 triliun,” kata dia. 

Target BEI

Sebelumnya diberitakan, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menetapkan sejumlah target untuk pasar modal pada 2024 yaitu terkait jumlah investor baru, Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH), dan pencatatan efek.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengungkapkan target rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada 2024 sebesar Rp 12,25 triliun. Target ini lebih besar dari target pada 2023 sebesar Rp 10,75 triliun, tetapi baru terealisasi hingga Rp 10,5 triliun.

“Dari sisi RNTH ada kenaikan target menjadi Rp 12,25 triliun dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan adanya optimisme,” kata Iman dalam acara Media Gathering BEI 2023 di Balikpapan, 17 November 2023. 

Selain itu, BEI memiliki target penambahan jumlah investor baru pasar modal sebesar 2 juta investor pada 2024.  Target ini lebih rendah dibandingkan pada 2023 yaitu 2,5 juta investor baru. Sedangkan target terealisasi pada 2023 baru menyentuh 1,6 juta. 

 

3 dari 4 halaman

Pencatatan Efek

Dari segi pencatatan efek, Iman menuturkan BEI memiliki target 230 pencatatn efek pada 2024. Ini lebih tinggi dari target 2023 yang hanya 200 pencatatan efek, tetapi telah terealisasi sebanyak 311 efek per 15 November 2023.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Administrasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Imelda Sebayang mengungkapkan jumlah Single Investor Identification (SID) pasar modal mencapai 11,96 juta SID per 15 November 2023. 

Ini merupakan pertumbuhan 16 persen dibandingkan Desember 2022 yang hanya mencapai 10,41 juta investor. Selain itu, Imelda menjelaskan untuk investor saham dan surat berharga lainnya 5,14 juta atau tumbuh 15,95 persen secara Year to Date (ytd). 

“Sedangkan untuk investor reksa dana di Indonesia menyentuh 11,21 juta investor atau bertumbuh 16,73 persen ytd dan investor SBN menyentuh 985.472 atau tumbuh sekitar 18,52 persen,” pungkas Imelda.

4 dari 4 halaman

Dirut BEI Optimistis Tren Investasi Tetap Positif pada Tahun Politik 2024

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman optimistis tren investasi tetap positif memasuki tahun politik 2024. Iman menjelaskan berdasarkan data historis pasar modal Indonesia cenderung mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun-tahun politik.

Dalam periode 5 kali pemilu sejak pemilu 1999 hingga 2019 secara historis pergerakan IHSG dan kapitalisasi pasar mengalami penguatan. Selain itu, secara historis perkembangan transaksi investor asing selalu mencatatkan posisi net buying pada masa-masa pemilu.

"Perkembangan Rata rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun-tahun pemilu juga menunjukkan tren terus meningkat,” kata Iman dalam acara Media Gathering BEI 2023 di Balikpapan, ditulis Sabtu (18/11/2023).

Iman turut menuturkan ada beberapa sektor yang berpotensi tumbuh positif pada masa-masa pemilu yaitu sektor barang konsumen, layanan komunikasi, dan keuangan. 

"Kenaikan tingkat konsumsi didorong oleh pengeluaran partai politik maupun calon kandidat terpilih akan meningkat menjelang tahun politik," ujar Iman. 

Terkait pemilu yang dipercepat pada Februari 2024, Iman mengatakan selagi suasananya masih kondusif, maka masih ada peluan tren positif. Iman melanjutkan, faktor politis tetap memiliki dampak pada tren investasi, tetapi bukan jadi faktor utama. 

Dia menuturkan, faktor utama masih berasal dari sisi makro ekonomi global di mana The Fed masih menaikkan suku bunga, begitupun dengan suku bunga Bank Indonesia (BI).

Dalam menghadapi tahun politik, Iman menyebut BEI masih berfokus pada 3 hal yaitu perlindungan investor, pendalaman pasar, serta sinergi dan konektivitas regional.

 

 

Video Terkini