Sukses

Melihat Arah Pasar Modal Usai Debat Cawapres 2024

Analis dan pengamat pasar modal memberikan tanggapan mengenai hasil debat cawapres 2024. Berikut ulasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah analis dan pengamat pasar modal merespons tanggapan terhadap calon wakil presiden (Cawapres) yang terlibat dalam debat cawapres 2024. 

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menuturkan, pihaknya melihat pasar modal sampai saat ini masih akan menilai gagasan dari masing-masing pasangan calon presiden, khususnya misi untuk pembangunan ekonomi karena Indonesia saat ini diberkahi bonus demografi.

Ia menjelaskan, dari data BPS usia produktif sampai 2022 sebanyak 190,98 juta jiwa atau 69,25% dan bahkan Gen Z mencapai 27,94% berdasarkan Sensus Penduduk 2020. Sejalan dengan di pasar modal, investor individu didominasi Gen Z sebesar 57,26% dari total investor, per data KSEI. 

Meski demikian, untuk pasar modal, Kiwoom Sekuritas melihat beberapa poin penting dari beberapa program para capres-cawapres yakni infrastruktur, investasi padat karya dan keberlanjutan ekonomi. Namun, pasar masih akan lebih melihat konkret dan konsistensi dari program tersebut.

"Kami menilai hilirisasi akan mendorong manfaat yang jauh lebih besar, selain pemasukan negara dari ekspor bahan mentah tetapi juga menciptakan integrasi secara ekosistem," kata dia kepada Liputan6.com, Sabtu (23/12/2023).

Dia bilang, beberapa emiten yang telah berkomitmen pada hilirisasi akan mendapatkan sentimen positif jika hal itu berlanjut. Misalnya, ANTM yang memiliki cadangan nikel 5% dunia, NICL pada smelter maupun ekosistem kendaraan listrik. 

"Kami menilai investasi padat karya yang berfokus pada UMKM jelas akan sangat berdampak positif, karena berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun," ujar dia. 

Jika mengerucut pada emiten, ia melihat sektor perbankan dengan segmentasi UMKM terbesar yakni BBRI akan mendapatkan dampak positif dari hal tersebut. 

Di sisi lain, ia menjelaskan, penegakan hukum juga menjadi sesuatu hal yang penting bagi sektor ekonomi khususnya pasar modal. 

"Jelas penting, karena kami melihat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi itu sangat diperlukan pengawasan dan perlindungan baik untuk kegiatan bisnis ataupun konsumen," katanya. 

2 dari 4 halaman

Katalis Positif

Sedangkan, untuk pasar modal, pengawasan penegakan hukum akan meningkatkan kepercayaan masyarakat yang lebih tinggi, sehingga minat akan mendorong arus investasi yang lebih besar dan luas.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengaku debat cawapres berjalan cukup sengit dan juga konstruktif. 

"Dan juga kita juga mengapresiasi misalnya mengenai debat cawapres misalnya dari paslon nomor satu yang terkait dengan komitmen dalam terluas strategi investasi.

Kemudian juga terkait dengan paslon dua mengenai komitmen dalam melanjutkan program hilirisasi," kata dia. 

Dia bilang, jika program hilirisasi dilanjutkan akan memberikan katalis positif bagi emiten yang berkomitmen dalam proyek-proyek hilirisasi. 

"Misalnya untuk memperkuat sinergi top line ya. Jadi bisa meningkatkan added value dalam rangka memperkuat kapasitas superior, kapabilitas penjualan, baik domestik maupun juga ekspor," imbuhnya. 

Ia menuturkan, gagasan mengenai perluasan strategi investasi juga terbilang penting. Tujuannya agar Indonesia bisa memaksimalkan potensi yang ada. 

Sementara itu, Pengamat Pasar Modal Wahyu Tri Laksono mengatakan, pasar modal itu hanya butuh kepastian saja. Ekonomi politik hukum secara umum akan cenderung sama siapapun pemenangnya, karena yang lebih dilihat adalah kepastiannya. 

"Setelah kepastian didapat, maka pasar modal akan berjalan sesuai konteks dan kondisi ekonomi politik hukum yang ada," kata Wahyu. 

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 22 Desember 2023

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Jumat (22/12/2023).Penguatan IHSG terjadi jelang debat calon wakil presiden (cawapres) atau debat cawapres yang mengusung tema ekonomi.

Dikutip dari data RTI, IHSG menguat 0,39 persen ke posisi 7.237,51. Indeks LQ45 bertambah 0,33 persen ke posisi 967,36. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat. Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.248,54 dan level terendah 7.218,17.

Sebanyak 267 saham menguat dan 253 saham melemah. 237 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 866.666 kali dengan volume perdagangan 41,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 15,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.470. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 68,80 miliar. Sepanjang 2023, investor asing jual saham Rp 9,06 triliun.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham basic menguat 0,78 persen, sektor saham industri bertambah 0,52 persen, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,11 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal melesat 0,68 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,34 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,38 persen dan sektor saham infrastruktur melesat 0,27 persen.

Selain itu, sektor saham energi turun 0,15 persen, sektor saham transportasi merosot 1,21 persen, sektor saham teknologi terpangkas 0,18 persen dan sektor saham properti turun 0,02 persen.

4 dari 4 halaman

Fokus Pelaku Pasar

"Debat menarik untuk disimak karena setidaknya bisa memberi petunjuk ke mana arah kebijakan masing-masing cawapres yang akan berdampak besar terhadap kebijakan ekonomi Indonesia ke depan,” demikian dalam kajian tim riset Lotus Andalan Sekuritas seperti dikutip dari Antara.

Fokus pelaku pasar masih tertuju pada debat cawapres Jumat malam, 22 Desember 2023 pukul 19.00 WIB yang mempertemukan tiga cawapres yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD.

Pada debat kedua tersebut, tema yang diangkat antara lain ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD,infrastruktur dan perkotaan.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) menyatakan memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan pada semester II 2024.

Pasar melihat rencana penurunan suku bunga Bank Indonesia seiring dengan potensi penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).