Sukses

Penjualan Mobil Astra Sentuh 560.717 Unit Sepanjang 2023

PT Astra International Tbk (ASII) mencatat penjualan mobil 560.717 unit dengan pangsa pasar 56 persen pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan penjualan mobil perseroan hingga Desember 2023. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) total penjualan mobil domestik periode Januari—Desember 2023 tercatat sebanyak 1.005.802 unit, 4.04 persen dibanding 1.048.151 unit pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Total penjualan mobil domestik pada Desember saja mencapai 85.284 unit. Turun 19,14 persen dibandingkan posisi Desember 2022 sebanyak 105.473 unit.

"Realisasi penjualan mobil nasional wholesales sepanjang tahun 2023 lalu mencapai 1.005.802 unit. Sementara pada bulan Desember 2023, penjualan mobil nasional wholesales tercatat sebesar 85.284 unit atau tumbuh 1,1 persen dari bulan sebelumnya. Penjualan mobil Astra sepanjang tahun 2023 tercatat sebanyak 560.717 unit dengan pangsa pasar di angka 56 persen," ujar Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto dalam keterangan resmi, Sabtu (12/1/2024).

Astra  International mencatatkan penjualan mobil sebanyak 560.717 unit selama periode Januari—Desember 2023. Raihan ini turun 2,35 persen dibanding 574.198 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya. Market share Astra terhadap penjualan mobil nasional untuk periode tersebut mencapai 56 persen. Dari sisi produknya, Toyota dan Lexus berhasil terjual sebanyak 339.292 unit sepanjang Januari-Desember 2023.

Kemudian Daihatsu 188.000 unit, Isuzu 31.427 unit, UD Trucks 1.799 unit, serta Peugeot sebanyak 199 unit. Penjualan Astra pada Desember saja tercatat sebanyak 46.328 unit. Angka itu turun 13,52 persen dibandingkan Desember 2022 sebanyak 55.113 unit.

Penjualan Astra pada Desember 2023 berasal dari penjualan Toyota dan Lexus sebanyak 32.351 unit. Disusul Daihatsu 12.805 unit. Lalu Isuzu 2.400 unit, UD Trucks 96 unit, serta Peugeot 7 unit. Market share Astra pada Desember saja sebesar 56 persen. Sementara untuk total penjualan LCGC nasional periode Januari—Desember mencapai 204,677 unit, naik 9,66 persen dari 186.649 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.

 

 

2 dari 4 halaman

Penjualan LCGC

Pada Desember saja, total penjualan LCGC nasional tercatat sebanyak 13.833 unit, turun 29,97 persen dibandingkan Desember 2022 sebanyak 19.754 unit.

Penjualan produk Astra LCGC secara kumulatif untuk periode Januari—Desember 2023 tercatat sebanyak 151,885 unit. Naik 8,61 persen dari 139.845 unit terjual pada periode yang sama tahun sebelum. Market share Astra pada total penjualan LCGC Januari-Desember 2023 mencapai 74 persen.

Sementara penjualan produk Astra LCGC pada Desember 2023 saja tercatat sebanyak 11.625 unit, turun 23,72 persen dibandingkan Desember 2022 sebanyak 15.240 unit. Market share Astra untuk produk LCGC pada Desember saja sebesar 84 persen. "Kami berharap tahun 2024 ini industri otomotif dapat terus memberikan kontribusi positif dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia,” imbuh Boy memungkasi.

 

3 dari 4 halaman

Investasi di Halodoc, Astra International Sebut Sektor Layanan Kesehatan Prospektif

Sebelumnya diberitakan, PT Astra International Tbk (ASII) meyakini layanan kesehatan akan menjadi sektor yang potensial secara jangka panjang. Ini mengingat Indonesia memiliki populasi yang besar, yaitu 270-280 juta penduduk, sehingga membutuhkan pelayanan kesehatan yang memadai.

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro menuturkan, layanan dan akses kesehatan di Indonesia masih memiliki kekurangan, terutama jika dibandingkan dengan negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia. 

Lantas, salah satu portofolio Astra, yakni Halodoc dianggap sebagai sebuah platform yang memberikan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia lantaran memiliki sistem digital yang sangat membantu.

"Dengan potensi demografi maupun potensi pertumbuhan yang ada di Indonesia, kami melihat bahwa layanan kesehatan menjadi sektor yang potensial secara jangka panjang," ujar dia dalam keterbukaan informasi, ditulis Selasa (21/11/2023). 

Dengan demikian, Astra International memiliki aspirasi untuk terlibat ke sektor layanan kesehatan. Namun, untuk saat ini Astra masih berada pada tahap yang sangat awal, sehingga perusahaan tersebut juga banyak belajar dari investasi-investasinya.

"Oleh karena itu, kami memutuskan untuk investasi di Halodoc, dan tahun ini kami menambah investasi sejumlah USD 100 juta di sana," kata dia. 

Dengan investasi tersebut, Astra tentu ingin berkontribusi dalam mempercepat perkembangan Halodoc. Berbekal ekosistem Astra yang besar, jumlah karyawan yang melimpah, dan jumlah titik value chain yang potensial, terdapat berbagai potensi yang bisa dioptimalkan Astra melalui sinergi dengan Halodoc. 

"Beberapa sinergi sudah mulai kami lakukan, walaupun masih perlu penyesuaian secara bertahap," tandasnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal III 2024

Sebelumnya diberitakan, PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga September 2023.

PT Astra International Tbk (ASII) meraih pendapatan bersih Rp 240,91 triliun hingga September 2023. Pendapatan bersih tumbuh 9 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 221,35 triliun.

Pertumbuhan pendapatan itu mendorong laba bersih naik 10 persen menjadi Rp 25,69 triliun hingga akhir kuartal III 2023.  Pada periode sama tahun lalu, laba bersih tercatat Rp 23,33 triliun.

Sedangkan laba bersih sebelum penyesuaian nilai wajar atas investasi pada GoTo dan Hermina naik 17 persen menjadi Rp 26,06 triliun hingga akhir September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 22,24 triliun. Perseroan menyebutkan peningkatan ini mencerminkan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis terutama divisi otomotif dan jasa keuangan.

Seiring hasil kinerja keuangan itu, PT Astra International Tbk mencatat laba bersih per saham naik 10 persen menjadi Rp 635 triliun hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 576 triliun.

Sementara itu, nilai aset bersih per saham pada 30 September 2023 sebesar Rp 4.713, turun 1 persen dibandingkan 31 Desember 2022.

Kas bersih tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan grup sebesar Rp 14,6 triliun pada 30 September 2023 dibandingkan Rp 35,1 triliun pada akhir 2022. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan grup sebesar Rp 50,4 triliun pada 30 September 2023 dibandingkan dengan Rp 44,5 triliun pada akhir 2022.

Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Djony Bunarto Tjondro menuturkan, kinerja grup sepanjang sembilan bulan pertama 2023 cukup baik, mencerminkan pemulihan paskapandemi yang terus berlanjut.

"Kami melihat grup akan dapat tetap resilient di tengah ketidakpastian perekonomian global dan membukukan kinerja yang baik hingga akhir tahun dengan pertumbuhan yang moderat pada kuartal terakhir,” tutur dia dalam keterangan resmi perseroan.