Liputan6.com, Jakarta - Investor asing melakukan aksi jual saham sepanjang 2023. Kondisi ini berbeda dari 2022 dengan aksi beli saham investor asing cukup signifikan.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aksi jual saham Rp 6,18 triliun pada 2023. Sedangkan selama 2022, investor asing beli saham sekitar Rp 60,58 triliun berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, investor asing melakukan aksi jual saham seiring ketidakpastian global. Dari dalam negeri, Indonesia menyambut tahun politik sehingga pengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Advertisement
Sedangkan dari sentimen global, Herditya menuturkan, ada konflik di Timur Tengah dan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yang sempat masih cenderung higher for longer. Seiring sentimen itu membuat investor mencari investasi relatif aman.
“Investor cenderung memindahkan asetnya ke yang lebih minim risiko. Aset minim risiko seperti obligasi dan emas,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Herditya prediksi, investor asing berpeluang kembali masuk ke saham pada 2024. Hal ini dengan catatan iklim investasi sudah mulai membaik terlebih Indonesia sedang berada pada tahun politik. Herditya menuturkan, ke depan bagaimana melihat kebijakan yang akan di bawa oleh pemerintah.
Adapun berdasarkan data RTI, berikut 10 saham yang dijual investor asing secara year to date (ytd) di pasar regular:
1.PT United Tractors Tbk (UNTR) senilai Rp 1,3 triliun.
2.PT Vale Indonesia Tbk (UNVR) senilai Rp 1,2 triliun.
3.PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) senilai Rp 1,1 triliun.
4.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) senilai Rp 1 triliun.
5.PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) senilai Rp 922,3 miliar
6.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) senilai Rp 867,6 miliar
7.PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) senilai Rp 861,8 miliar
8.PT Bank Jago Tbk (ARTO) senilai Rp 851 miliar
9.PT Gudang Garam Tbk (GGRM) senilai Rp 762,5 miliar
10.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) senilai Rp 668,1 miliar
Pembelian Saham oleh Investor Asing
Selain itu, pada 2023, berikut sejumlah saham yang dibeli investor asing di pasar regular:
1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 5,7 triliun
2.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 3,5 triliun
3.PT Amman Mineral Indonesia Tbk (AMMN) senilai Rp 2,4 triliun
4.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) senilai Rp 2,1 triliun
5.PT MD Pictures Tbk (FILM) senilai Rp 1,5 triliun
6.PT Bumi Resources Tbk (BUMI) senilai Rp 1,2 triliun
7.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) senilai Rp 1,1 triliun
8.PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) senilai Rp 795,1 miliar
9.PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 736,3 miliar
10.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp 701 miliar
Advertisement
IHSG Tumbuh 6,1% pada 2023, Catat Posisi 2 di ASEAN
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencatat pertumbuhan positif sepanjang 2023. Hal itu di tengah sentimen global yang menciptakan ketidakpastian.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (30/12/2023), IHSG melonjak 6,1 persen ke posisi 7.272,8 secara year to date (Ytd). Kinerja positif tersebut membawa IHSG berada di peringkat dua di ASEAN. Sedangkan di Asia Pasifik, pertumbuhan IHSG berada di peringkat ke-7. Di dunia, pertumbuhan IHSG berada di posisi ke-24.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG dipengaruhi sejumlah hal antara lain menyambut tahun politik. Kemudian ada konflik di Timur Tengah. "Selanjutnya kebijakan the Fed yang pada saat itu masih cenderung higher for longer,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.
Sepanjang 2023, sektor saham infrastruktur catat penguatan terbesar. Sektor saham infrastruktur melambung 80,75 persen. Disusul sektor saham basic materials atau bahan baku naik 7,51 persen, dan sektor saham keuangan melesat 3,07 persen. Selain itu, sektor saham konsumer nonsiklikal bertambah 0,82 persen dan sektor saham properti menguat 0,41 persen.
Sektor Saham
Sementara itu, sektor saham teknologi terpangkas 14,07 persen dan catat koreksi terbesar. Disusul sektor saham perawatan kesehatan turun 12,07 persen, sektor saham energi melemah 7,84 persen, sektor saham industri tergelincir 6,86 persen. Selanjutnya sektor saham transportasi dan logistic susut 3,64 persen, sektor saham konsumer siklikal melemah 3,46 persen.
Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) tercatat berada pada posisi Rp10,75 triliun, diikuti dengan volume transaksi harian di angka 19,8 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,2 juta kali.
Terdapat rekor baru dari sisi kapitalisasi pasar tertinggi sepanjang sejarah, yakni mencapai angka Rp11.762 triliun pada 28 Desember 2023. Rekor baru lain juga tercatat dari sisi volume transaksi harian tertinggi sepanjang sejarah, yakni sebesar 89 miliar lembar saham pada 31 Mei 2023.
Dari sisi pertumbuhan investor, jumlah investor pasar modal pada 2023 mencatatkan pertumbuhan sebesar 17,95% dari 10,31 juta pada 2022 menjadi 12,16 juta per 27 Desember 2023.
Jumlah tersebut terdiri dari jumlah investor saham dan surat berharga lainnya (5,25 juta), reksa dana (11,40 juta), surat berharga negara atau SBN (1 juta). Sedangkan dari data demografi per 27 Desember 2023, investor pasar modal masih didominasi oleh 62,03% laki-laki, 56,41% usia di bawah 30 tahun, 31,77% pegawai (negeri, swasta dan guru), 64,19% lulusan SMA, 45,80% berpenghasilan 10-100 juta/bulan dan 67,68% berdomisili di pulau Jawa.
Advertisement