Sukses

Bergerak Tak Wajar, Bursa Pelototi Saham Steady Safe

Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mencermati pergerakan saham PT Steady Safe Tbk (SAFE). BEI imbau kepada investor untuk perhatikan jawaban emiten terkait atas permintaan konfirmasi bursa.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Steady Safe Tbk (SAFE). Hal itu menyusul terjadinya peningkatan harga yang tidak wajar pada saham SAFE di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham SAFE tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/1/2024).

Melansir data RTI, saham SAFE ditutup naik 2,76 persen ke posisi 372 pada Rabu, 3 Januari 2024. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 106 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 138,3 ribu lembar senilai Rp 52,73 juta. Dalam sepekan, harga saham SAFE telah naik 13,41 persen.

Sedangkan dalam satu tahun terakhir, saham SAFE naik 78,85 persen. Pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Lebih lanjut, BEI mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.

Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

2 dari 5 halaman

Bakal Delisting, BEI Suspensi Saham Nusantara Infrastructure

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau suspensi saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) pada Rabu (8/11/2023). Hal ini seiring Nusantara Infrastructure berencana melakukan go private dan voluntary delisting.

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) menyampaikan rencana go private dan voluntary delisting kepada bursa setelah memperoleh persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan yang akan dilaksanakan pada 19 Desember 2023.

Seiring rencana tersebut, PT Nusantara Infrastructure Tbk mengajukan permohonan suspensi perdagangan saham merujuk surat nomor 081/NI-CORSEC/XI/23 pada tanggal 7 November 2023 perihal Permohonan Suspensi Perdagangan Saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).

“Sehubungan dengan hal tersebut bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek perseroan di seluruh pasar terhitung sejak sesi I perdagangan efek Rabu, 8 November 2023 hingga pengumuman lebih lanjut,” tulis Kepala Divisi Penilaian Perusahaan I Adi Pratomo Aryanto dan Ph Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Yayuk Sri Wahyuni.

Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan khususnya yang berhubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan go private dan voluntary delisting.

Berdasarkan data RTI, saham META stagnan di posisi Rp 238 per saham pada Selasa, 7 November 2023. Saham META dibuka naik dua poin ke posisi Rp 240 per saham. Saham META berada di level tertinggi Rp 244 dan terendah Rp 220 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.154 kali dengan volume perdagangan 2.440.326 saham. Nilai transaksi Rp 56,9 miliar.

 

3 dari 5 halaman

Nusantara Infrastructure Cetak Rugi Rp 156,8 Miliar hingga Kuartal III 2023

Sebelumnya diberitakan, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengumumkan laporan keuangan hingga September 2023. PT Nusantara Infrastructure Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan tetapi membukukan rugi hingga akhir kuartal III 2023.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (5/11/2023), PT Nusantara Infrastructure Tbk meraih pendapatan Rp 1,42 triliun hingga akhir kuartal III 2023. Pendapatan Nusantara Infrastructure tumbuh 132,07 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 614,64 miliar.

Beban langsung dan pokok penjualan melonjak 325,12 persen menjadi Rp 950,22 miliar hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 223,51 miliar.  Perseroan mencatat lonjakan beban konstruksi menjadi Rp 749,51 miliar hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 405,95 juta.

Perseroan mencatat laba bruto bertambah 21,7 persen hingga September 2023 menjadi Rp 476,23 miliar. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba bruto tercatat Rp 391,13 miliar.

Dengan demikian, laba usaha perseroan tercatat Rp 287,07 miliar hingga September 2023. Laba usaha naik 44,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 198,49 miliar.

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mencatat rugi kepada pemilik entitas induk Rp 156,86 miliar hingga akhir September 2023. Kondisi ini berbeda dari tahun sebelumnya mencatat laba Rp 65,56 miliar.

Perseroan mencatat rugi per saham Rp 8,86 hingga akhir September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya untung Rp 3,7.

Total ekuitas tercatat turun menjadi Rp 3,30 triliun hingga September 2023 dari Desember 2022 Rp 3,48 triliun.Liabilitas perseroan naik menjadi Rp 7,80 triliun hingga September 2023 dari Desember 2022 Rp 7,67 triliun. Aset susut menjadi Rp 11,10 triliun hingga September 2023 dari akhir 2022 Rp 11,15 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 186,32 miliar.

4 dari 5 halaman

Anak Usaha Nusantara Infrastructure Sah Dapat Konsesi Jalan Tol Cikunir-Ulujami

Sebelumnya diberitakan, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui anak usaha yang dimiliki secara mayoritas yakni PT Jakarta Metro Exspressway (JKTMetro) telah meneken Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) JORR Elevated Cikunir-Ulujami dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR pada 11 Oktober 2023. 

Penandatanganan PPJT ditandatangani oleh Danni Hasan selaku Direktur Utama JKTMetro dan Miftachul Munir sebagai Kepala BPJT, yang juga disaksikan oleh Direktur Bisnis PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), Sekretaris BPJT, Ketua Bidang Investasi Jalan Tol, serta jajaran Direksi JKTMetro.

Dengan telah ditandatanganinya PPJT, JKTMetro resmi menjadi pemegang konsesi Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami setelah melewati proses pengadaan atau lelang. Proyek jalan tol tersebut siap dibangun untuk menghubungkan wilayah Jati Asih (wilayah Bekasi) dengan Ulujami (wilayah Jakarta Selatan) sepanjang kurang lebih 21,6 km.

"Pembangunan Jalan Tol Cikunir-Ulujami ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas yang terjadi di Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road 1 (JORR-1) eksisting saat ini, sekaligus dapat mengurangi waktu tempuh rata-rata pengguna JORR-1 eksisting dengan meningkatkan kapasitas dan menyediakan jalur alternatif jarak jauh bagi pengendara yang akan berpergian dari dan ke Bandara Soekarno Hatta,” ujar dia dalam keterangan resminya, Kamis (12/10/2023).

Menurut ia, JKTMetro merupakan badan usaha yang didirikan khusus untuk pengusahaan jalan tol oleh konsorsium yang terdiri dari PT Marga Metro Nusantara (MMN) yang merupakan anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure Tbk dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 85 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dengan kepemilikan saham sebanyak 10 persen dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) sebesar 5 persen. 

 

 

 

5 dari 5 halaman

Nilai Investasi

Proyek JORR Elevated ini mempunyai nilai investasi kurang lebih Rp21,3 triliun dengan masa konsesi 45 tahun termasuk masa konstruksi.

Direktur Utama Nusantara Infrastructure Ramdani Basri mengungkapkan pihaknya sangat menyambut baik hasil keputusan BPJT yang telah mempercayakan kami dan anggota konsorsium lainnya untuk dapat mendukung pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan melalui proyek strategis salah satu tol terpadat di Jakarta saat ini. 

"Sehingga kami berharap, proyek ini dapat memberikan prospek yang menguntungkan bagi anak usaha ke depannya,” kata dia. 

Dalam proses pelaksanaannya, JKTMetro mengklaim akan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG) dengan mengikuti peraturan, kebijakan dan prosedur sesuai ketentuan dalam PPJT, peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku, termasuk memenuhi segala kriteria dan syarat pembangunan proyek yang disertai dengan analisis dampak lingkungan secara cermat.

 

Video Terkini