Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi rawan koreksi pada perdagangan saham Selasa (9/1/2024). IHSG berpeluang menguji support 7.245.
IHSG melemah 0,91 persen ke posisi 7.283 dan masih didominasi oleh volume penjualan, koreksi IHSG pun sudah mengenai target terdekat yang diberikan di 7.292.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG diperkirakan sudah berada di awal wave (ii) sehingga IHSG masih rawan melanjutkan koreksi untuk menguji area support 7.245.
Advertisement
“Apabila support tersebut tertembus, selanjutnya IHSG akan mengarah ke 7.223 hingga 7.173,” ujar Herditya.
Ia prediksi, IHSG berada di level support 7.275,7.245 dan level resistance 7.403,7.877 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance di 7.240-7.320. “Namun, hati-hati volatilitas pasar masih tinggi,” demikian mengutip dari riset Pilarmas Investindo Sekuritas.
Sementara itu, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi mencoba rebound seiring dengan kenaikan Dow dan S&P 500. Level support IHSG berada di 7.250-7.280 dan level resistance IHSG berada di 7.330-7.380.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan saham PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), dan saham PT Ace Hardware Tbk (ACES).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA) - Buy on Weakness
Saham ARNA menguat 3,73% ke 695 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, pada timeframe weekly, selama ARNA masih mampu berada di atas 630 sebagai stoplossnya, posisi ARNA saat ini diperkirakan berada di awal wave [iii] dari wave 1 dari wave (5).
Buy on Weakness: 660-680
Target Price: 745, 820
Stoploss: below 630 (weekly)
2.PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) - Spec Buy
Saham ASSA menguat 1,75% ke 870 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Selama masih mampu berada di atas 855 sebagai stoplossnya, posisi ASSA saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave v dari wave (iii), sehingga ASSA berpeluang untuk melanjutkan penguatannya," kata Herditya.
Spec Buy: 860-870
Target Price: 945, 995
Stoploss: below 855
3.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Accum Buy
Saham BBCA terkoreksi ke 9.575 disertai dengan munculnya volume penjualan.
"Saat ini, kami memperkirakan posisi BBCA sedang berada di akhir wave i dari wave (iii) pada label hitam, sehingga BBCA akan rawan terkoreksi untuk membentuk wave ii. Manfaatkan koreksi BBCA untuk melakukan akumulasi," kata dia.
Accum Buy: 9.150-9.400
Target Price: 9.750, 9.900
Stoploss: below 8.975
4.PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) - Buy on Weakness
Saham BEST menguat 2,14% ke 143 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Saat ini, posisi BEST diperkirakan berada pada bagian dari wave iii dari wave (c) dari wave [iii], sehingga BEST masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 138-142
Target Price: 151, 161
Stoploss: below 131
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 8 Januari 2024
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah melemah ke zona merah pada perdagangan saham Senin (8/1/2023). Mayoritas sektor saham tertekan.
Berdasarkan data RTI, IHSG anjlok 0,91 persen ke posisi 7.283,57. Indeks LQ45 merosot 1 persen ke posisi 975,43. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Pada perdagangan saham Senin pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.393,13 dan terendah 7.275,17. Sebanyak 348 saham tertekan sehingga bebani IHSG. 183 saham menguat dan 243 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.391.762 kali dengan volume perdagangan 18,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.539. Koreksi IHSG juga terjadi di tengah aksi beli saham oleh investor asing. Investor asing mencatat aksi beli saham Rp 840,6 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 3,7 triliun.
Mayoritas sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham basic materials. Sektor saham tersebut merosot 2,18 persen. Selain itu, sektor saham energi turun 0,47 persen, sektor saham industri terpangkas 0,27 persen dan sektor saham nonsiklikal susut 0,77 persen.
Selanjutnya sektor saham teknologi melemah 0,64 persen, sektor saham infrastruktur merosot 0,90 persen, dan sektor saham transportasi terpangkas 0,66 persen.
Sektor Saham
Sementara itu, sektor saham siklikal bertambah 0,07 persen, sektor saham kesehatan naik 0,22 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,08 persen dan sektor saham properti bertambah 0,51 persen.
Pada awal pekan ini, saham GOTO stagnan di posisi Rp 86 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 87 dan terendah Rp 85 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.373 kali dengan volume perdagangan 11.166.861 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 92,3 miliar.
Kata Analis
Dikutip dari Antara, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, secara teknikal, pergerakan IHSG saat ini cenderung berada pada awal fase downtrend-nya setelah mencatatkan rekor all time high (ATH).
Pihaknya prediksi, IHSG masuk fase downtrend itu seiring ada aksi ambil untung. Di sisi lain, IHSG juga dipengaruhi pergerakan bursa saham Asia yang awal pekan ini mayoritas melemah. "Serta pergerakan harga minyak dunia yang bergerak terkoreksi,” kata dia.
Ia menambahkan, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga terpantau melemah.
Advertisement