Sukses

The Fed Beri Sinyal Turunkan Suku Bunga pada 2024, Bagaimana Bank Indonesia?

Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) diprediksi paling cepat pangkas suku bunga pada Maret 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) diprediksi menurunkan suku bunga pada semester I 2024, tetapi skala penurunan suku bunga yang ditunjukkan sekitar 0,75 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, pasar saat ini memperkirakan penurunan suku bunga akan terjadi secepatnya pada Maret 2024. Namun, situasi masih bergejolak seiring the Fed perlu diyakinkan dari data ekonomi sebelum memutuskan kebijakan moneter.

Sementara itu, tingkat inflasi Indonesia mungkin masih moderat pada 2024 sebesar 3 persen. Tingkat inflasi tersebut sesuai dengan kisaran target inflasi Bank Indonesia pada 2024  2,5 plus minus 1 persen. "Meski begitu, Bank Indonesia kemungkinan besar tidak akan mengambil inisiatif memotong suku bunga,” tulis Ashmore.

Selain itu, neraca transaksi berjalan Indonesia kembali defisit pada kuartal II dan kuartal III 2023. Namun, Ashmore masih melihat katalis positif untuk Indonesia, akhir siklus bunga tinggi dan pendanaan pemerintah yang besar.

Selain itu, pihaknya antisipasi pengeluaran tahun depan di media sosial yang dikaitkan dengan pemilihan umum (pemilu) serta penanggulangan dampak El Nino.

Ashmore tetap merekomendasikan untuk tetap melakukan diversifikasi investasi pada saham dan pendapatan tetap.

Lalu apa saja yang terjadi pada 2023?

Sejauh ini 2023 merupakan tahun yang sulit dengan kondisi geopolitik yang masih belum terlihat. “Harapan seperti yang kami mulai tahun ini juga tidak berlaku di China yang diperkirakan terjadi pemulihan dan Amerika Serikat alami perlambatan,”

Sedangkan pada 2023, Indonesia tetap menjadi salah satu negara pasar berkembang yang paling tangguh dalam rupiah dan produk domestik bruto (PDB) di tengah perlambatan ekonomi global seiring suku bunga tinggi.

Selain itu, keputusan terbaru the Fed mempertahankan suku bunga dengan melihat indikator terkini di Amerika Serikat. Hal ini antara lain pertumbuhan ekonomi yang melambat, lapangan kerja meski melambat tetapi tetap kuat. Selain itu, tingkat pengangguran meningkat. Namun, inflasi di Eropa tetap tinggi dan bank sentral mengindikasikan suku bunga akan tetap tinggi karena perjuangan melawan inflasi masih jauh dari selesai.

2 dari 4 halaman

Kinerja IHSG pada 11-15 Desember 2023

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan saham 11-15 Desember 2023. Namun, penguatan IHSG tidak sebesar pekan lalu.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (16/12/2023), IHSG menguat 0,44 persen ke posisi 7.190,98 dari pekan lalu di posisi 7.159,59. Pada pekan lalu, IHSG melonjak 1,4 persen menjadi 7.159,59.

Kapitalisasi pasar bursa bertambah 0,54 persen menjadi Rp 11.540 triliun dari pekan lalu Rp 11.470 triliun. Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian saham selama sepekan melesat 6,21 persen menjadi Rp 14,99 triliun dari pekan lalu Rp 14,12 triliun.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian susut 9,6 persen selama sepekan menjadi 29,96 miliar lembar saham dari 33,14 miliar lembar saham pada pekan lalu.

Rata-rata frekuensi transaksi harian saham selama sepekan merosot 9,21 persen menjadi 1.266.561 kali transaksi dari 1.394.975 kali transaksi pada pekan lalu.

Investor asing mencatatkan aksi beli saham Rp 4,2 triliun pada 11-15 Desember 2023.  Sepanjang 2023, investor mencatatkan nilai jual bersih Rp 10,51 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, ada beberapa sentimen dari global cukup besar mempengaruhi IHSG. Pada pekan ini, ada rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang melandai ke 3,1 persen YoY. “The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di angka 5,5 persen. Ke depannya, the Fed merencanakan ada pivoting sebesar 75 basis poin,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, pada pekan depan, pihaknya mencermati aka nada beberapa rilis data ekonomi antara lain suku bunga China, kemudian Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dan Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat.

“Selama sepekan, IHSG kami perkirakan IHSG masih berpeluang menguat dengan support di 7.150 dan resistance 7.215,” tutur dia.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 15 Desember 2023

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (15/12/2023). Penguatan IHSG terjadi di tengah transaksi saham yang signifikan.

Dikutip dari data RTI, IHSG menguat 0,21 persen ke posisi 7.190,98. Indeks LQ45 menanjak  0,24 persen ke posisi 957,97. Indeks LQ45 bertambah 0,24 persen ke posisi 957,97. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.215,93 dan terendah 7.169,43. Sebanyak 240 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 278 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 241 saham diam di tempat.

Investor asing mencatat aksi beli saham Rp 3,87 triliun. Sepanjang 2023, investor asing jual saham Rp 10,5 triliun pada 2023. Total frekuensi perdagangan 1.013.639 kali dengan volume perdagangan 25,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 21,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.490.

Transaksi harian saham yang signifikan seiring di pasar negosiasi, transaksi saham PT Indointernet Tbk (EDGE) yang mencapai Rp 2,3 triliun. Di pasar negosiasi, saham EDGE merosot 10,36 persen ke posisi Rp 3.496. Total frekuensi perdagangan lima kali dengan volume perdagangan  6.666.825 saham.

 

4 dari 4 halaman

Sektor Saham

Di pasar regular, saham EDGE turun 0,83 persen ke posisi Rp 6.000 per saham. Saham EDGE dibuka naik 450 poin ke posisi Rp 6.500 per saham. Saham EDGE berada di level tertinggi Rp 7.000 dan terendah Rp 5.875 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.625 kali dengan nilai transaksi Rp 2,3 triliun.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melemah dan menguat. Sektor saham energi menguat 1,59 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham basic menanjak 0,67 persen, sektor saham industri naik 0,15 persen. Selain itu, sektor saham siklikal mendaki 0,33 persen, sektor saham kesehatan naik tipis 0,01 persen dan sektor saham infrastrruktur melesat 1,47 persen.

Sementara itu, sektor saham nonsiklikal susut 0,75 persen, sektor saham keuangan turun 0,18 persen, sektor saham properti terpangkas 0,37 persen. Kemudian sektor saham teknologi melemah 2,66 persen, dan catat koreksi terbesar, sektor saham transportasi tergelincir 1,09 persen.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • The Fed adalah salah satu bank sentral di AS yang tertua dan berdiri sejak tahun 1913 melalui kongres.

    The Fed

  • Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut suku bunga.

    suku bunga

  • BI atau Bank Indonesia merupakan bank sentral milik Negara Republik Indonesia.

    Bank Indonesia

  • Inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas).

    inflasi

Video Terkini