Liputan6.com, Jakarta - PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) akan menuntaskan prosesi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Rencananya, CGAS bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 8 Januari 2024.Â
Berikut ini profil Citra Nusantara Gemilang, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi gas alam.
Baca Juga
Perseroan dikenal sebagai perusahaan pelopor yang memfokuskan pada pengembangan gas alam terkompresi (Compressed Natural Gas / CNG) di Indonesia melalui kegiatan usaha perdagangan dan distribusi gas alam yang menggunakan moda transportasi ke daerah-daerah yang belum terjangkau oleh jaringan pipa gas dengan tekanan gas yang stabil dan aman.Â
Advertisement
Gas alam ini digunakan untuk keperluan industri, transportasi, perumahan, dan pembangkit listrik swasta yang menggunakan gas sebagai sumber energinya. Pemasaran dilakukan secara B2B (Business to Business) dan B2C (Business to Consumer), menargetkan sektor industri, transportasi dan juga melayani jasa konsultasi terkait operasional dan perawatan peralatan gas alam.
Citra Nusantara Gemilang merupakan induk dari beberapa anak perusahaan, yaitu PT Citra Nusantara Energi (CNE), PT CNG Hilir Raya (CHR), PT CNG Global (CNGlobal), dan PT Cipta Rizqi Energi (CRE). Kegiatan distributor dan perdagangan gas alam terkompresi juga dijalankan oleh CNE dan CHR. CRE yang berkolaborasi dengan BUMD Sindangkasih Multi Usaha, bergerak dalam distribusi gas alam dan turunannya, serta pembangunan infrastruktur pendukung seperti Natural Gas Treatment.
Sementara itu, CNGlobal menyediakan jasa perlengkapan dan konstruksi gas, yang mendukung kegiatan perdagangan dan distribusi dengan layanan terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Jaringan distribusi Perseroan dan anak perusahaan telah menjangkau berbagai daerah di wilayah Indonesia. Perseroan dan anak perusahaan memiliki mother station yakni di Palembang (Sumatera Selatan), Cikarang (Jawa Barat), Sidoarjo (Jawa Timur) dan akan beroperasi di Grobogan (Jawa Tengah).Â
Dengan rencana strategis untuk berkembang, Perseroan akan memperluas cakupan layanannya dengan mengarahkan pengembangan bisnis ke arah perdagangan dan distribusi Liquefied Natural Gas (LNG), selain CNG.
Jumlah IPO
Mengutip laman e-ipo, Perseroan bakal melepas saham sebanyak-banyaknya 531.429.000 saham dengan nilai nominal Rp50 setiap saham. Angka itu mewakili sebanyak 30% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO.
Harga penawaran dipatok sebesar Rp338 per saham. Dengan demikian, Perseroan bakal meraup dana segar sebanyak Rp179,62 miliar.
Sebagai pemanis, Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 265.714.500 Waran Seri I atau sebesar 21,43% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham ini disampaikan.
Setiap pemegang 2 saham yang ditawarkan berhak memperoleh 1 Waran Seri I, di mana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham Perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan sebesar Rp306 setiap Waran Seri I.
Waran Seri I dapat dilaksanakan menjadi saham Perseroan enam bulan sejak diterbitkan, yaitu 8 Juli 2024 sampai dengan 7 Januari 2025. Nilai hasil pelaksanaan Waran Seri I ini sebanyak-banyaknya Rp81,30 miliar.Â
Â
Advertisement
Dana IPO
Dalam rangka melancarkan aksi IPO tersebut, Citra Nusantara Gemilang menunjuk PT Pilarmas Investindo Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.Â
Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan sekitar 90% untuk pembayaran dalam rangka pembangunan LNG Station (Liquefied Natural Gas) di Galian Field Tambun Zone 7 Regional 2. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai belanja modal atau capital expenditure (capex).
Sekitar 10% akan digunakan Perseroan untuk modal kerja. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai operating expenditure (opex). Dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I, apabila dilaksanakan oleh pemegang saham, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan.Â
Adapun Perseroan berencana untuk membagikan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 30% persen dari laba bersih tahun berjalan mulai tahun buku 2023.Â
Pembagian dividen dilakukan dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.
Jadwal
* Tanggal efektif pada 29 Desember 2023
* Masa penawaran umum perdana saham pada 2-4 Januari 2024
* Tanggal penjatahan pada 4 Januari 2024
* Tanggal distribusi pada 5 Januari 2024
* Tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Januari 2024
Â
Â
Pipeline IPO
Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Adapun sampai dengan 5 Januari 2024, terdapat 1 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO itu sebesar Rp 0,13 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini ada 29 perusahaan yang siap debut di Bursa.
Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor consumer non-cyclicals.
“Hingga saat ini, terdapat 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, Sabtu, 6 Januari 2024.
Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 8 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar. Kemudian 19 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, sisanya 2 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.
Advertisement