Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI).
Hal itu menyusul terjadinya peningkatan harga saham IRRA dan indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham TCPI di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Baca Juga
Merujuk data RTI, saham IRRA naik signifikan sejak awal pekan ini. Saham IRRA naik 24,55 persen ke posisi 685 pada Senin, 18 Desember 2023. Pergerakan serupa berlanjut pada Selasa 19 Desember 2023, di mana IRRA ditutup naik 24,82 persen ke posisi 885. Pada perdagangan Rabu, 20 Desember 2023, saham IRRA naik 1,75 persen ke posisi 870. Dalam sepekan, harga saham IRRA telah naik 61,11 persen.
Advertisement
Namun, dalam satu tahun terakhir, saham IRRA masih terkoreksi 23,35 persen. Sementara saham TCPI mengalami koreksi sepanjang pekan lalu atau pada kurun 11-15 Desember 2023.
Akan tetapi, pada awal pekan ini saham TCPI mulai menggeliat dengan kenaikan tipis 0,64 persen pada Senin 18 Desember dan 0,95 persen pada Selasa 19 Desember, sebelum kembali terkoreksi pada Rabu kemarin. Saham TCPI turun 0,94 persen ke posisi 7.900. Dalam sepekan, harga saham TCPI stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham TCPI turun 19,59 persen.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham IRRA dan TCPI, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/12/2023).
Sehubungan dengan kondisi tersebut, BEI mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.
Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Itama Ranoraya Siapkan Belanja Modal Rp 320 Miliar pada 2024
Sebelumnya diberitakan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 320 miliar pada 2024.
Direktur Keuangan PT Itama Ranoraya Tbk, Nanan Meinanta Lasahido menuturkan, belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk menunjang bisnis jangka panjang perseroan.
"Perseroan sudah menyiapkan capital expenditure kurang lebih Rp 320 miliar yang akan digunakan untuk mensupport program perseroan dalam menjalankan bisnis jangka panjang dengan berbagai instansi seperti rumah sakit klinik Apotek dinas kesehatan dan berbagai lini kesehatan lainnya," kata Nanan dalam paparan publik perseroan, Rabu (20/12/2023).
Selain efisiensi dari nilai belanja modal, strategi lain yang diandalkan perseroan untuk meningkatkan kinerja keuangan tahun depan adalah cost optimization setelah covid-19. Hal itu dilakukan agar biaya operasional dapat terus optimal disesuaikan dengan keadaan saat ini.
"Di samping itu kami terus berusaha untuk mengembangkan sistem e-budgeting agar lebih baik terus ke depannya," imbuh Nanan.
General Manager Pemasaran PT Itama Ranoraya Tbk, Satria Mulia mengatakan perseroan berencana melakukan ekspansi pada sejumlah kategori, termasuk Consumable & Hospital Supplies, Vitro Diagnostics, Surgical & Critical Care, dan Pharmaceutical & Maternal and Neonatal Care.
"IRRA juga terus memperkuat pengembangan bisnis dengan fokus pada durable products yang bersifat jangka panjang untuk meningkatkan sustainable growth, seperti melalui penyediaan mammography, mobile & stationary x-ray, linac accelerator, dan produk hemodialisis yang sangat dibutuhkan di dalam negeri," kata dia.
Perluasan portofolio produk merupakan penghubung yang terus memberikan kontribusi dalam menjaga kinerja dan performa positif bagi Perseroan.
Hal itu diiringi oleh semakin bergairahnya industri layanan kesehatan yang mempengaruhi lonjakan permintaan terhadap perusahaan pemasok dan manufaktur peralatan medis, utamanya pada alat-alat kesehatan hasil produksi dalam negeri.
Advertisement
Melihat Rencana Ekspansi Itama Ranoraya pada 2024
Sebelumnya diberitakan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) sebagai salah satu emiten yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) optimistis menatap 2024.
General Manager Pemasaran PT Itama Ranoraya Tbk, Satria Mulia mengatakan perseroan berencana melakukan ekspansi pada sejumlah kategori, termasuk Consumable & Hospital Supplies, Vitro Diagnostics, Surgical & Critical Care, dan Pharmaceutical & Maternal and Neonatal Care.
"Hal ini kami lakukan dengan menambah jenis produk pada masing-masing kategori seraya mengembangkan kemitraan dengan prinsipal terdepan di pasar. IRRA juga terus memperkuat pengembangan bisnis dengan fokus pada durable products yang bersifat jangka panjang untuk meningkatkan sustainable growth, seperti melalui penyediaan mammography, mobile & stationary x-ray, linac accelerator, dan produk hemodialisis yang sangat dibutuhkan di dalam negeri,” kata Satria dalam paparan publik, Rabu (20/12/2023).
Perluasan portofolio produk merupakan penghubung yang terus memberikan kontribusi dalam menjaga kinerja dan performa positif bagi Perseroan. Hal itu diiringi oleh semakin bergairahnya industri layanan kesehatan yang mempengaruhi lonjakan permintaan terhadap perusahaan pemasok dan manufaktur peralatan medis, utamanya pada alat-alat kesehatan hasil produksi dalam negeri.
Secara konsolidasian per 30 September 2023, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 305 miliar. Produk skrining atau test kit darah dari Abbott dan produk antropometri lokal dari Balaraja Metalindo merupakan dua kontributor pendapatan terbesar pada 2023.
Selain melakukan pengembangkan beragam produk portofolio, pada Juli 2023 perseroan juga mengakuisisi 15.000 lembar saham atau setara dengan 75 persen saham yang dimiliki oleh PT Kencana Pilar Mandiri (KPM), perusahaan yang bergerak di bidang distribusi in-vitro diagnostics, radiology, cardiology, dan hemodialysis.
Percepat Pertumbuhan Bisnis
Langkah ini dipilih untuk menciptakan nilai tambah melalui diversifikasi produk dan layanan, serta memperkuat posisi strategis Perusahaan di pasar. Akuisisi yang dilakukan pada 75 persen saham KPM merupakan bentuk komitmen Perseroan untuk melayani pelanggan dengan servis terbaik.
Sehingga ke depan, perseroan mampu menjangkau lebih banyak pelanggan untuk memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.
"Pasca akuisisi dan ekspansi ini, tentu kami berharap dapat mempercepat pertumbuhan bisnis perusahaan yang akan selaras dengan kinerja keuangan,” kata Direktur Keuangan PT Itama Ranoraya Tbk, Nanan Meinanta Lasahido.
IRRA juga kembali melanjutkan komitmennya dalam mendorong ketangguhan sektor kesehatan Indonesia melalui dukungannya dalam berbagai program pemerintah.
Upaya mewujudkan komitmen tersebut dilakukan melalui implementasi pada program pengentasan stunting dengan menyediakan alat-alat antropometri di berbagai fasilitas kesehatan, partisipasi aktif dalam memenuhi kebutuhan kantong darah di Indonesia bersama Palang Merah Indonesia (PMI), penyediaan alat suntik sekali pakai untuk program imunisasi nasional, dan menjalin kemitraan dengan Kementerian Kesehatan melalui penyediaan reagen skrining darah.
Advertisement