Sukses

IHSG Berbalik Arah Melemah, Investor Asing Beli Saham Rp 1,3 Triliun

Aksi beli jumbo oleh investor asing yang mencapai Rp 1,3 triliun belum mampu angkat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham Jumat (5/1/2023). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Dikutip dari data RTI, IHSG berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan saham Jumat pekan ini. IHSG melemah tipis 0,12 persen ke posisi 7.350,61. Indeks LQ45 melemah 0,24 persen ke posisi 986,25. Mayoritas indeks saham acuan tertekan.

Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat menguat pada awal sesi perdagangan. Bahkan IHSG sempat sentuh level tertinggi 7.403,57. Namun,IHSG berbalik arah ke zona merah hingga sentuh posisi terendah di kisaran 7.350,61.

Sebanyak 294 saham melemah sehingga menekan IHSG. 237 saham menguat dan 236 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.253.721 kali dengan volume perdagangan 18,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.503. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,3 triliun. Sepanjang 2024, investor asing membeli saham Rp 2,8 triliun.

Jelang akhir pekan ini, mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan kecuali sektor saham energi naik 0,43 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,22 persen, sektor saham properti menguat 0,45 persen. Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 0,87 persen, dan catat penguatan terbesar.

Sementara itu, sektor saham basic merosot 0,38 persen, sektor saham industri turun 0,60 persen, sektor saham nonsiklikal merosot 0,64 persen. Selanjutnya sektor saham kesehatan tergelincir 0,78 persen, sektor saham teknologi terpangkas 0,40 persen, sektor saham infrastruktur merosot 0,54 persen dan sektor saham transportasi susut 0,24 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG sudah relatif terbatas karena sudah berada pada akhir fase uptren-nya. “Di sisi lain, koreksi dari IHSG ini sejalan dengan pergerakan market global yang juga terkoreksi,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, hal tersebut diperkirakan meningkatnya kembali imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun ke angka 4 persen ditambah the Fed nampaknya masih cenderung hawkish untuk suku bunganya.

2 dari 3 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham INTD melambung 34,85 persen
  • Saham EMDE melambung 34,48 persen
  • Saham DART melambung 34,38 persen
  • Saham KOKA melambung 34 persen
  • Saham HELI melambung 25 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham TOPS merosot 16,67 persen
  • Saham SBAT merosot 16,67 persen
  • Saham POLI merosot 14,55 persen
  • Saham APEX merosot 13,84 persen
  • Saham VTNY merosot 12,27 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBCA senilai Rp 815,5 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 777,2 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 734,4 miliar
  • Saham BBNI senilai Rp 392,1 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 270,5 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham ASLI tercatat 93.527 kali
  • Saham STRK tercatat 61.997 kali
  • Saham LMAX tercatat 56.847 kali
  • Saham FILM tercatat 27.320 kali
  • Saham NICL tercatat 25.404 kali
3 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat, 4 Januari 2024 setelah anjlok beberapa perdagangan pertama pada 2024. Sebagian besar pasar mencatat penurunan pada akhir pekan pertama 2024.

Dikutip dari CNBC, investor menilai data dari seluruh wilayah dengan inflasi Filipina yang mencapai titik terendah dalam dua tahun. Selain itu, data dari Jepang menunjukkan kontraksi dalam aktivitas sektor swasta telah berhenti.

Sebagian besar bursa saham di Asia melemah pekan ini. Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 2,8 persen dan indeks Kospi di Korea Selatan merosot lebih dari 3 persen.

Indeks Hang Seng turun 0,63 persen, sedangkan indeks CSI 300 China susut 0,54 persen ke posisi 3.329,11. Selama sepekan, indeks CSI 300 merosot 2,97 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,07 persen ke posisi 7.489,10, dan memperpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut. Indeks ASX 200 melemah 1,3 persen selama sepekan ini.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,27 persen ke posisi 33.377,42. Indeks Topix bertambah 0,62 persen ke posisi 2.393,54. Ini menandai kenaikan pertama indeks Nikkei sejak gempa bumi di Jepang pada tahun baru dan tabrakan penerbangan Japan Airlines dalam dua hari pertama tahun ini.

Indeks Kospi Korea Selatan susut 0,35 persen ke posisi 2.578,08. Sedangkan indeks Kosdaq naik 1,39 persen ke posisi 878,33. Indeks Topix dan Kosdaq termasuk di antara saham-saham yang mencatat keuntungan terbesar pada pekan ini yang diperkirakan masing-masing naik lebih dari 1 persen.

 

Video Terkini