Sukses

IHSG Tergelincir, Saham OKAS Melonjak pada Awal Sesi Perdagangan

Pada awal sesi perdagangan, Rabu, 3 Januari 2024, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.327,45 dan terendah 7.287,56.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Rabu (3/1/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham tertekan.

Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.323,58. Pada pukul 09.06 WIB, IHSG merosot 0,38 persen ke posisi 7.296,46. Indeks saham LQ45 merosot 0,53 persen ke posisi 973. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.327,45 dan terendah 7.287,56. Sebanyak 170 saham menguat dan 183 saham melemah. 225 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 75.501 kali dengan volume perdagangan 1,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 433,5 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.519.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan kecuali sektor saham siklikal naik 0,01 persen dan sektor saham kesehatan bertambah 0,05 persen. Sementara itu, sektor saham energi tergelincir 0,23 persen, sektor saham basic susut 0,10 persen, dan sektor saham industri terpangkas 0,45 persen.

Selain itu, sektor saham nonsiklikal terperosok 0,24 persen, sektor saham keuangan merosot 0,28 persen, sektor saham properti turun 0,10 persen, sektor saham teknologi melemah 0,07 persen. Selanjutnya sektor saham infrastruktur turun 0,07 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,21 persen.

Pada awal sesi perdagangan, saham GOTO stagnan di posisi Rp 87 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 87 dan terendah Rp 86 per saham. Total frekuensi perdagangan 934 kali dengan volume perdagangan 288.844 saham. Nilai transaksi Rp 1,9 miliar.

Selain itu, saham DOOH turun 8,18 persen ke posisi Rp 101 per saham. Saham DOOH berada di level tertinggi Rp 111 dan terendah Rp 99 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.470 kali dengan volume perdagangan saham 671.755 saham. Nilai transaksi Rp 7,2 miliar.

Sementara itu, saham OKAS melambung 12,8 persen ke posisi Rp 141 per saham. Saham OKAS berada di level tertinggi Rp 151 dan terendah Rp 137 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.840 kali dengan volume perdagangan 1.158.694 saham. Nilai transaksi Rp 16,9 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham PSDN melambung 22,35 persen
  • Saham KJEN melambung 15,12 persen
  • Saham OKAS melambung 12 persen
  • Saham SINI melambung 9,9 persen
  • Saham AIMS melambung 9,52 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham VTNY merosot 12,88 persen
  • Saham DOOH merosot 10 persen
  • Saham OLIV merosot 11,11 persen
  • Saham EURO merosot 10 persen
  • Saham ALDO merosot 10,59 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham GTRA tercatat 16.652 kali
  • Saham OKAS tercatat 8.809 kali
  • Saham BUMI tercatat 6.698 kali
  • Saham DOOH tercatat 4.994 kali
  • Saham PGEO tercatat 3.470 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BUMI senilai Rp 63,4 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 45,7 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 43,6 miliar
  • Saham TPIA senilai Rp 40 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 36,3 miliar
3 dari 4 halaman

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi koreksi terbatas pada Rabu, 3 Januari 2024. Level support IHSG berada di 7.270-7.300 dan level resistance IHSG berada di 7.370-7.430.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Rabu (3/1/2023):

 

1. BREN: Spec Buy

Area beli di 7450, cutloss jika break di bawah 7300.

Jika tidak break di bawah 7450, potensi naik dengan area jual di 7700-7800 short term.

 

2. BBCA: Buy on Weakness

Area beli di 9350, cutloss jika break di bawah 9225.

Jika tidak break di bawah 9225, potensi naik dengan area jual di 9500-9600 short term.

 

3. MAPA: Spec Buy

Area beli di 790, cutloss jika break di bawah 785.

Jika tidak break di bawah 785, potensi naik dengan area jual di 825-840 short term.

 

4. SMDR: Spec Buy

Area beli di 330, cutloss jika break di bawah 320.

Jika tidak break di bawah 330, potensi naik dengan area jual di 350-360 short term.

 

5. AVIA: Spec Buy

Area beli di 484, cutloss jika break di bawah 470.

Jika tidak break di bawah 484, potensi naik dengan area jual di 520-530 short term.

 

6. CMRY: Buy on Weakness

Area beli di 3940, cutloss jika break di bawah 3890.

Jika tidak break di bawah 3940, potensi naik dengan area jual di 4040-4140 short term.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Rabu (3/1/2024). Hal ini mengikuti wall street yang lesu dengan indeks Nasdaq dan S&P 500 turun pada hari pertama perdagangan 2024.

Dikutip dari CNBC, investor di Asia menanti data aktivitas pabrik India dari S&P Global pada Desember 2023. Sementara itu, harga minyak juga menjadi perhatian setelah serangan Iran menyebar ke Laut Merah yang telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 1 persen setelah mendekati level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Selasa, 2 Januari 2024. Sedangkan indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 16.687, dan lebih lemah dari penutupan perdagangan terakhir di kisaran 16.788,55.

Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 1,36 persen, sedangkan indeks Kosdaq susut 1 persen.

Adapun bursa saham Jepang tutup hingga Kamis pekan ini. Di sisi lain, pesawat Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai di Bandara Haneda, Tokyo pada Selasa, 2 Januari 2024 sehingga menyebabkan lima orang meninggal dunia.

Pesawat penjaga pantau itu menuju ke prefektur Niigata untuk memberikan bantuan terhadap korban gempa bumi pada 1 Januari 2024 yang melanda Jepang.

Sementara itu, di wall street, indeks Nasdaq turun 1,63 persen dan indeks S&P 500 tergelincir 0,57 persen. Saham Apple turun lebih dari 3 persen setelah Barclays menurunkan peringkat menjadi underweight.

Sedangkan indeks Dow Jones menguat didukung penguatan saham Johnson&Johnson dan Merck.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini