Sukses

PT PP Tempuh Jalur Divestasi demi Lunasi Utang

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP, Agus Purbianto mengatakan, perusahaan akan terlebih dahulu menyelesaikan utang berbunga.

Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menargetkan penurunan utang hingga 3 persen sampai akhir tahun ini. Merujuk laporan keuangan perseroan per September 2023, total liabilitas tercatat sebanyak Rp 44,22 triliun.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP Tbk, Agus Purbianto mengatakan, perusahaan akan terlebih dahulu menyelesaikan utang berbunga. "Sampai akhir tahun ini tidak banyak, paling penurunan utang maksimal 2-3 persen," kata Agus dalam konferensi pers usai RUPSLB di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Agus mengatakan, pengeluaran paling besar dari utang adalah untuk sektor properti. Untuk itu, perseroan berencana melakukan pelepasan aset atau divestasi. Aksi ini diharapkan bisa menekan utang berbunga hingga 25 persen pada 1-2 tahun mendatang. Selain divestasi, perseroan akan memaksimalkan branding dari proyek yang sedang dikerjakan agar lebih diminati.

"Branding dari proyek akan kami kencangkan. Sehingga hasil penjualannya bagus. Ini akan kami upayakan untuk menurunkan utang tersebut," imbuh Agus.

Hingga September 2023, perseroan membukukan liabilitas senilai Rp 44,22 triliun, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 42,79 triliun. Aset perseroan hingga September 2023 naik menjadi Rp 59,32 triliun dari Rp 57,62 triliun pada Desember 2022. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp 15,1 triliun dari Rp 14,82 triliun pada akhir 2022.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 13 Desember 2023, harga saham PTPP naik 0,98 persen ke posisi Rp 515 per saham. Saham PTPP dibuka naik lima poin ke posisi Rp 515 per saham. Saham PTPP berada di level tertinggi Rp 530 dan terendah Rp 510 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.100 kali dengan volume perdagangan 232.789 saham. Nilai transaksi Rp 12,1 miliar.

 

2 dari 4 halaman

Target Pendapatan

Sebelumnya diberitakan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengincar pertumbuhan pendapatan 10 persen pada 2024.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP Tbk, Agus Purbianto mengakui, angka itu cukup konservatif mempertimbangkan sentimen pemilihan umum (pemilu) serentak yang dilaksanakan tahun depan.

"Dengan adanya perubahan Dewan Komisaris, kami perlu pembahasan lagi. Tapi ancer-ancernya target RKAP 2024, karena menyangkut pemilu dan dilihat dari track record terdahulu, memang tidak terlalu tinggi dari capaian 2023. Berkisar antara 5-10 persen saja kenaikannya," kata Agus dalam konferensi pers usai RUPSLB di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Harapannya, transisi kepemimpinan Presiden berikutnya berjalan mulus dan kondusif. Sehingga dapat memberikan kepastian bagi pelaku usaha. Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad menambahkan, pihaknya optimis tahun depan perseroan dapat mencatatkan kinerja solid lantaran terdapat potensi besar baik dari segmen BUMN maupun swasta.

"Kita konsentrasi dengan proyek yang sudah kita dapatan dan tetap konsentrasi untuk mendapatkan (proyek baru) atau target-target yang sudah kita proses untuk RKAP 2024. Potensi proyek ke depan masih besar baik BUMN maupun swasta. Carry over kami di 2024 juga masih cukup besar," kata Novel.

Pada perdagangan Rabu, 13 Desember 2023 saham PTPP ditutup naik 0,98 persen ke posisi 515. Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham PTPP tercatat sebanyak 2.099 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 23,18 juta lembar saham senilai Rp 12,06 miliar.

3 dari 4 halaman

PTPP Rampungkan Proyek RSUP Kota Kupang Senilai Rp 420 Miliar

Sebelumnya diberitakan. emiten konstruksi milik BUMN, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) meresmikan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi, Kota Kupang, pada Kamis, 26 Oktober 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (8/12/2023) pembangunan rumah sakit tersebut merupakan proyek Kerjasama Operasi (KSO) antara PT PP Tbk dan Hutama Karya dengan nilai proyek sekitar Rp 420 miliar. Pendanaan proyek ini berasal dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 

Saat peresmian hadir juga Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri PUPR Basuki Hadimulyo, Pj. Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake, Wali Kota Kupang Fahrensy Funay, dr. Andi Nafsiah Walinono Mboi (Nafsiah Mboi), Direktur RSUP dr. Ben Mboi, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Novel Arsyad dan Direktur BUMN karya beserta jajaran.

Proyek RSUP Kota Kupang ini menempati lahan seluas 11 hektare di Jalur XL, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Masa pelaksanaan proyek dari 2 Desember 2020 - 15 Desember 2022 dengan porsi KSO sebanyak 55 persen PTPP dan 45 persen Hutama Karya. 

RSUP Kota Kupang terdiri dari 7 bangunan utama dan 9 bangunan penunjang, dengan fasilitas 162 tempat tidur rawat inap, 36 tempat tidur perawatan intensif (ICU, CVCU, NICU, PICU), dan 12 tempat tidur perawatan PIE, diharapkan pembangunan RSUP Kota Kupang ini memberikan manfaat dan kemudahan bagi masyarakat sekitar untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai.

4 dari 4 halaman

Menambah Portofolio PTPP

"Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi ini adalah Rumah Sakit terbesar yang berlokasi di Indonesia Timur, utamanya di NTT, memiliki Luas Bangunan 35.258 M2 dan menghabiskan anggaran kurang lebih Rp420 Miliar. Dengan pembangunan infrastruktur Rumah Sakit dan alat kesehatan super modern di RSUP dr. Ben Mboi, diharapkan masyarakat di wilayah Indonesia Timur tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta, cukup di sini semuanya bisa tangani,” kata Presiden Joko Widodo dalam peresmian.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengaku bangga atas penyelesaian proyek ini, dengan diresmikan RSUP dr. Ben Mboi Kota Kupang ini, bertambah juga portofolio PTPP dalam pembangunan Rumah Sakit. 

"Kami bersyukur proyek ini telah selesai dan diresmikan oleh Bapak Presiden RI dan dengan demikian kami dapat membuktikan bahwa PTPP kompeten dalam sektor pembangunan Rumah Sakit,” kata Novel. 

Selain itu, ia mengatakan, dengan keberhasilan dalam pengerjaan proyek RSUP Ben Mboi dapat menjadi acuan dalam penyelesaian Proyek serupa berikutnya. 

Saat ini, PTPP memiliki proyek RS UPT Vertikal di Makassar, RSU Adhyaksa Banten, RS Rengasdengklok, RS AMC Banjarmasin, Bali International Hospital Sanur, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, serta RS Dharmais di Jakarta. 

"Tentunya kami optimis dalam penyelesaian proyek tersebut sesuai dengan mutu dan kualitas terbaik, tepat waktu, zero accident, serta selalu berkomitmen untuk kelestarian lingkungan,” pungkasnya.