Sukses

Bursa Asia Menguat, Indeks Saham Australia Dekati Level Tertinggi dalam 2 Tahun

Mengikuti wall street, bursa saham Asia Pasifik melesat pada perdagangan Kamis, 28 Desember 2023. Bursa saham Australia dan Hong Kong berada di zona hijau pada awal perdagangan.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Kamis, (28/12/2023). Bursa saham Australia mencatat kinerja positif pada pembukaan perdagangan dan mendekati level tertinggi dalam dua tahun.

Sedangkan bursa saham Jepang lesu pada pembukaan perdagangan setelah reli sebelumnya. Pasar termasuk Australia dan Hong Kong melanjutkan perdagangan pada Rabu pekan ini setelah libur Natal. Sedangkan bursa saham China menguat didukung kenaikan saham game online.Demikian dikutip dari CNBC Kamis pekan ini.

Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,33 persen, dan bertahan pada level tertinggi sejak akhir April 2022. Indeks ASX 200 menguat 7,7 persen sepanjang 2023.

Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,69 persen pada pembukaan perdagangan. Pada sesi sebelumnya, indeks Nikkei naik lebih dari 1 persen. Indeks Topix tergelincir 0,45 persen.

Di sisi lain, data penjualan ritel dari Jepang menunjukkan pertumbuhan 5,3 persen pada November 2023, lebih tinggi dari perkiraan jajak pendapat Reuters sebesar 5 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,18 persen, dan mencoba mempertahankan keuntungan dari sesi sebelumnya. Indeks Kosdaq turun 0,19 persen.

Indeks Hang Seng berjangka berada di 16.733, menunjukkan pembukaan lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan terakhir 16.624,84.

Di wall street, indeks saham acuan Amerika Serikat menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat. Pelaku pasar mengawati pergerakan indeks S&P 500 yang menuju level rekornya.

Indeks S&P 500 naik tipis 0,14 persen. Indeks Nasdaq bertambah 0,16 persen. Indeks Dow Jones menguat 111,19 poin atau 0,3 persen ke posisi 37.656,52.

Indeks Dow Jones mencatat penutupan tertinggi baru. Sedangkan indeks S&P 500 berakhir kurang dari 0,5 persen dari rekor penutupannya di 4.796,56 yang dicapai pada Januari 2022. Bersama dengan indeks Dow Jones dan Nasdaq, indeks S&P 500 mencatat kenaikan beruntun selama delapan minggu, yang terpanjang sejak 2017.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 27 Desember 2023

Sebelumnya diberitakan, bursa saham China dan Hong Kong menguat pada perdagangan Rabu, 27 Desember 2023.

Penguatan bursa saham China dan Hong Kong itu seiring saham video game melonjak, sementara saham di Australia mencapai level tertinggi dalam dua tahun.

Dikutip dari CNBC, indeks CSI 300 bertambah 0,35 persen ke posisi 3.336,36 yang didorong saham perusahaan video game setelah alami penurunan pada perdagangan sebelumnya.

Saham game online China di bursa saham Hong Kong setelah regulator di China akan mempelajari dengan cermat kekhawatiran semua pemangku kepentingan terhadap rancangan peraturan yang bertujuan membatasi game dan pengeluaran yang berlebihan.

Indeks Hang Seng di bursa saham Hong naik hampir 2 persen. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,79 persen ke posisi 7.561,20. Indeks mencapai level tertinggi sejak akhir April 2022, saat perdagangan dilanjutkan pada pekan ini. Indeks ASX 200 menguat lebih dari 7 persen.

Selain itu, saham-saham di Australia telah didukung harapan kalau Reserve Bank of Australia tidak lagi menaikkan suku bunga setelah bank sentral mempertahankan suku bunga pada pertemuan terakhir 2023, sebagian didorong oleh sikap the Federal Reserve yang lebih dovish.

Dengan lebih sedikit data pada kalender ekonomi dan tidak ada pertemuan bank sentral utama, volume perdagangan akan tipis.

Indeks Nikkei 225 menguat 1,13 persen ke posisi 33.681,24. Indeks Topix bertambah 1,13 persen ke posisi 2.365,40. Indeks Nikkei 225 melonjak lebih dari 27 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,42 persen ke posisi 2.613,50. Indeks Kosdaq naik 1,35 persen ke posisi 859,79.

 

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 27 Desember 2023

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 27 Desember 2023 seiring pelaku pasar mengawasi pergerakan indeks S&P 500 menuju level rekornya.

Dikutip dari CNBC, Kamis (28/12/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik tipis 0,14 persen ke posisi 4.781,58. Indeks Nasdaq bertambah 0,16 persen ke posisi 15.099,18. Indeks Dow Jones menguat 111,19 poin atau 0,3 persen ke posisi 37.656,52.

Indeks Dow Jones menyentuh level penutupan tertinggi terbaru. Sedangkan indeks S&P 500 berakhir kurang dari 0,5 persen dari rekor penutupan di 4.796,56 yang dicapai pada Januari 2022. Bersama dengan indeks Dow Jones dan Nasdaq, indeks S&P 500 juga mencatat kenaikan beruntun selama delapan minggu yang terpanjang sejak 2017.

“Pasar ingin menyelesaikan hal ini sebelum tahun ini berakhir. Ini adalah upaya utama, tetapi pada saat yang sama, ketika pasar mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa, pasar mungkin rentan terhadap jeda pasca titik tertinggi,” ujar Chief Investment Strategis CFRA, Sam Stovall seperti dikutip dari CNBC.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Indeks Saham

Adapun 2023 merupakan tahun yang kuat bagi saham. Indeks Dow Jones dan S&P 500 siap mengakhir 2023 dengan kenaikan masing-masing 13 persen dan 24 persen. Indeks Nasdaq melonjak 44 persen, unggul di tengah kenaikan saham teknologi kapitalisasi besar dan euforia kecerdasan buatan.

Indeks acuan teknologi ini juga berada di jalur kenaikan terbesar dalam satu tahun sejak 2003, ketika melonjak 50 persen.

Saham-saham berada di tengah-tengah apa yang disebut sebagai reli sinterklaus, suatu periode yang terdiri dari lima hari perdagangan terakhir pada akhir tahun dan dua hari pertama pada tahun baru.

Rata-rata indeks S&P 500 meningkat sekitar 1,3 persen selama jangka waktu ini, menurut the Stock Trader’s Almanac.

Stovall menuturkan, ,eski terdapat sentimen optimistis, beberapa pihak di wall street khawatir kalau pasar mungkin terlalu optimistis yang dapat menyebabkan kekecewaan jika the Federal Reserve (the Fed) mulai menurunkan suku bunga lebih lambat dari yang diperkirakan. Penetapan harga fed funds futures mencerminkan kemungkinan penurunan suku bunga yang signifikan pada awal Maret 2023.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.