Sukses

IHSG Merosot pada Perdagangan Perdana Selasa 2 Januari 2024

Pada awal sesi perdagangan, Senin, 2 Januari 2024, IHSG berada di level tertinggi 7.277,69 dan terendah 7.245,70.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan perdana, Selasa (2/1/2024). IHSG melemah di tengah bursa saham Asia yang bervariasi dan mayoritas sektor saham tertekan.

Dikutip dari RTI, IHSG melemah 0,26 persen ke posisi 7.254. Indeks LQ45 turun 0,20 persen ke posisi 968. Mayoritas indeks saham acuan tertekan. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.277,69 dan terendah 7.245,70.

Sebanyak 223 saham menguat dan 192 saham melemah. 208 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 80.661 kali dengan volume perdagangan 1,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 455,7 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.460.

Mayoritas sektor saham tertekan. Sektor saham industri melemah 0,13 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,18 persen, dan sektor saham kesehatan tergelincir 0,68 persen. Sektor saham kesehatan catat koreksi terbesar pada awal sesi perdagangan.

Sementara itu, sektor saham keuangan turun 0,54 persen, sektor saham properti terpangkas 0,59 persen, sektor saham teknologi susut 0,22 persen.

Sementara itu, sektor saham energi mendaki 0,20 persen, sektor saham basic melesat 0,43 persen, sektor saham siklikal naik 0,07 persen dan sektor saham transportasi melambung 2,38 persen, serta catat penguatan terbesar.

Pada awal sesi perdagangan, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melemah 1,16 persen ke posisi Rp 85 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 86 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 86 dan terendah Rp 84 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.905 kali dengan volume perdagangan 2.830.883 saham. Nilai transaksi Rp 24,1 miliar.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) susut 0,27 persen ke posisi Rp 9.375 per saham. Saham BBCA dibuka stagnan di posisi Rp 9.400 per saham. Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 9.400 dan terendah Rp 9.375 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.176 kali dengan volume perdagangan 34.327 saham. Nilai transaksi Rp 32,2 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham BAPA melambung 20,90 persen
  • Saham DMMX melambung 17,20 persen
  • Saham RONY melambung 11,11 persen
  • Saham NAYZ melambung 10 persen
  • Saham AIMS melambung 9,88 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham KAYU turun 34,71 persen
  • Saham ESTA turun 18,27 persen
  • Saham SOTS turun 10 persen
  • Saham EURO turun 9,64 persen
  • Saham BHAT turun 8,55 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 48,4 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 44,3 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 34,4 miliar
  • Saham TPIA senilai Rp 32,8 miliar
  • Saham DMMX senilai Rp 31,2 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham GTRA tercatat 14.873 kali
  • Saham DMMX tercatat 10.823 kali
  • Saham FILM tercatat 4.105 kali
  • Saham SMDR tercatat 3.242 kali
  • Saham GOTO tercatat 3.096 kali
3 dari 4 halaman

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan BNI Sekuritas

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi mencoba kembali menguat di awal tahun ini. Level support IHSG berada di 7.200-7.250 dan level resistance IHSG berada di 7.300-7.320.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Selasa (2/1):

 

1. BBRI: Spec Buy

Area beli di 5600-5650, cutloss jika break di bawah 5600.

Jika tidak break di bawah 5600, potensi naik dengan area jual di 5775-5825 short term.

 

2. LPPF: Spec Buy

Area beli di 1960, cutloss jika break di bawah 1930.

Jika tidak break di bawah 1930, potensi naik dengan area jual di 2100-2170 short term.

 

3. ERAA: Spec Buy

Area beli di 420, cutloss jika break di bawah 410.

Jika tidak break di bawah 420, potensi naik dengan area jual di 434-446 short term.

 

4. BRMS: Spec Buy

Area beli di 170, cutloss jika break di bawah 166.

Jika tidak break di bawah 166, potensi naik dengan area jual di 174-178 short term.

 

5. HOKI: Spec Buy

Area beli di 170, cutloss jika break di bawah 164.

Jika tidak break di bawah 170, potensi naik dengan area jual di 180-184 short term.

 

6. RAJA: Spec Buy

Area beli di 1400, cutloss jika break di bawah 1370.

Jika tidak break di bawah 1370, potensi naik dengan area jual di 1490-1540 short term.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan awal tahun, Selasa (2/1/2024). Pergerakan bursa saham Asia Pasifik tersebut dibayangi data resmi dari China pada akhir pekan seiring kontraksi sektor manufaktur makin dalam.

Dikutip dari CNBC, data resmi menunjukkan PMI manufaktur China mengalami kontraksi lebih lanjut pada Desember 2023 yang merupakan tanda lebih banyak dukungan terhadap kebijakan yang mungkin diperlukan untuk kembali hidupkan perekonomiannya.

Sementara itu, Jepang sedang perkirakan kerusakan akibat gempa bumi dahsyat yang melanda wilayah tengahnya pada tahun baru. Bursa saham Jepang tutup hingga 4 Januari 2024.

Hampir 100.000 orang diperintahkan untuk mengungsi dan sekitar satu orang dilaporkan meninggal akibat gempa berkekuatan awal 7,6 skala richter.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menutup 2023 dengan melonjak lebih dari 28 persen, dan menjadikannya pasar dengan kinerja terbaik di Asia.

Kawasan Asia-Pasifik akan melihat survei aktivitas pabrik swasta dari S&P Global untuk China, Australia dan Korea Selatan serta pembacaan produk domestik bruto (PDB) kuartal IV dari Singapura.

Indeks ASX 200 menguat 0,4 persen. Indeks Hang Seng Berjangka di Hong Kong berada di posisi 17.160, dan menunjukkan pembukaan lebih kuat dari penutupan perdagangan sebelumnya 17.047,39.

Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,15 persen. Indeks Kosdaq naik 0,56 persen.

Di Amerika Serikat, bursa saham berjangka mendatar. Indeks Dow Jones berjangka sedikit berubah. Indeks S&P 500 dan Nasdaq berjangka diperdagangkan sedikit di atas posisi mendatar. Adapun bursa saham tutup pada Senin, 1 Januari 2024 untuk rayakan Tahun Baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini