Sukses

Bos PTPP Beberkan Perkembangan Merger PT PP dan Wijaya Karya

Manajemen PT PP Tbk (PTPP) menanggapi rencana penggabungan usaha merger antara Wijaya Karta dan PT PP Tbk. Perseroan menunggu arahan dari Kementerian BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk (PTPP), Novel Arsyad buka suara mengenai rencana penggabungan usaha atau merger antara perseroan dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Novel menuturkan, pembahasan mengenai rencana tersebut masih bergulir di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PIhaknya juga belum mengantongi arahan lebih lanjut mengenai rencana aksi tersebut.

"Soal merger ini sepenuhnya masih ada di Kementerian BUMN. Kita akan menunggu arahan dari Kementerian BUMN," jelas Novel dalam paparan publik yang diselenggarakan secara daring, Rabu (20/12/2023).

Rencana ini digagas oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, sehubungan dengan sejumlah masalah keuangan pada sejumlah emiten BUMN karya. Erick menyebut beberapa nama BUMN Karya, seperti PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, hingga PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

"Rencana tadi, contohnya HK akan bersinergi dengan Waskita. PP akan bersinergi dengan WIKA. Nah, itu belum merger, tetapi istilahnya bisa menjadi anak usaha sehingga memperkuat cashflow," ungkap Erick dalam pemberitaan Liputan6.com sebelumnya.

Penyusunan roadmap konsolidasi BUMN Karya sejak awal sudah dilakukan bersama Boston Consulting Group. Menurut dia, ada tiga konteks yang telah Kementerian BUMN pelajari bersama pihak konsultan.

"Nomor satu, ketika pembiayaan jangka pendek harus biayai proyek jangka panjang, itu kan yang akhirnya tidak ketemu. Yang kedua, kita juga memfokuskan para karya ini harus dengan expertise-nya, jangan palugada. Artinya apa, gara-gara rebutan proyek mereka membanting harga untuk mendapatkan proyek, padahal cashflow-nya tidak ketemu," bebernya.

"Ketiga, yang lebih parah Karya-Karya ini juga melebarkan bisnisnya kepada hal-hal yang bukan justru ekspert-nya seperti properti. Nah, itu lah yang kita konsolidasi dan kita perbaiki," pungkas Erick Thohir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

PTPP Bidik Pendapatan Tumbuh 10% pada 2024

Sebelumnya diberitakan, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengincar pertumbuhan pendapatan 10 persen pada 2024. Target pendapatan itu telah mempertimbangkan sentimen pemilihan umum (Pemilu).

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP Tbk, Agus Purbianto mengakui, angka itu cukup konservatif mempertimbangkan sentimen pemilihan umum (pemilu) serentak yang dilaksanakan tahun depan.

"Dengan adanya perubahan Dewan Komisaris, kami perlu pembahasan lagi. Tapi ancer-ancernya target RKAP 2024, karena menyangkut pemilu dan dilihat dari track record terdahulu, memang tidak terlalu tinggi dari capaian 2023. Berkisar antara 5-10 persen saja kenaikannya," kata Agus dalam konferensi pers usai RUPSLB di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Harapannya, transisi kepemimpinan Presiden berikutnya berjalan mulus dan kondusif. Sehingga dapat memberikan kepastian bagi pelaku usaha. Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad menambahkan, pihaknya optimistis tahun depan perseroan dapat mencatatkan kinerja solid lantaran terdapat potensi besar baik dari segmen BUMN maupun swasta.

"Kita konsentrasi dengan proyek yang sudah kita dapatan dan tetap konsentrasi untuk mendapatkan (proyek baru) atau target-target yang sudah kita proses untuk RKAP 2024. Potensi proyek ke depan masih besar baik BUMN maupun swasta. Carry over kami di 2024 juga masih cukup besar," kata Novel.

Pada perdagangan Rabu, 13 Desember 2023 saham PTPP ditutup naik 0,98 persen ke posisi 515. Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham PTPP tercatat sebanyak 2.099 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 23,18 juta lembar saham senilai Rp 12,06 miliar.

 

 

 

3 dari 4 halaman

PTPP Rampungkan Proyek RSUP Kota Kupang Senilai Rp 420 Miliar

Sebelumnya diberitakan, emiten konstruksi milik BUMN, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) meresmikan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi, Kota Kupang, pada Kamis, 26 Oktober 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (8/12/2023) pembangunan rumah sakit tersebut merupakan proyek Kerjasama Operasi (KSO) antara PT PP Tbk dan Hutama Karya dengan nilai proyek sekitar Rp 420 miliar. Pendanaan proyek ini berasal dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 

Saat peresmian hadir juga Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri PUPR Basuki Hadimulyo, Pj. Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake, Wali Kota Kupang Fahrensy Funay, dr. Andi Nafsiah Walinono Mboi (Nafsiah Mboi), Direktur RSUP dr. Ben Mboi, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Novel Arsyad dan Direktur BUMN karya beserta jajaran.

Proyek RSUP Kota Kupang ini menempati lahan seluas 11 hektare di Jalur XL, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Masa pelaksanaan proyek dari 2 Desember 2020 - 15 Desember 2022 dengan porsi KSO sebanyak 55 persen PTPP dan 45 persen Hutama Karya. 

RSUP Kota Kupang terdiri dari 7 bangunan utama dan 9 bangunan penunjang, dengan fasilitas 162 tempat tidur rawat inap, 36 tempat tidur perawatan intensif (ICU, CVCU, NICU, PICU), dan 12 tempat tidur perawatan PIE, diharapkan pembangunan RSUP Kota Kupang ini memberikan manfaat dan kemudahan bagi masyarakat sekitar untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai.

 

 

4 dari 4 halaman

Menambah Portofolio

"Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi ini adalah Rumah Sakit terbesar yang berlokasi di Indonesia Timur, utamanya di NTT, memiliki Luas Bangunan 35.258 M2 dan menghabiskan anggaran kurang lebih Rp420 Miliar. Dengan pembangunan infrastruktur Rumah Sakit dan alat kesehatan super modern di RSUP dr. Ben Mboi, diharapkan masyarakat di wilayah Indonesia Timur tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta, cukup di sini semuanya bisa tangani,” kata Presiden Joko Widodo dalam peresmian.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengaku bangga atas penyelesaian proyek ini, dengan diresmikan RSUP dr. Ben Mboi Kota Kupang ini, bertambah juga portofolio PTPP dalam pembangunan Rumah Sakit. 

"Kami bersyukur proyek ini telah selesai dan diresmikan oleh Bapak Presiden RI dan dengan demikian kami dapat membuktikan bahwa PTPP kompeten dalam sektor pembangunan Rumah Sakit,” kata Novel. 

Selain itu, ia mengatakan, dengan keberhasilan dalam pengerjaan proyek RSUP Ben Mboi dapat menjadi acuan dalam penyelesaian Proyek serupa berikutnya. 

Saat ini, PTPP memiliki proyek RS UPT Vertikal di Makassar, RSU Adhyaksa Banten, RS Rengasdengklok, RS AMC Banjarmasin, Bali International Hospital Sanur, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, serta RS Dharmais di Jakarta. 

"Tentunya kami optimis dalam penyelesaian proyek tersebut sesuai dengan mutu dan kualitas terbaik, tepat waktu, zero accident, serta selalu berkomitmen untuk kelestarian lingkungan,” pungkasnya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini