Sukses

BEI Pantau Saham Diamond Citra Propertindo

Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mencermati pergerakan saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) seiring koreksi harga yang tidak wajar.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA). Hal itu menyusul terjadinya penurunan harga yang tidak wajar pada saham DADA di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham DADA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/1/2024).

Melansir data RTI, saham DADA ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen pada perdagangan hari ini, Jumat 12 Januari 2024. Dalam sepekan, saham DADA terkoreksi 25 perse. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham DADA amblas 88 persen.

Pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Lebih lanjut, BEI mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.

Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 12 Januari 2024

Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan saham Jumat (12/1/2024). IHSG menguat di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Dikutip dari data RTI, IHSG bertambah 0,29 persen ke posisi 7.241,13. Indeks saham LQ45 menguat 0,81 persen ke posisi 977,82. Mayoritas indeks saham acuan menguat

Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.271,87 dan terendah 7.205,75. Sebanyak 228 saham menguat dan 281 saham melemah. 257 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.161.955 kali dengan volume perdagangan 17,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,12 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 6,07 triliun.

Jelang akhir pekan ini, mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan. Sektor saham transportasi turun 1,05 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti sektor saham infrastruktur merosot 0,95 persen, sektor saham properti tergelincir 0,76 persen. Selain itu, sektor saham siklikal terpangkas 0,31 persen, sektor saham kesehatan susut 0,18 persen, sektor saham teknologi melemah 0,17 persen, dan sektor saham nonsiklikal turun 0,08 persen.

 

3 dari 4 halaman

Sektor Saham

Sementara itu, sektor saham energi menguat 0,78 persen, sektor saham basic mendaki 0,75 persen, sektor saham industri melesat 0,84 persen dan sektor saham keuangan bertambah 0,13 persen.

Pada penutupan perdagangan, saham GOTO stagnan di posisi Rp 91 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan di Rp 91. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 92 dan terendah Rp 88 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.711 kali dengan volume perdagangan 29.333.228 saham. Nilai transaksi Rp 262,1 miliar.

Saham BREN merosot 6,93 persen ke posisi Rp 4.700 per saham. Saham BREN dibuka stagnan di posisi Rp 5.050 per saham. Saham BREN berada di level tertinggi Rp 5.300 dan terendah Rp 4.610 per saham. Total frekuensi perdagangan 28.523 kali dengan volume perdagangan 636.607 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 309,3 miliar.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik merosot pada Jumat, 12 Januari 2024. Hal ini seiring ekspor China pada 2023 turun untuk pertama kali dalam tujuh tahun. Namun, bursa saham Jepang menguat dan lanjutkan reli rekor.

Dikutip dari CNBC, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,61 persen, indeks CSI 300 tergelincir 0,35 persen ke posisi 3.284,17.

Indeks harga konsumen China turun 0,3 persen, turun dari prediksi polling Reuters di kisaran 0,4 persen. Lebih rendah dari posisi November sebesar 0,5 persen. Ekspor China pada Desember mengalahkan harapan. Namun, secara keseluruhan neraca perdagangan pada 2023 menurun.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 dan Topix menguat ke level tertinggi sejak 1990. Indeks Nikkei bertambah 1,5 persen dan sentuh rekor tertinggi dalam 33 tahun di 35.577,11. Indeks Topix bertambah 0,46 persen ke posisi 2.494,23.

Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,7 persen ke posisi 2.525,05. Indeks Kosdaq terpangkas 1,64 persen ke posisi 868,08. Di Australia, indeks ASX 200 tergelincir 0,1 persen ke posisi 7.498,3.