Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkasa pada perdagangan saham Kamis pagi (14/12/2023). Penguatan IHSG mengikuti wall street dan bursa saham Asia yang melesat usai bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pertahankan bunga acuan.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.075,34. Pada pukul 09.17 WIB, IHSG melambung 1,10 persen ke posisi 7.153. Indeks LQ45 bertambah 1,75 persen ke posisi 949.
Baca Juga
Pada perdagangan Kamis pagi ini, IHSG menyentuh level tertinggi 7.167,20 dan terendah 7.131,12. Sebanyak 286 saham menguat sehingga angkat IHSG. 146 saham melemah dan 194 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 200.559 kali dengan volume perdagangan 5,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.474.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham energi mendaki 0,26 persen, sektor saham basic menguat 1,14 persen, sektor saham industri bertambah 0,49 persen, sektor saham nonsiklikal bergerak di zona hijau. Selain itu, sektor saham siklikal melesat 0,30 persen, sektor saham keuangan mendaki 1,47 persen, sektor saham properti bertambah 1,78 persen. Selanjutnya sektor saham teknologi terbang 2,04 persen dan sektor saham transportasi naik 1,34 persen.
Sementara itu, saham GOTO menguat 4,49 persen ke posisi Rp 93 per saham. Saham GOTO dibuka naik 6 poin ke posisi Rp 95 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 97 dan terendah Rp 93 per saham. Total frekuensi perdagangan 15.034 kali dengan volume perdagangan 30.762.084 saham. Nilai transaksi Rp 291,8 miliar.
Saham RDTX menguat 0,17 persen ke posisi Rp 14.900 per saham. Saham RDTX dibuka stagnan di posisi Rp 14.875 per saham. Saham RDTX berada di level tertinggi Rp 14.950 dan terendah Rp 14.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 13 kali dan volume 34 saham. Nilai transaksi Rp 50,7 juta. Penguatan saham RDTX terjadi usai umumkan pembagian dividen interim 2023.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah 0,7 persen terutama dipengaruhi saham GOTO yang turun 5,3 persen pada Rabu, 13 Desember 2023. Hal itu berdampak pada indeks secara keseluruhan.
Sementara itu, saham ARTO melemah 11,1 persen. Di sektor bank besar, saham BBNI merosot 1,9 persen, saham BMRI susut 1,3 persen, saham BBRI tergelincir 0,5 persen dan saham BBCA terpangkas 0,3 persen. Di sektor telekomunikasi, saham TLKM bertambah 0,3 persen yang didukung aksi beli saham oleh investor asing.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham JAWA meroket 28,38 persen
- Saham SKLT meroket 24,54 persen
- Saham RONY meroket 21,97 persen
- Saham EDGE meroket 14,85 persen
- Saham BBYB meroket 11,79 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham INET merosot 16,90 persen
- Saham OLIV merosot 11,11 persen
- Saham CITY merosot 9,89 persen
- Saham EURO merosot 9,65 persen
- Saham ITMA merosot 8,66 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham GTRA tercatat 47.547 kali
- Saham GOTO tercatat 17.082 kali
- Saham BBYB tercatat 16.556 kali
- Saham PAMG tercatat 14.116 kali
- Saham PGEO tercatat 9.535 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham GOTO senilai Rp 321,7 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 302 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 233,1 miliar
- Saham APIC senilai Rp 203,1 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 169,9 miliar
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman menuturkan, IHSG berpotensi naik setelah Fed memutuskan hold rate pada Kamis, 14 Desember 2023.
“Level support IHSG berada di 7.000-7.050 dan level resist IHSG berada di 7.100-7.130,” kata dia.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Kamis (14/12):
1. DRMA: Spec Buy
Area beli di 1440, cutloss jika break di bawah 1420.
Jika tidak break di bawah 1440, potensi naik dengan target jual di 1470-1490 short term.
2. KLBF: Spec Buy
Area beli di 1600, cutloss jika break di bawah 1580.
Jika tidak break di bawah 1580, potensi naik dengan target jual di 1630-1650 short term.
3. BRIS: Spec Buy
Area beli di 1640, cutloss jika break di bawah 1610.
Jika tidak break di bawah 1640, potensi naik dengan target jual di 1670-1700 short term.
4. EXCL: Spec Buy
Area beli di 1920, cutloss jika break di bawah 1900.
Jika tidak break di bawah 1900, potensi naik dengan target jual di 1950-1970 short term.
5. MEDC: Spec Buy
Area beli di 1050, cutloss jika break di bawah 1000.
Jika tidak break di bawah 1050, potensi naik dengan target jual di 1080-1100 short term.
6. BBRI: Spec Buy
Area beli di 5275, cutloss jika break di bawah 5200.
Jika tidak break di bawah 5200, potensi naik dengan target jual di 5375-5425 short term.
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan Kamis (14/12/2023) mengikuti kenaikan wall street. Penguatan bursa saham Asia Pasifik setelah the Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga 5,25 persen-5,5 persen untuk ketiga kali berturut-turut.
Selain itu, the Fed menetapkan batas waktu penurunan suku bunga pada 2024 dan seterusnya. The Fed prediksi tiga kali pemangkasan suku bunga pada 2024 dengan asumsi pengurangan 25 basis poin dan empat kali pada 2025.
Mengutip CNBC, prediksi untuk indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti yang menjadi favorit the Fed juga telah dipangkas the Fed menjadi 2,4 persen pada 2024 dan 2,2 persen pada 2025 turun dari masing-masing 2,6 persen dan 2,3 persen pada perkiraan sebelumnya.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat 1,44 persen, mencapai level yang belum pernah terlihat sejak 1 Agustus. Indeks Nikkei 225 di Jepang mendaki 0,54 persen. Namun, indeks Topix tergelincir 0,14 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,46 persen, sedangkan indeks saham kapitalisasi kecil Kosdaq menguat 1,69 persen. Namun, indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 16.157, menunjukkan pembukaan lebih lemah dibandingkan penutupan indeks Hang Seng di 16.228,75.
Di wall street, indeks Dow Jones naik 1,4 persen dan menandai pertama kalinya indeks tersebut ditutup di atas level 37.000, memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat pada Januari 2022.
Indeks S&P 500 bertambah 1,37 persen, dan lewati posisi 4.700 untuk pertama kalinya sejak Januari 2022. Indeks Nasdaq melesat 1,38 perse. Rata-rata tiga indeks acuan di wall street mencapai level tertinggi dalam 52 minggu.
Advertisement