Sukses

IHSG Berpeluang Menguat, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 20 Desember 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 7.210-7.200 pada perdagangan saham Rabu, 20 Desember 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (20/12/2023). IHSG berpotensi naik ke rentang area 7.237-7.262.

IHSG menguat 1 persen ke posisi 7.187 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan saham Selasa, 19 Desember 2023.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama tidak terkoreksi ke bawah area support di 7.045, sehingga IHSG diperkirakan sedang berada di awal wave (v) dari wave (i).

“Hal tersebut berarti, IHSG masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya ke rentang area 7.237-7.262, terlebih apabila IHSG mampu break resistance di 7.215,” kata dia.

Herditya prediksi, IHSG berada di level support 7.041,7.011 dan level resistance 7.219,7.252 pada perdagangan Rabu pekan ini.

Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi menguat terbatas pada perdagangan saham Rabu pekan ini. IHSG akan bergerak di level support dan resistance di level 7.210-7.200.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini,  Herditya memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).

Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Buy on Weakness

Saham BMRI menguat 0,8% ke 5.975 disertai oleh munculnya volume pembelian. Saat ini, posisi BMRI diperkirakan berada di awal wave (iii) dari wave [v], sehingga BMRI masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 5.825-5.950

Target Price: 6.100, 6.250

Stoploss: below 5.700

 

2.PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Buy on Weakness

Saham BRPT menguat 7,2% ke 1.570 dan disertai oleh munculnya volume pembelian. Selama BRPT masih mampu berada di atas 1.350 sebagai stoplossnya, maka posisi saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [v] dari wave C.

Buy on Weakness: 1.435-1.520

Target Price: 1.735, 1.970

Stoploss: below 1.350

 

3.PT XL Axiata Tbk (EXCL) - Spec Buy

Saham EXCL menguat 2,6% ke 1.945 disertai dengan munculnya volume pembelian. Selama EXCL masih mampu berada di atas 1.885 sebagai stoplossnya, posisi EXCL saat ini diperkirakan berada di awal wave [i] dari wave C.

Spec Buy: 1.915-1.935

Target Price: 2.040, 2.140

Stoploss: below 1.885

 

4.PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) - Spec Buy

Saham INKP terkoreksi 1,2% ke 7.925 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama INKP masih mampu berada di atas 7.775 sebagai stoplossnya, posisi INKP saat ini berada d awal wave [i] dari wave 3.

Spec Buy: 7.825-7.925

Target Price: 8.525, 8.975

Stoploss: below 7.775

 

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 19 Desember 2023

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak melesat pada perdagangan saham Selasa, 19 Desember 2023. Indeks S&P 500 menguat pada perdagangan Selasa pekan ini, dan mendekati rekor tertingginya hal ini seiring perubahan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) yang dovish baru-baru ini mengangkat saham.

Mengutip CNBC, Rabu (20/12/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,59 persen ke posisi 4.768,37. Dengan kenaikan pada perdagangan saham Selasa pekan ini, indeks S&P 500 berjarak sekitar 0,6 persen dari rekor penutupannya dan 1 persen dari rekor intraday. Keduanya dicapai pada Januari 2022.

Indeks Dow Jones melonjak 251,90 poin atau 0,68 persen menjadi 37.557,92. Indeks Nasdaq naik 0,66 persen menjadi 15.003,22. Ini pertama kalinya indeks Nasdaq ditutup di atas level 15.000 sejak Januari 2022.

Indeks Nasdaq bertambah 0,49 persen menjadi 16.811,85, dan mencapai level intraday sepanjang masa dan penutupan tertinggi.

Saham Walgreen Boots Alliance mencatat kinerja terbaik. Saham Walgreens menguat 4,2 persen. Sedangkan saham Enphase Energy dan First Solar termasuk di antara saham-saham yang catat penguatan terbesar di indeks S&P 500. Saham tersebut masing-masing naik 9 persen dan 4 persen.

Saham energi membukukan kinerja lebih baik dengan indeks S&P 500 mendaki 1,2 persen seiring kenaikan harga minyak. Saham Occidental Petroleum mendaki 2,3 persen, sementara itum saham Halliburton dan Exxon Mobil naik lebih dari 1 persen.

4 dari 4 halaman

Kinerja Indeks Saham Acuan

Wall street juga mencatat reli seiring pekan lalu ada indikasi mengenai kemungkinan penurunan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) sebanyak tiga kali pada 2024 dan memberikan katalis bagi pasar.

Tanda-tanda menurunnya inflasi dan imbal hasil obligasi juga membantu aset berisiko selama musim yang kuat bagi saham.

“Bias membeli saham ini mulai terjadi. Dan kecuali berita mengubahnya, kita mungkin akan naik lebih tinggi setiap hari karenanya,” ujar Pendiri Bokeh Capital Partners, Kim Forest.

Rata-rata tiga indeks saham acuan bersiap mencatat kenaikan pada Desember 2023. Pada Desember 2023, indeks S&P 500 menguat 4,4 persen, dan keluarga dari kenaikan mingguan terpanjang sejak 2017. Indeks Dow Jones dan Nasdaq masing-masing naik 4,5 persen dan 5,5 persen.

Setelah catat rekor tertinggi pada pekan lalu, indeks Dow Jones bersiap untuk menguat dalam sembila sesi berturut-turut. Ini akan menandai kenaikan terpanjang indeks sejak Juli 2023, dan hanya 10 kali kenaikan beruntun dari 9 sesi atau lebih sejak 1990.

Selama rekor kenaikan saat ini, indeks Dow Jones melambung lebih dari 1.400 poin atau sekitar 4 persen. Enam dari 30 saham indeks telah naik lebih dari 10 persen secara berturut-turut, sementara hanya empat saham yang turun.

Saham Goldman Sachs dan Caterpillar masing-masing naik 11,5 persen dan 13,6 persen telah memimpin Dow Jones. Dua saham tersebut menyumbang lebih dari sepertiga kenaikan indeks saham.

Di sisi lain, saham UnitedHealth merosot 4,5 persen, berkontribusi terhadap penurunan terbesar indeks.