Sukses

IHSG Rawan Koreksi, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Januari 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support dan resistance di level 7.320-7.378 pada Senin, 8 Januari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi pada perdagangan saham Senin (8/1/2024).

IHSG ditutup melemah 0,12 persen ke posisi 7.350 dan disertai oleh munculnya volume penjualan. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan,  IHSG pun telah mengenai target ideal yang diberikan di area 7.400.

Ia mengatakan, saat ini, posisi IHSG diperkirakan sudah berada di akhir wave v dari wave (i) sehingga pergerakan IHSG berikutnya akan rawan koreksi untuk membentuk wave (ii) ke rentang area 7.223-7.292 terlebih dahulu.

Sementara itu, analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi teknikal disertai volume dan berpeluang untuk menguji support garis moving average (MA) 5 harian.

“Selama bertahan di atas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan membuat HH level untuk melanjutkan fase bullish-nya,” ujar Wafi.

Ia mengatakan, jika breakdown support garis MA5 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA20 sekaligus support bullish chanel-nya.

“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.250-7.450,” tutur Wafi.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas meyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.320-7.378.

"Hati-hati potensi koreksi masih menghantui,” demikian dikutip dari riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas.

Rekomendasi Saham Hari Ini

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM), PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI).

Sedangkan Herditya memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) - Buy on Weakness

Saham AKRA terkoreksi 0,95% ke 1.565 disertai dengan munculnya volume penjualan. Herditya menuturkan, posisi AKRA saat ini diperkirakan berada di awal wave (iv) dari wave [c] dari wave Y, sehingga AKRA akan terkoreksi terlebih dahulu dalam jangka pendek.

Buy on Weakness: 1.520-1.540

Target Price: 1.615, 1.685

Stoploss: below 1.475

 

2.PT XL Axiata Tbk (EXCL) - Buy on Weakness

Saham EXCL menguat 0,48% ke 2.100 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi penguatan EXCL tertahan oleh MA20.

"Kami memperkirakan, posisi EXCL saat ini sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [i] dari wave C, sehingga EXCL rawan terkoreksi dalam jangka pendek terlebih dahulu," kata Herditya.

Buy on Weakness: 2.050-2.090

Target Price: 2.200, 2.300

Stoploss: below 1.960

 

3.PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) - Buy on Weakness

Saham PGEO terkoreksi 0,39% ke 1.280 disertai dengan munculnya volume penjualan. Herditya menuturkan, selama PGEO masih mampu berada di atas 1,160 sebagai stoplossnya, maka posisi PGEO saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave C.

Buy on Weakness: 1.215-1.275

Target Price: 1.355, 1.435

Stoploss: below 1.160

 

4.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) - Buy on Weakness

Saham TLKM terkoreksi 2,02% ke 3.890 dan disertai oleh peningkatan volume penjualan, namun koreksinya masih tertahan MA200. Saat ini, posisi TLKM diperkirakan berada di awal wave [iv] dari wave A, sehingga koreksi TLKM dapat dimanfaatkan untuk BoW.

Buy on Weakness: 3.740-3.880

Target Price: 4.050, 4.120

Stoploss: below 3.700

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 5 Januari 2024

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham Jumat (5/1/2023). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Dikutip dari data RTI, IHSG berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan saham Jumat pekan ini. IHSG melemah tipis 0,12 persen ke posisi 7.350,61. Indeks LQ45 melemah 0,24 persen ke posisi 986,25. Mayoritas indeks saham acuan tertekan.

Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat menguat pada awal sesi perdagangan. Bahkan IHSG sempat sentuh level tertinggi 7.403,57. Namun,IHSG berbalik arah ke zona merah hingga sentuh posisi terendah di kisaran 7.350,61.

Sebanyak 294 saham melemah sehingga menekan IHSG. 237 saham menguat dan 236 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.253.721 kali dengan volume perdagangan 18,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.503. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,3 triliun. Sepanjang 2024, investor asing membeli saham Rp 2,8 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Sektor Saham

Jelang akhir pekan ini, mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan kecuali sektor saham energi naik 0,43 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,22 persen, sektor saham properti menguat 0,45 persen. Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 0,87 persen, dan catat penguatan terbesar.

Sementara itu, sektor saham basic merosot 0,38 persen, sektor saham industri turun 0,60 persen, sektor saham nonsiklikal merosot 0,64 persen. Selanjutnya sektor saham kesehatan tergelincir 0,78 persen, sektor saham teknologi terpangkas 0,40 persen, sektor saham infrastruktur merosot 0,54 persen dan sektor saham transportasi susut 0,24 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG sudah relatif terbatas karena sudah berada pada akhir fase uptren-nya. “Di sisi lain, koreksi dari IHSG ini sejalan dengan pergerakan market global yang juga terkoreksi,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, hal tersebut diperkirakan meningkatnya kembali imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun ke angka 4 persen ditambah the Fed nampaknya masih cenderung hawkish untuk suku bunganya.

 

Live dan Produksi VOD