Sukses

Pasar Fokus Cermati Debat Cawapres 2024, IHSG Menghijau Jelang Akhir Pekan

Dalam riset Lotus Andalan Sekuritas menyebutkan, debat cawapres menjadi salah satu fokus pelaku pasar untuk mengetahui arah kebijakan ekonomi. Jelang akhir pekan, IHSG pun ditutup menguat.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Jumat (22/12/2023).Penguatan IHSG terjadi jelang debat calon wakil presiden (cawapres) atau debat cawapres yang mengusung tema ekonomi.

Dikutip dari data RTI, IHSG menguat 0,39 persen ke posisi 7.237,51. Indeks LQ45 bertambah 0,33 persen ke posisi 967,36. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat. Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.248,54 dan level terendah 7.218,17.

Sebanyak 267 saham menguat dan 253 saham melemah. 237 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 866.666 kali dengan volume perdagangan 41,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 15,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.470. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 68,80 miliar. Sepanjang 2023, investor asing jual saham Rp 9,06 triliun.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham basic menguat 0,78 persen, sektor saham industri bertambah 0,52 persen, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,11 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal melesat 0,68 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,34 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,38 persen dan sektor saham infrastruktur melesat 0,27 persen.

Selain itu, sektor saham energi turun 0,15 persen, sektor saham transportasi merosot 1,21 persen, sektor saham teknologi terpangkas 0,18 persen dan sektor saham properti turun 0,02 persen.

Fokus Pelaku Pasar

"Debat menarik untuk disimak karena setidaknya bisa memberi petunjuk ke mana arah kebijakan masing-masing cawapres yang akan berdampak besar terhadap kebijakan ekonomi Indonesia ke depan,” demikian dalam kajian tim riset Lotus Andalan Sekuritas seperti dikutip dari Antara.

Fokus pelaku pasar masih tertuju pada debat cawapres Jumat malam, 22 Desember 2023 pukul 19.00 WIB yang mempertemukan tiga cawapres yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD.

Pada debat kedua tersebut, tema yang diangkat antara lain ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD,infrastruktur dan perkotaan.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) menyatakan memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan pada semester II 2024.

Pasar melihat rencana penurunan suku bunga Bank Indonesia seiring dengan potensi penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham GOLD melonjak 24,82 persen
  • Saham JSPT melonjak 22,17 persen
  • Saham MEDS melonjak 18,75 persen
  • Saham ATIC melonjak 15,56 persen
  • Saham RAJA melonjak 14,18 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham KAYU merosot 25 persen
  • Saham HUMI merosot 16,96 persen
  • Saham ARTI merosot 12,50 persen
  • Saham INRU merosot 12,23 persen
  • Saham TBMS merosot 11,76 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 619,2 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 600,4 miliar
  • Saham APIC senilai Rp 312,3 miliar
  • Saham MDKA senilai Rp 264 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 223,6 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham KAEF tercatat 30.870 kali
  • Saham PAMG tercatat 26.517 kali
  • Saham IRRA tercatat 22.454 kali
  • Saham BRPT tercatat 19.756 kali
  • Saham IMAS tercatat 19.589 kali
3 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat pekan ini setelah risalah pertemuan Bank of Japan pada Oktober menunjukkan anggota dewan berdebat tentang bagaimana mengkomunikasikan perubahan dalam sikap pengendalian imbal hasilnya.

Dikutip dari CNBC, tingkat inflasi umum Jepang melambat menjadi 2,8 persen, turun dari 3,3 persen pada Oktober, laju inflasi paling lambat sejak Juli 2022.

Inflasi inti yang tidak mencakup harga makanan segar mencapai 2,5 persen, sejalan dengan ekspektasi jajak pendapat ekonom yang disurvei Reuters dan lebih rendah dari posisi Oktober sebesar 2,9 persen.

Indeks Hang Seng di Hong Kong anjlok hampir 2 persen, dan memimpin koreksi di Asia. Hal ini seiring saham Tencent dan NetEase merosot setelah China merilis rancangan peraturan untuk membatasi game dan belanja yang konsumtif.

Indeks CSI 300 China naik 0,19 persen dan berakhir di posisi 3.337,23.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah tipis, sebagian besar berada di dekat garis mendatar. Indeks ASX 200 ditutup ke posisi 7.501,6.

Indeks Nikkei 225 di Jepang sedikit menguat. Indeks Nikkei ditutup ke posisi 33.169,05. Indeks Topix mendaki 0,45 persen ke posisi 2.336,43.

Indeks Kospi Korea Selatan membalikkan kenaikan sebelumnya untuk mengakhiri perdaganga di bawah level mendatar. Indeks Kosdaq merosot 0,56 persen ke posisi 854,62.

4 dari 4 halaman

Jelang Debat Cawapres 22 Desember 2023, Ini Harapan Ekonom

Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan menggelar debat capres-cawapres kedua ini di Jakarta Convention Center (JCC),  pada Jumat 22 Desember, mulai pukul 19.00 WIB.

Debat cawapres 2024 ini mengusung tema Ekonomi (ekonomi kerakyatan serta ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)-Anggaran Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan Perkotaan.

Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Law and Economic Studies (Celios), Nailul Huda, menilai semua isu ekonomi penting untuk dibahas mulai dari pertumbuhan ekonomi hingga penyerapan tenaga kerja.

"Semua permasalahan, ataupun isu ekonomi menurut saya urgent semua untuk dibahas, mulai dari pertumbuhan ekonomi hingga penyerapan tenaga kerja," kata Nailul Huda kepada Liputan6.com, Kamis (21/12/2023).

Adapun ekonomi yang harus menjadi sorotan oleh Capres maupun Cawapres ini setidaknya menyangkut tiga hal.

"Namun jika harus memilih ada 3 yang bisa dibahas," ujarnya.

Penyerapan Tenaga Kerja

Pertama, penyerapan tenaga kerja yang saat ini paling banyak di sektor informal. Hal ini menyebabkan kesejahteraan pekerja Indonesia belum bisa membaik. Selain itu, perlindungan sosial maupun ekonomi pekerja informal ini sangat minim. Mereka rentan masuk ke jurang kemiskinan. 

Kedua, deindustrialisasi yang sudah terjadi dan terus memburuk yang menyebabkan susah untuk menyerap tenaga kerja formal. 

Porsi NTB industri pengolahan terhadap PDB nasional terus menurun, investor juga sangat minim untuk membangun pabrik baru di Indonesia. Akibatnya pertumbuhan ekonomi stuck di angka 5 persen saja. 

"Padahal Jika ingin keluar dari middle income trap, pertumbuhan ekonomi harus di angka minimal 6 persen," katanya.

Video Terkini