Sukses

Rekap Kinerja Saham Crazy Rich Indonesia Sepanjang 2023

Berikut sejumlah kinerja saham emiten milik orang terkaya di Indonesia sepanjang 2023. Berikut ulasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Daftar orang terkaya di Indonesia acap mengalami pergeseran, meski beberapa posisi teratas masih diisi nama yang sama. Melansir data Indonesia 50 Richest Forbes 2023, Hartono Bersaudara memimpin dengan kekayaan mencapai USD 48 miliar.

Bos Grup Djarum itu diketahui memiliki tiga perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Antara lain, Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), Supra Boga Lestari Tbk (RANC) atau Ranch Market, dan PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli.

Melansir data RTI, saham BBCA berada pada posisi 9.400 hingga penutupan perdagangan 2023. Dalam satu tahun terakhir, saham BBCA naik 4,44 persen.

TOWR berada pada posisi 990. Meski sempat naik pada beberapa kali perdagangan sebelum 2023 berakhir, saham TOWR terkoreksi 13,91 persen dalam satu tahun terakhir. Serupa, RANC berada pada posisi 670, dan telah terkoreksi 30,39 persen dalam satu tahun terakhir.

Terakhir, saham BELI yang rupanya juga turun dalam satu tahun terakhir. Pada periode tersebut, saham BELI susut 1,23 persen dan saat ini parkir di posisi 482.

Pragojo Pangestu

Prajogo Pangestu tercatat memiliki kekayaan sebesar USD 43,7 miliar. Dia diketahui memiliki beberapa perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain, Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), dan PT Gozco Plantation Tbk (GZCO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang baru saja debut pada Maret 2023.

Saham BRPT berada pada posisi 1.330 hingga penutupan perdagangan akhir 2023. Dalam satu tahun terakhir, saham BRPT naik 68 persen. Kemudian TPIA berada pada posisi 5.250 atau naik 120,59 persen dalam satu tahun terakhir.

GZCO naik 11,11 persen ke posisi 120 pada akhir tahun lalu. Terakhir, saham CUAN yang merupakan pendatang baru di Bursa, telah naik 6002,27 persen sejak IPO pada 8 Maret 2023. Harga saham CUAN saat ini berada pada posisi 13.425, melejit dari harga IPO 220 per saham

 

2 dari 3 halaman

Low Tuck Kwong hingga Keluarga Widjaja

Low Tuck Kwong yang menempati peringkat ketiga sebagai orang terkaya RI saat ini dengan kekayaan USD 27,2 miliar. Low Tuck Kwong merupakan pendiri perusahaan batu bara PT Bayan resources Tbk (BYAN). Saham BYAN ditutup pada posisi 19.900 pada akhir 2023. Posisi itu naik 110,58 persen dalam satu tahun terakhir.

Keluarga Widjaja

Mereka menempati posisi ke-4 dengan total kekayaan USD 10,8 miliar. Klan Grup Sinar Mas ini memiliki banyak perusahaan di bawah naungan Sinar Mas Grup yang tercatat di BEI. Di antaranya ada Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang berada pada posisi 1.080. Dalam satu tahun terakhir, saham BSDE naik 15,51 persen. Lalu Bank Sinarmas Tbk (BSIM), naik 4,09 persen dalam satu tahun terakhir ke posisi 890.

Saham properti Puradelta Lestari Tbk (DMAS) bertengger di posisi 163, stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen dalam satu tahun terakhir. Saham Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) ditutup pada posisi 80.000, dan telah naik 101,10 persen dalam satu tahun terakhir. Selanjutnya, saham Duta Pertiwi Tbk (DUTI) naik 15,5 persen dalam satu tahun terakhir ke posisi 4.620.

Sementara saham sektor lain naik sapanjang 2023, saham telekomunikasi, Smartfren Telecom Tbk (FREN) parkir di posisi 50. Saham FREN terkoreksi 29,58 persen dalam satu tahun terakhir. Selain FREN, saham Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) juga lesu pada 2023 dengan penurunan 15,70 persen dalam satu tahun terakhir ke posisi 8.325.

Rupanya, pelemahan juga terjadi pada saham Smart Agribusiness and Food Tbk (SMAR). Saham SMAR berada pada posisi 4.000 atau terkoreksi 24,53 persen dalam satu tahun terakhir. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) juga turun 11,78 persen dalam satu tahun terakhir ke posisi 7.300.

Sementara saham Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) naik 16,94 persen ke posisi 14.500 pada penutupan perdagangan tahun lalu.

3 dari 3 halaman

Anthony Salim dan Keluarga

Total kekayaan Anthoni mencapai USD 10,3 miliar. Keluarga salim juga memiliki banyak perusahaan tercatat di Bursa. Di antaranya yang baru saja IPO, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Saham AMMN ditutup pada posisi 6.550 pada akhir 2023, naik 292.33 persen sejak IPO pada 7 Juli 2023 lalu. Salam lainnya, PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) berada pada posisi 890, turun 19,34 persen dalam satu tahun terakhir.

Saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) juga loyo dengan koreksi 11,74 persen dalam satu tahun terakhir ke posisi 376. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) masih naik 2,67 persen dalam satu tahun terakhir ke posisi 1.115. Bisni bank, PT Bank Ina Perdana (BINA) naik 2,51 persen untuk periode yang sama ke posisi 4.090. PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) turun  8,50 persen dalam satu tahun terakhir ke posisi 280.

Sementara saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) masih naik 48,40 persen ke posisi 1.395. Di lini bisnis konsumer, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun 3,37 persen dalam satu tahun terakhir ke posisi 6.450.

Sementara  saham PT Indofood Sukses CBP Makmur Tbk (ICBP) berada pada posisi 10.575, naik 4,19 persen untuk periode yang sama. PT Indoritel Makmur Tbk (DNET) naik 27,03 persen dalam satu tahun terakhir ke posisi 4.700. Laly PT DCI Indonesia Tbk (DCII) naik 18,13 persen dalam satu tahun terakhir ka posisi 43.000.

 

 

Video Terkini