Liputan6.com, Jakarta MNC Sekuritas bakal memboyong 10 perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada 2024.
Investment Banking Director MNC Sekuritas Hary Herdiyanto menuturkan, pihaknya menargetkan 10 perusahaan untuk IPO pada tahun depan.
Baca Juga
"Kami menargetkan 10 perusahaan untuk IPO," kata Hary saat ditemui di Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Advertisement
Ia melanjutkan, di pipeline sudah ada 5-6 perusahaan yang bersiap untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya, perusahaan tersebut bakal listing pada semester I 2024.
Terkait sektornya terdiri dari beberapa macam sektor, yakni kimia, e-commerce, food & beverage, hingga desain interior.
Dari enam perusahaan yang berada dalam antrean IPO, kemungkinan empat perusahaan masuk papan pengembangan, dan dua perusahaan lainnya berpotensi masuk papan akselerasi.
Meski demikian, ia mengaku belum ada IPO jumbo yang dikantongi MNC Sekuritas. Akan tetapi, ia berharap bisa memboyong satu IPO jumbo tahun depan. "Yang jumbo belum ada semoga bisa di second half," kata dia.
Di samping itu, MNC Sekuritas juga telah melakukan penjajakan dengan perusahaan pembangkit listrik (power plant).
Rencananya, perusahaan ini akan menjadi salah satu IPO yang diboyong oleh MNC Sekuritas dalam waktu mendatang.
Meski Ada Pemilu, MNC Sekuritas Prediksi IPO Bakal Semarak pada 2024
MNC Sekuritas melihat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) bakal semarak pada 2024. Ini mengingat, terdapat sejumlah sentimen positif pada masa mendatang.
Investment Banking Director MNC Sekuritas Hary Herdiyanto menuturkan, pihaknya optimistis IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal semarak pada tahun depan. Sebab, perusahaan yang mengantre di pipeline IPO pun terhitung masih banyak.
Meski demikian, ia mengaku untuk jumlahnya mungkin tidak sebanyak tahun ini. Jika melihat kondisi saat ini, sudah ada sekitar 79 emiten yang mencatatkan sahamnya di BEI sepanjang 2023.
"Tetap optimis tapi mungkin enggak sebanyak yang 2023, harus diakui ya yang sekarang ini Ini agak anomali," kata Hary saat ditemui di Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Di sisi lain, ia menjelaskan, meski tahun depan diliputi oleh momentum pemilihan umum (pemilu), akan tetapi prosesi IPO akan terus berjalan. Terlebih, tahun depan kondisi ekonomi maupun geopolitik diprediksi stabil.
"Kalau kita lihat di beberapa analis atau ekonom kan mention apa yang terjadi sekarang suku bunga tinggi segala macem itu kelihatannya sudah mencapai puncaknya kelihatannya, harapannya di tahun depan lebih stabil," kata dia.
Advertisement