Liputan6.com, Jakarta - PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) memperoleh pinjaman sindikasi atau Syndicated Term Loan Facility Rp 4,6 triliun dari sejumlah mitra perbankan.
Bank-bank tersebut antara lain, Bank Danamon, Bank OCBC NISP, Bank BRI, dan Bank CIMB Niaga sebagai Facility Agent dan Security Agent.
Baca Juga
"Pinjaman sindikasi tersebut ditargetkan untuk mendanai keterlibatan perseroan dalam proyek hilirisasi industri nasional pada 2024," kata Direktur Utama PT Samator Indo Gas Tbk, Rachmat Harsono dalam keterangan resmi, Jumat (15/12/2023).
Advertisement
Perseroan sendiri menargetkan pendapatan tahun depan tumbuh 9,6 persen dari realisasi akhir 2023. Untuk mencapai target tersebut, perseroan telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 1,1 triliun, yang nantinya juga akan didukung oleh pinjaman sindikasi. Belanja modal 2024 utamanya akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik.
"Pinjaman sindikasi yang kami dapat akan digunakan mendukung dana capex tahun 2024. Capex tahun 2024 sendiri sudah dianggarkan sebesar Rp 1 triliun hingga Rp 1,1 triliun," imbuh Rachmat.
Besaran belanja modal tahun depan dianggarkan untuk membangun dua pabrik besar yang kini tengah berjalan. Yakni pembangunan pabrik ke-56 di Batang, Jawa Tengah, dan pabrik ke-57 yang akan secara dedicated melayani PT Infineon Technology di Batam, Kepulauan Riau.
Adapun hingga 30 September 2023, perseroan telah merealisasikan belanja modal senilai Rp 257,8 miliar dengan alokasi terbesar untuk ekspansi bisnis dan penambahan sarana distribusi.Â
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 15 Desember 2023, harga saham AGII merosot 0,99 persen ke posisi Rp 1.505 per saham. Saham AGII dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.530 per saham. Saham AGII berada di level tertinggi Rp 1.535 dan terendah Rp 1.505 per saham. Total frekuensi perdagangan 66 kali dengan volume perdagangan 674 saham. Nilai transaksi Rp 102 juta.
Â
Â
Gandeng CVC Capital Partners, Samator Indo Gas Siap Genjot Ekspansi
Sebelumnya diberitakan, PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) (dahulu PT Aneka Gas Industri Tbk) mengumumkan Matrix Company Limited, sebuah perusahaan investasi induk yang akan didanai oleh funds (Funds CVC) yang dikelola oleh CVC Capital Partners (CVC), telah membeli saham minoritas yang signifikan di perseroan dari pemegang saham eksisting dengan nilai sekitar USD 155 juta atau Rp 2,39 triliun (asumsi kurs Rp 15.434 per dolar AS). UBS bertindak sebagai penasihat keuangan eksklusif pada transaksi tersebut.
Setelah transaksi, keluarga Harsono akan terus menjadi pemegang saham mayoritas dan mempertahankan pengendalian atas Samator Indo Gas.
CVC adalah manajer investasi alternatif global terkemuka dengan 137 miliar Euro aset yang dikelola dan rekam jejak investasi yang kuat di Indonesia setelah tujuh investasi lainnya di Indonesia.Â
Memanfaatkan jaringan dan pengalamannya yang luas, CVC akan berbagi pengetahuan global dan praktik terbaik dengan perseroan agar investasi ini dapat membawa manfaat yang signifikan bagi Samator Indo Gas.
Samator Indo Gas diharapkan akan terus bertumbuh dan memperkuat posisinya pada sektor gas industri dan medis di Indonesia. Investasi ini diharapkan juga dapat memberikan manfaat positif bagi Perseroan, karyawannya, serta seluruh mitra Perseroan di Indonesia.
Direktur Utama Samator Indo Gas Rachmat Harsono mengatakan, investasi Funds CVC dalam sebuah perusahaan Indonesia yang dibangun oleh keluarga adalah bukti dari kualitas dan kekuatan bisnis yang telah dikembangkan sepanjang beberapa dekade ini. Hal tersebut juga menunjukkan tingkat kepercayaan yang dimiliki oleh investor global terhadap prospek pertumbuhan yang menarik di Indonesia.Â
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra baru kami untuk dapat terus mengembangkan Perseroan dan membawa Samator Indo Gas ke tingkat yang lebih tinggi," kata Rachmat dalam keterangan resminya, ditulis Minggu (19/3/2023).
Â
Advertisement
Investasi ke-8 CVC
Direktur Samator Indo Gas Imelda Harsono menuturkan, pihaknya telah mengidentifikasi mitra terbaik untuk Samator Indo Gas. Rekam jejak CVC baik di Indonesia maupun di sektor gas industri secara global akan membawa manfaat yang signifikan bagi perseroan serta para stakeholder-nya.Â
"Perseroan akan mendapatkan manfaat dari pengalaman industri dan sumber daya CVC yang mendalam untuk dapat terus berkembang di dalam negeri. Kami bersemangat untuk dapat memulai perjalanan ini dengan CVC," kata dia.
Partner and Head untuk CVC Indonesia, Andy Purwohardono mengatakan, ini merupakan investasi ke 8 di Indonesia sejak 2010, dan pihaknya terus percaya akan potensi ekonomi yang kuat di negara ini.Â
"Kami tidak hanya melihat investasi ini sebagai peluang untuk mendukung bisnis yang sukses pada tahap selanjutnya dari perjalanan pertumbuhannya, tetapi juga peluang untuk turut berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia," ujarnya.
Atas kemitraan baru ini, perseroan merencanakan beberapa rencana ekspansi dalam waktu dekat, termasuk pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, Indonesia.Â
Perusahaan akan memulai konstruksi pada Maret 2023 ini, dan perkiraan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 500 hingga Rp 600 miliar. Dana tersebut akan dialokasikan untuk mendukung tahap pembangunan yang akan berlangsung hingga akhir 2024.Â
Â
Pelanggan Samator
Sebelumnya, perusahaan telah mengumumkan pelanggan pertamanya di KITB, KCC Glass Corporation, yang akan membangun salah satu pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara.Â
Selain itu, perusahaan bermaksud untuk tidak hanya melayani kebutuhan gas industri dan medis di Jawa Tengah, tetapi juga akan semakin mengembangkan bisnis pipeline dengan melayani tenant- tenant lainnya di KITB, yang akan menjadi kawasan yang mendukung pengembangan industri mobil listrik di Indonesia.
Dalam dua sampai dengan tiga tahun ke depan, perseroan menargetkan agar pendapatan tumbuh hingga dua kali tingkat pertumbuhan PDB Nasional, dan menargetkan agar margin laba bersih untuk mencapai dua digit melalui optimalisasi operasional serta inisiatif-inisiatif komersial strategis.Â
Di samping itu, manajemen juga akan terus mengkaji dan, jika dianggap sesuai, akan mengejar strategi pertumbuhan organik maupun anorganik.
Advertisement