Sukses

Lunasi Sebagian Utang, Sisa Utang Garuda Indonesia Tinggal Segini

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan, penyelesaian pelunasan sebagian surat utang dan sukuk tersebut dilakukan melalui skema tender offer.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) telah melakukan penyelesaian pelunasan sebagian surat utang dan sukuk pada 29 Desember 2023. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan, penyelesaian pelunasan sebagian surat utang dan sukuk tersebut dilakukan melalui skema tender offer. 

"Perseroan telah melakukan penyelesaian pelunasan sebagian surat utang dan sukuk sebagaimana telah dipublikasikan pada situs Singapore Exchange (SGX)," kata Irfan dalam keterbukaan informasi, ditulis Kamis (4/1/2024). 

Ia melanjutkan, jumlah total pelunasan principal sebesar adalah USD 49.999.999,74 atau USD 49,99 juta.

Selain jumlah pembayaran pelunasan principal sebagaimana disebut di atas, terdapat biaya lain (berupa accrued interest, deferred payment in kind (PIK), dan beban pajak yang timbul) yang dibayarkan dalam transaksi yaitu sebesar USD2.326.776,72.

Setelah dilaksanakan pelunasan sebagian tersebut, sisa jumlah total prinsipal terutang surat utang dan sukuk Perseroan adalah sebesar USD500.672.257,38.

BEI Tanya Utang, Ini Penjelasan GIAA

Sebelumnya diberitakan, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memangkas utang senilai USD 5,8 miliar atau sekitar Rp 86,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.946 per dolar AS) usai persetujuan homologasi. Sehingga total utang Garuda yang tersisa saat ini sebesar USD 4,3 miliar dari sebelum homologasi sebesar USD 10,01 miliar.

"Jumlah penurunan utang sebesar USD 5,8 miliar adalah berdasarkan jumlah total utang setelah homologasi yaitu sebesar USD 4,3 miliar, dari nilai total utang sebelum homologasi yang tercatat sebesar USD 10,1 miliar per 31 Desember 2021 (GA parent only)," ungkap VP Corporate Secretary & Investor Relations Garuda Indonesia, Mitra Piranti dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Rabu, 7 September 2022.

Lebih lanjut, berikut komposisi nilai penurunan liabilitas berdasarkan masing-masing kelompok kreditur yang mencapai USD 5,8 miliar:

- Klaim BUMN (Tidak Termasuk MCB) turun USD 584 juta

- LPEI, Tagihan Bank turun USD 865 juta

- Lessors- past due (GA) turun USD 677 juta

- Lessors- future obligation (GA) turun USD 2 miliar

- Klaim MRO turun USD 37 juta

- Klaim pabrikan A/C turun USD 14 juta

- Klaim sukuk turun USD 421 juta

- Klaim EDC turun USD 39 juta

- Klaim vendor lain di atas USD 255 juta, turun sebesar USD 139 juta

- Kreditur unverified teridentifikasi turun USD 446 jutaKhusus QG

- Lessors-Past Due (QG) turun USD 213 juta- Lessors-Future Obligation (QG) turun USD 354 juta

- Klaim MRO (QG) USD 3 juta

Sehingga totalnya mencapai USD 5,79 miliar.

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan, dari berbagai kasus restrukturisasi maskapai di dunia, belum ada pemotongan utang se-fantastis ini. Guna bisa kembali membangkitkan keuangan maskapai, pemerintah juga akan menyuntikkan Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 7,5 triliun sekitar triwulan 3 2022.

"Kita ingin ekuitas Garuda ini bisa lebih positif lagi, saya ingin menekankan proses bankruptcy di airline lain jarang ada yang pemotongan utangnya sebesar ini," kata TIko.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Jangkau Pasar Korea, Garuda Indonesia Jadi Official Airline Penghargaan Musik Terbesar Korea Selatan

Sebelumnya diberitakan, Garuda Indonesia resmi menjadi maskapai resmi (official airline) dalam penyelenggaraan Golden Disc Awards ke-38, ajang penghargaan musik terbesar di Korea Selatan yang akan diselenggarakan di Jakarta International Stadium (JIS) pada Sabtu, 6 Januari 2024. Untuk diketahui, ajang penghargaan musik ini akan menjadi kali pertama di Indonesia.

Dukungan Garuda Indonesia sebagai official airline tersebut turut bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Korea Selatan. Maskapai pelat merah tersebut bakal mendukung gelaran Golden Disc Awards yang sebelumnya telah diselenggarakan di sejumlah negara seperti Jepang, China, Malaysia, Thailand.

Melalui perannya sebagai official airline Golden Disc Award ke-38 nanti, Garuda Indonesia akan mendukung kelancaran acara tersebut melalui pengoperasian penerbangan tambahan rute Jakarta-Seoul. Rute penerbangan tambahan itu akan dioperasikan pada 7 Januari 2024.

 

3 dari 4 halaman

Langkah Strategis

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, penyelenggaraan Golden Disc Awards 2024 ini menjadi langkah strategis untuk Garuda Indonesia dalam menyelaraskan komitmen pemerintah untuk mempercepat proses pemulihan pariwisata nasional.

"Kiranya dukungan Garuda Indonesia terhadap Gloden Disc Award ini tidak hanya akan dapat memberikan pengalaman penerbangan yang seamless bagi penumpang, namun juga dapat menjadi momentum tersendiri bagi puncak pemulihan sektor pariwisata Indonesia dalam memperkenalkan Indonesia di mata global. Khususnya bagi penggemar musik Korea Selatan," ujarnya, Selasa (2/1/2024).

Saat ini, Garuda Indonesia melayani penerbangan langsung dari dan menuju Korea Selatan melalui dua kota terbesar di Indonesia, yakni Jakarta dan Bali sebanyak 8 kali setiap pekan.

 

4 dari 4 halaman

Tingkatkan Frekuensi Penerbangan

Garuda Indonesia secara bertahap juga berencana akan meningkatkan meningkatkan frekuensi penerbangan di rute-rute yang menjadi preferensi masyarakat. Salah satunya rute Seoul-Denpasar pp dari 2 kali sepekan menjadi empat kali sepekan mulai Desember 2023.

Jadwal penerbangan Seoul-Denpasar nantinya akan dilayani dengan GA 871 dan diberangkatkan dari Incheon International Airport pada pukul 11:35 LT, dan tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar pada pukul 17:45 LT. Sementara penerbangan Denpasar-Seoul akan dilayani dengan GA 870 dan diberangkatkan dari Denpasar pada pukul 01:30 LT dan tiba di Seoul pada pukul 09:15 LT.

Lebih lanjut, Irfan mengatakan, hadirnya Garuda Indonesia sebagai maskapai resmi pada gelaran musik terbesar di Korea Selatan ini merupakan wujud komitmen berkelanjutan kami untuk terus berpartisipasi aktif dalam mendukung berbagai gelaran kegiatan, khususnya berskala internasional yang dilaksanakan di Indonesia.

"Komitmen tersebut yang kami optimalkan dengan menyediakan aksesibilitas layanan penerbangan yang seamless bagi para wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Indonesia," tutur Irfan.

Â