Liputan6.com, Jakarta - PT Manggung Polahraya Tbk akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Pada aksi tersebut, perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 762,5 juta lembar saham atau sebanyak 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 20 per saham.
Baca Juga
Melansir laman e-ipo, Sabtu, 16 Desember 2023, Manggung Polahraya mematok harga penawaran pada rentang 90-110 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup Rp 68,63 miliar hingga Rp 83,88 miliar dari IPO.
Advertisement
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 228,75 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan , atau sebanyak-banyaknya setara 7,50 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 10 Saham Baru Perseroan berhak memperoleh tiga waran seri I.
Artikel IPO, Manggung Polahraya Bidik Dana Segar Rp 83,88 Miliar menyita perhatian pembaca di saham pada akhir pekan ini. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu (17/12/2023):
1.IPO, Manggung Polahraya Bidik Dana Segar Rp 83,88 Miliar
PT Manggung Polahraya Tbk akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Pada aksi tersebut, perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 762,5 juta lembar saham atau sebanyak 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 20 per saham.
Melansir laman e-ipo, Sabtu, 16 Desember 2023, Manggung Polahraya mematok harga penawaran pada rentang 90-110 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup Rp 68,63 miliar hingga Rp 83,88 miliar dari IPO.
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 228,75 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan , atau sebanyak-banyaknya setara 7,50 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor.
2.10 Saham Top Gainers-Losers pada 11-15 Desember 2023
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada perdagangan saham 11-15 Desember 2023. IHSG menguat di tengah mayoritas sektor saham tertekan.
Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (16/12/2023), IHSG bertambah 0,44 persen menjadi 7.190,98 dari pekan lalu 7.159,59. Kapitalisasi pasar bursa menguat 0,54 persen menjadi Rp 11.540 triliun dari pekan sebelumnya Rp 11.470 triliun.
Kenaikan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian saham selama sepekan. Rata-rata nilai transaksi harian bertambah 6,21 persen menjadi Rp 14,99 triliun dari pekan lalu Rp 14,12 triliun.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian terpangkas 9,6 persen selama sepekan menjadi 29,96 miliar lembar saham dari 33,14 miliar saham pada pekan lalu.
Rata-rata frekuensi transaksi harian saham merosot 9,21 persen menjadi 1.266.561 kali transaksi dari pekan lalu 1.39.975 kali transaksi.
Pada pekan ini, investor asing melakukan aksi beli saham mencapai Rp 4,21 triliun. Adapun di tengah penguatan IHSG, mayoritas sektor saham kecuali sektor saham energi melambung 2,48 persen, sektor saham keuangan melonjak 3,35 persen dan sektor saham properti bertambah 0,19 persen.
Sementara itu, sektor saham basic merosot 1,88 persen, sektor saham industri tergelincir 0,46 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,54 persen, sektor saham siklikal merosot 0,83 persen.
Advertisement
3.SMBC Jual 200 Juta Saham BTPN untuk Penuhi Free Float
Manajemen BTPN mengumumkan pemegang saham Perseroan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) telah menjual saham BTPN dalam rangka memenuhi free float atau saham di publik.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (16/12/2023), SMBC menjual 200 juta saham dengan harga penjualan Rp 2.600 per saham pada 12 Desember 2023. Dengan demikian, nilai penjualan saham tersebut Rp 520 miliar.
Sekretaris Perusahaan PT Bank BTPN Tbk, Eneng Yulie Andriani menulis, tujuan dari transaksi tersebut untuk memenuhi ketentuan I.22 dari Peraturan BEI Nomor I-A yang merupakan lampiran I dari keputusan Direksi BEI Nomor Kep: 00101/BEI/12-2021 pada 21 Desember 2023 mengenai jumlah saham free float.
Setelah penjualan saham tersebut, SMBC memiliki 7.332.311.297 saham atau setara 89,98 persen. Sebelumnya, SMBC mengenggam 7.532.311.297 saham atau setara 92,43 persen.
Setelah transaksi itu, komposisi kepemilikan saham baru BTPN antara lain Sumitomo Mitsui Banking Corporation sebesar 89,98 persen, PT Bank Negara Indonesia Tbk sebesar 0,15 persen, PT Bank Central Asia Tbk sebesar 1,02 persen, publik sebesar 7,72 persen dan saham treasuri sebesar 1,13 persen.
Berita selengkapnya baca di sini
Â