Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) berencana membagikan dividen tunai interim senilai Rp 20,05 miliar atau Rp 3,8 per saham. Rencana pembagian dividen itu sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada tanggal 21 Desember 2023.
Pembagian dividen merujuk pada data keuangan PT Jasa Armada Indonesia Tbk per 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan Rp 567,56 miliar, naik dari 428,2 miliar.
Baca Juga
Dari pendapatan itu, Jasa Armada Indonesia berhasil membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 83,93 miliar, naik dari laba Juni 2022 yang sebesar Rp 64,7 miliar.
Advertisement
Hingga 30 Juni 2023, PT Jasa Armada Indonesia Tbk membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaanya sebesar Rp 161,3 miliar dengan total ekuitas Rp 1,19 triliun. Sementara aset dan liabilitas per 30 Juni 2023 masing-masing tercatat sebesar Rp 1,65 triliun dan Rp 461,5 miliar.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut jadwal pembagian dividen interim PT Jasa Armada Indonesia Tbk:
- Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 5 Januari 2024
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 8 Januari 2024
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 9 Januari 2024
- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 10 Januari 2024
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 9 Januari 2024
- Tanggal pembayaran dividen: 26 Januari 2024
Pada penutupan perdagangan Rabu, 27 Desember 2023, saham IPCM naik 0,71 persen ke posisi Rp 282 per saham. Saham IPCM dibuka stagnan di posisi Rp 280 per saham. Saham IPCM berada di level tertinggi Rp 284 dan terendah Rp 278 per saham. Total frekuensi perdagangan 253 kali dengan volume perdagangan 17.905 saham. Nilai transaksi Rp 504,5 juta.
Jasa Armada Indonesia Anggarkan Belanja Modal Rp 150 Miliar pada 2024
Sebelumnya diberitakan, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menganganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 150 miliar pada 2024. Dana belanja modal akan berasal dari kas internal.
Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Shanti Puruhita menuturkan, belanja modal Rp 150 miliar untuk menambah dua kapal.
"Tahun 2024 menambah dua kapal tunda dengan jumlah capex Rp 150 miliar, pendanaan masih dari internal, tidak ada dari luar,” tutur Shanti saat public expose live 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti dikutip dari Antara, Minggu (3/12/2023).
Selain itu, Shanti tidak khawatirkan bisnis Jasa Armada Indonesiapada sektor transportasi dan logistic pada 2024. Perseroan akan tetap beroperasi secara optimal di tengah dinamika tahun politik. Shanti menuturkan, target ekspansi perseroan organik dan anorganik. “Organik ada rencana bisnis yang dicanangkan Pelindo Grup, untuk anorganik banyak potensi besar yang berada di bawah perairan Indonesia,” tutur dia.
Sementara itu, perseroan telah alokasikan belanja modal Rp 140 miliar untuk pengadaan dua kapal baru tipe Abimanyu.
Proses pengadaan ditargetkan selesai pada akhir tahun yang mana proses pengerjaan dua kapal tipe Abimanyu itu membutuhkan waktu hingga 18 bulan. Diharapkan pengerjaan kapal itu akan selesai pada Juni-Juli 2025.
Per November 2023, perseroan tercatat telah memiliki total 95 kapal yang terdiri dari 61 unit kapal tunda, sebanyak 29 motor pandu, dan lima kapal kepil.
Selain itu, perseroan menargetkan pendapatan usaha dapat mencapai lebih dari Rp 1 triliun pada 2024 dan laba ditargetkan melebihi capaian tahun ini.
Advertisement
Pendapatan Perseroan
Pendapatan usaha perseroan tercatat Rp 858,1 miliar pada kuartal III 2023, atau naik 28 persen year on year (YoY) dibandingkan Rp 671,05 miliar pada periode sama tahun lalu.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan SDM Jasa Armada Indonesia, Reini Delfianti menuturkan, kontributor utama pendapatan perseroan diperoleh dari jasa pelayanan kapal Rp 756,28 miliar atau 88,13 persen dari total pendapatan.
Jasa pengangkutan dan lainnya senilai Rp 70,33 miliar atau 8,19 persen. Jasa pengelolaan kapal Rp 31,50 miliar atau 3,67 persen.
Di sisi lain, laba Jasa Armada Indonesia Rp 119,78 miliar pada kuartal III 2023 atau naik 18 persen YoY dibandingkan Rp 101,67 miliar pada periode sama tahun lalu.
Jasa Armada Indonesia Lirik Potensi Booming Bisnis Nikel
Sebelumnya diberitakan, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) berupaya kembangkan potensi bisnis di Indonesia Timur dengan membidik usaha terkait komoditas nikel.
Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Shanti Puruhita menuturkan,saat ini perseroan bergerak di jasa kemaritiman. Perseroan mengejar potensi bisnsi yang ada di Indonesia Timur dengan melihat potensi bisnis tambang termasuk yang sedang jadi pembicaraan saat ini yaitu nikel.
"Kami kejar tambang-tambang yang ada di sekitar wilayah Indonesia. Keluarkan barang lewat kapal. Kapal harus tetap pakai layanan kapal tunda dan pandu,” ujar dia.
Selain melirik potensi dari bisnis nikel, Jasa Armada Indonesia juga melirik Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dengan kerja sama pihak lain. Sebelumnya perseroan telah menandatangani perpanjangan kerja sama dengan PT Krakatau Bandar Samudera bersama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Banten.
“Apakah ada yang lain? Pastinya ada. Beberapa dalam proses, proses pengajuan BUP pelimpahan baru. Tahun ini tambah satu BUP pelimpahan baru di JAI (Jakarta Armada Indonesia). Lokasinya tunggu tanggal ainnya,” kata dia.
Advertisement
Pembagian Dividen
Terkait pembagian dividen 2022, Direktur Keuangan Jasa Armada Indonesia Reini Delfianti menuturkan, jika melihat historis, dividen payout ratio (DPR) mencapai 80 persen pada 2021. Dengan melihat kondisi itu, perseroan berharap DPR 2022 dapat semakin meningkat seiring kenaikan laba bersih 2022. Namun, ia belum dapat jelaskan lebih detil karena menunggu Rapat Umum pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 21 Juni 2023.
Sebelumnya perseroan telah bagikan dividen interim 2022 sebesar Rp 19,41 miliar. Dividen interim itu setara Rp 3,68 per saham. Pembagian dividen interim 2022 itu pertimbangkan data keuangan per 30 Juni 2022 yaitu laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 64,70 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 188,38 miliar, dan total ekuitas sebesar Rp 1,12 triliun.
“2022 kita tutup laba Rp 150 miliar sudah meningkat. Atas capaian 2022 kemarin pada Desember 2022 IPCM sudah berikan dividen interim, appetizer kepada investor dividen interim. 21 Juni kita RUPS. Besaran tunggu RUPS,” ujar dia.