Sukses

Usai Listing, Adhi Kartiko Pratama Bakal Dicaplok Perusahaan Korea LXI Rp 1,59 Triliun

Saham yang ditawarkan dalam IPO bukan saham baru. Melainkan saham pemilik lama atas nama milik PT Sungai Mas Minerals (SMM) dan PT Inti Mega Ventura (IMEV)

Liputan6.com, Jakarta PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa pada hari ini, Selasa 9 Januari 2024. Setelah aksi ini, saham perseroan segera akan diakuisisi oleh perusahaan Korea, LX International melalui anak usahanya, PT Energi Battery Indonesia (EBI) senilai Rp 1,59 triliun.

Informasi saja, saham yang ditawarkan dalam IPO bukan saham baru. Melainkan saham pemilik lama atas nama milik PT Sungai Mas Minerals (SMM) dan PT Inti Mega Ventura (IMEV) masing-masing sebanyak 608.202.000 lembar. Sehingga total saham yang ditawarkan dalam IPO mencapai 1.216.404.00 0 lembar.

Sebelum IPO, perseroan memiliki 6.082.020.000 lembar saham yang dicatatkan sebagai modal ditempatkan dan disetor penuh.

Susunan pemegang saham perseroan terdiri dari SMM sebanyak 3.102.000.000 lembar atau setara 51,00 persen dan IMEV 2.930.020.000 lembar atau setara 48,18 persen.

Kemudian Michael Adhidaya Susantyo (MAS) dan Victor Agung Susantyo (VAS) masing-masing 25.000.000 lembar atau setara 0,41 persen.

Setelah IPO, jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh tetap sama yakni 6.082.020.000 lembar. Namun komposisi kepemilikannya berubah. Kepemilikan SMM menjadi tersisa 2.493.798.000 lembar atau setara 41,00 persen dan IMEV tersisa 2.321.818.000 lembar atau setara 38,18 persen.

Sementara kepemilikan saham MAS dan VAS tetap karena kedua entitas ini tidak urun tawarkan saham atas nama kepada publik. Sisanya, 1.216.404.000 lembar atau setara 20 persen merupakan kepemilikan publik.

Selanjutnya, terdapat rencana pelepasan kepemilikan saham oleh SMM, IMEV, MAS, dan VAS masing-masing sebesar 1.859.577.615 lembar saham, 1.739.634.385 lembar saham, 25.000.000 lembar saham dan 25.000.000 lembar saham kepada LXI melalui PT Energy Battery Indonesia (EBI) berdasarkan CSPA tanggal 2 November 2023.

 

2 dari 3 halaman

Saham Dilepas

Total saham yang dilepas itu mencapai 3.649.212.000 lembar dengan harga penawaran sama dengan harga IPO, yakni Rp 438 per lembar. Sehingga total transaksinya mencapai Rp 1,59 triliun.

Setelah aksi itu, LXI melalui EBI akan menjadi pengendali baru perseroan dan akan terjadi perubahan pengendali dan pemilik manfaat akhir dari perseroan. EBI akan mengempit 3.649.212.000 lembar saham NICE atau setara 60 persen.

Kemudian kepemilikan SMM tersisa 634.220.385 lembar atau 10,43 persen dan IMEV 582.183.615 lembar atau setara 9,57 persen. Serta 1.216.404.000 lembar lainnya atau setara 20 persen dimiliki publik.

Setelah pembeli menjadi pengendali perseroan yang baru, berdasarkan Surat Pernyataan Pembeli tanggal 2 November 2023, pembeli berkomitmen untuk tidak melepaskan pengendaliannya terhadap perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, paling kurang selama 12 bulan sejak tanggal pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh OJK.

3 dari 3 halaman

Resmi Tercatat di Bursa, Saham Adhi Kartiko Pratama Ngegas

Saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa 9 Januari 2024. Saham perseroan diperdagangkan dengan kode NICE.

Pada perdagangan perdananya, saham NICE terpantau berada pada posisi 474, atau naik 8,22 persen dari harga IPO 438 per lembar, sesaat setelah jam perdagangan dibuka. Frekuensi perdagangan saham NICE tercatat sebanyak 2.135 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 139.885 lembar senilai Rp 6,58 miliar.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan, perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-3 di Bursa tahun ini, dan menjadi perusahaan tercatat saham ke-906 di Bursa pada saat ini.

Bursa mengapresiasi capaian perusahaan hingga menjadi perusahaan tercatat. Hal itu tak lepas dari kerja keras segenap manajemen dan karyawan perusahaan. Momentum ini sekaligus menandai bahwa perusahaan telah naik kelas.

"Dengan resmi jadi perusahaan publik, perseroan jadi perusahaan yang naik kelas. Pencapaian ini memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, namun tentu disertai tanggung jawab yang besar," tutur Iman.

Tanggung jawab tersebut antara lain, sebagai perusahaan tercatat diharapkan segera merealisasikan rencana perseroan sesuai dengan prospektus. Kedua, meningkatkan operasional dan market performance dengan memaksimalkan kinerja perseroan. Selalu adaptif, responsif dan terus berinovasi mengikuti perkembangan yang dinamis ke depannya.

Tak kalah penting, memastikan penyampaian keterbukaan informasi kepada investor, promoting investor protection dengan memastikan kebutuhan dan kepentingan investor dipenuhi dengan baik, serta menjalankan kegiatan usaha dengan perhatikan aspek ESG.

"Bursa akan senantiasa mendukung perusahaan tercatat untuk mencapai kinerja terbaiknya sehingga bisa berikan atribusi optimal kepada para stakeholder," imbuh Iman.