Liputan6.com, Jakarta - PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 Februari 2024.
Rapat tersebut sehubungan dengan rencana perubahan susunan manajemen perseroan. Sebelumnya, pada 12 Januari 2024 PT Medikaloka Hermina Tbk telah menerima surat pengunduran diri atas nama Aristo Sungkono Setiawidjaja selaku Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategik Perseroan.
Baca Juga
Pengunduran Aristo efektif sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), tetapi Dewan Komisaris memutuskan yang bersangkutan dinonaktifkan sebagai Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategik Perseroan sejak 15 Januari 2024.
Advertisement
"Dengan adanya pengunduran diri Aristo Setiawidjaja tersebut, kami laporkan bahwa akan adanya reorganisasi susunan anggota Direksi PT Medikaloka Hermina Tbk, dengan melakukan perubahan dan penambahan susunan anggota Direktur Perseroan untuk meningkatkan daya saing Perusahaan," ujar Direktur PT Medikaloka Hermina Tbk, Yulisar Khiat dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/1/2024).
Pada 2024, perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 1,5 triliun. HEAL telah melakukan groundbreaking empat rumah sakit pada 2023 yang berlokasi di PIK 2 Jakarta, Madiun, Pasuruan, dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Di samping rencana empat ekspansi tersebut, perseroan juga sedang dalam penjajakan untuk membuat rumah sakit Pendidikan. Upaya itu dimaksudkan untuk pemenuhan rumah sakit yang berstandar joint commission international (JCI).
Bos Emiten RS Hermina Beli Saham HEAL Nyaris Rp 1 Miliar
Sebelumnya diberitakan, Direktur PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Hasmoro kembali membeli saham HEAL sebanyak 713.900 lembar saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, dikutip Selasa (19/9/2023), Hasmoro membeli saham HEAL sebanyak 713.900 lembar saham secara bertahap pada 1-5 September 2023.
Adapun rincian transaksi tersebut, yakni Hasmoro membeli saham HEAL sebanyak 390.200 lembar saham dengan harga transaksi Rp 1.395 pada 1 September 2023. Kemudian, ia membeli lagi saham HEAL sebanyak 37.500 lembar saham dengan harga transaksi Rp 1.395 pada 4 September 2023.
Terakhir, ia memborong saham sebanyak 286.200 lembar saham dengan harga transaksi Rp 1.395 pada 5 September 2023. Alhasil, transaksi pembelian saham yang dilakukan Hasmoro merogoh kocek sebesar Rp 995,89 juta alias nyaris Rp 1 miliar.
"Tujuan transaksi adalah investasi dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis Direktur Medikaloka Hermina Yulisar Khiat.
Dengan demikian, saat ini Hasmoro menggenggam saham HEAL sebanyak 602.029.800 atau setara dengan 4,02 persen. Sebelumnya, ia hanya menggengam saham HEAL sebanyak 601.315.900 atau setara dengan 4,02 persen.
Advertisement
Medikaloka Hermina Bakal Bangun RS di IKN
Sebelumnya, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) atau Rumah Sakit (RS) Hermina akan membangun rumah sakit bertaraf internasional di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Rumah sakit ini ditargetkan dapat beroperasi pada Agustus 2024.
“Di saat banyak investor bersikap menunggu untuk berinvestasi di IKN, kami Hermina tengah siap membangun suatu rumah sakit yang pasti diperlukan oleh masyarakat yang saat ini sedang membangun Ibu Kota Negara di IKN,” kata Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Tbk Hasmoro dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (21/06/2023).
Pembangunan rumah sakit ini merupakan hasil kerja sama antara PT Medikaloka Hermina Tbk dengan PT Bina Karya (Persero) yang oleh Pemerintah telah ditetapkan sebagai Badan Usaha Otorita (BUO). Sehingga saat ini PT Bina Karya dapat berperan sebagai master developer dan menjalankan fungsi serta tugasnya dalam hal aspek komersial dan B2B dengan investor yang berminat untuk investasi di IKN.
Menurut ia, Hermina akan membangun rumah sakit yang menyediakan unggulan pelayanan untuk ibu dan anak, jantung, stroke, pelayanan gawat darurat, dan ICU.
Dia bilang, pihaknya juga siap menjadikan RS dengan pelayanan bertaraf Internasional, pelayanan yang cepat dan akurat mengutamakan keamanan pasien dengan didukung digitalisasi RS electronic medical record, bangunan rumah sakit yang ramah lingkungan, green building dengan 200 tempat tidur dengan menyiapkan ruangan untuk pelayanan VIP, pasien BPJS dan non-BPJS.Ia berharap pembangunan rumah sakit dapat segera dimulai agar dapat beroperasi pada Agustus 2024.
"Kami berusaha menyelesaikan RS ini untuk bisa operasional Agustus 2024. Semoga kami dapat dibantu untuk bisa mendapatkan izin ground breaking pada Agustus 2023,” kata dia.
Tekan MoU
Direktur Utama PT Bina Karya (Persero) Boyke P. Soebroto mengatakan, pihaknya tengah meneken kesepakatan dengan Hermina dalam rangka membangun RS tersebut pada Selasa, 20 Juni 2023.
"Hari ini kesepakatan kita lakukan karena satu tingkat di bawah perikatan. Perikatan bisa kita lakukan setelah penentuan lokasi kepada Hermina dan resmi Hermina akan menggunakan lahan itu. Tentu satu step sebelumnya kita akan mempunyai satu perikatan kerja sama,” ujar dia.PT Bina Karya (Persero) dialihkan kuasa pemegang sahamnya dari Kementerian BUMN ke Otorita Ibu Kota Nusantara.
“Di Perpres 62 kita disebut sebagai Badan Usaha Otorita (BUO). Nah BUO ini mempunyai tugas sebagai master developer jadi semua lahan yang di sana itu kita yang akan mengelola, apakah kita sewakan, apakah kita kerjasamakan, apakah kita jual, dasarnya adalah dengan penugasan HPL yang diberikan oleh OIKN,” ujar Boyke.
Advertisement