Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Senin (8/1/2024). Mayoritas sektor saham menghijau sehingga angkat IHSG.
Dikutip dari data RTI, IHSG melonjak 0,37 persen ke posisi 7.378. Indeks saham LQ45 menguat 0,66 persen pada pukul 09.08 WIB. Mayoritas indeks saham acuan menghijau.
Baca Juga
Adapun IHSG dibuka naik tipis ke posisi 7.350,75. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.393,13 dan terendah 7.358,90. Sebanyak 207 saham menguat dan 201 saham melemah. 235 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham 163.525 kali dengan volume perdagangan 2,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 963,3 miliar.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham teknologi turun 0,16 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,04 persen. Sementara itu, sektor saham energi menguat 0,33 persen, sektor saham basic mendaki 0,24 persen, sektor saham industri bertambah 0,02 persen.
Selain itu, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,05 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,09 persen, sektor saham kesehatan menguat 0,06 persen, sektor saham keuangan melonjak 0,40 persen.
Selain itu, sektor saham properti mendaki 0,38 persen dan sektor saham transportasi melambung 0,64 persen, dan catat penguatan terbesar.
Pada awal sesi perdagangan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bergejolak. Harga saham GOTO stagnan di Rp 86 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 87 dan terendah Rp 85 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.254 kali dengan volume perdagangan 2.665.874 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 19,4 miliar.
Sementara itu, saham TOTO stagnan di posisi Rp 232 per saham. Saham TOTO berada di level tertinggi Rp 234 dan terendah Rp 232 per saham. Total frekuensi perdagangan 26 kali dengan volume perdagangan 641 saham. Nilai transaksi Rp 14,9 juta.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah 0,1 persen ke posisi 7.350,61 pada Jumat, 5 Januari 2024. Sektor perbankan mempertahankan momentum kuat seiring saham BMRI memimpin reli pada perdagangan Kamis pekan lalu. Saham BMRI naik 1,2 persen, saham BBCA menguat 1,1 persen, saham BBRI mendaki 0,9 persen dan saham BBNI susut 0,5 persen.
Di sektor telekomunikasi, saham TLKM turun 2 persen dengan arus mulai seimbang setelah didominasi pembeli. Saham EXCL naik 0,5 persen, saham ISAT turun 1,6 persen. Sedangkan sektor saham ritel beragam. Saham MAPA bertambah 2,4 persen dan saham MAPI merosot 4,8 persen.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham EMDE melonjak 23,08 persen
- Saham SHID melonjak 17,86 persen
- Saham POLI melonjak 15,60 persen
- Saham APEX melonjak 10,88 persen
- Saham EURO melonjak 10 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham DART merosot 18,02 persen
- Saham ASLI merosot 17,98 persen
- Saham OLIV merosot 11,11 persen
- Saham SAFE merosot 9,52 persen
- Saham KOKA merosot 8,96 persen
- Saham DART merosot 17,44 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BMRI senilai Rp 135,2 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 107,6 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 97,1 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 75,1 miliar
- Saham MEDC senilai Rp 65,8 miliar
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham CGAS tercatat 24.387 kali
- Saham GTRA tercatat 11.281 kali
- Saham ASLI tercatat 8.713 kali
- Saham STRK tercatat 6.390 kali
- Saham MEDC tercatat 6.383 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan BNI Sekuritas
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, pada Senin, 8 Januari 2024, IHSG berpotensi mencoba menguat terbatas. Level support IHSG berada di 7.280-7.330 dan level resist IHSG berada di 7.380-7.400.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Senin (8/1/2024):
1. AVIA: Spec Buy
Area beli di 492, cutloss jika break di bawah 488.
Jika tidak break di bawah 486, potensi naik dengan area jual di 500-510 short term.
Â
2. PTRO: Buy on Weakness
Area beli di 5400, cutloss jika break di bawah 5225.
Jika tidak break di bawah 5400, potensi naik dengan area jual di 5675-5800 short term.
Â
3. TLKM: Spec Buy
Area beli di 3890, cutloss jika break di bawah 3870.
Jika tidak break di bawah 3870, potensi naik dengan area jual di 3920-3950 short term.
Â
4. BREN: Buy on Weakness
Area beli di 7150, cutloss jika break di bawah 7100.
Jika tidak break di bawah 7100, potensi naik dengan area jual di 7300-7475 short term.
Â
5. ANTM: Spec Buy
Area beli di 1670, cutloss jika break di bawah 1650.
Jika tidak break di bawah 1670, potensi naik dengan area jual di 1700-1730 short term.
Â
6. TPIA: Spec Buy
Area beli di 5700, cutloss jika break di bawah 5600.
Jika tidak break di bawah 5700, potensi naik dengan area jual di 5850-6000 short term.
Â
Â
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik menguat tipis pada perdagangan Senin (8/1/2024) seiring investor menantikan data dan peristiwa ekonomi penting.
Dikutip dari CNBC, Australia dan Jepang akan merilis inflasi pada Selasa dan Kamis pekan ini. Sedangkan China akan mengumumkan neraca perdagangan dan inflasi Desember pada Jumat pekan ini.
Bank of Korea akan mengadakan pertemuan bank sentral pertama 2024 di antara negara-negara besar di Asia pada Kamis pekan ini. Bank sentral Korea Selatan akan pertahankan suku bunga stabil di 3,5 persen.
Di Australia, indeks ASX 200 naik tipis 0,17 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong menguat 16.590 dibandingkan penutupan perdagangan terakhir di 16.535,33.
Sementara itu, bursa saham Jepang libur dan akan buka pada perdagangan Selasa pekan ini. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,34 persen, sedangkan indeks Kosdaq turun 0,08 persen.
Di wall street pada Jumat pekan lalu, tiga indeks acuan menguat setelah laporan pekerjaan lebih kuat dari perkiraan. Indeks S&P 500 naik 0,18 persen. Indeks Nasdaq bertambah 0,09 persen dan indeks Dow Jones mendaki 0,07 persen.
Ekonomi Amerika Serikat (AS) menambahkan lebih banyak lapangan kerja dibandingkan perkiraan pada Desember, dengan jumlah upah non pertanian (nonfarm payrolls) tumbuh 216.000, dibandingkan perkiraan ekonom yang disurvei Dow Jones 170.000. Tingkat pengangguran stabil di 3,7 persen yang merupakan tanda lain dari berlanjutnya kekuatan tenaga kerja. Laporan tersebut membuat imbal hasil obligasi Amerika Serikat menguat. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun menyentuh 4,1 persen.
Â
Advertisement