Liputan6.com, Jakarta - PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 18 Januari 2024. Lantas, bagaimana pergerakan harga saham-nya?
Mengutip data RTI, saham GRPH dibuka turun ke posisi Rp 80 per saham dari harga awal Rp 103 per saham. Harga saham GRPH berada di posisi Rp 67 per saham atau turun 34,95% pada pukul 9.05 WIB.
Baca Juga
Saham GRPH berada di level tertinggi Rp 80 dan terendah Rp 67 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.013 kali dengan volume perdagangan 51,40 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 3,59 miliar.
Advertisement
Direktur Utama Griptha Putra Persada Alexius Kenny Putra Wijaya menuturkan, pihaknya berhasil mencapai milestone baru melalui IPO yang merupakan aksi korporasi strategis. Melalui IPO ini, GRPH ingin selalu memberi dampak positif serta secara konsisten memaksimalkan layanan dalam bidang perhotelan dan F&B di Indonesia yang semakin agresif berkembang.
"Seiring dengan hal itu, kami berharap ke depan dapat menjadi salah satu Leading Company industri Perhotelan dan F&b di dalam negeri,” ujar dia dalam keterangan resminya, Kamis (18/1/2024).
Menurut ia, IPO ini menjadi momen penting bagi Perseroan pasalnya tahun ini secara global sektor pariwisata telah menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan paling dinamis dan cepat di seluruh dunia. Kebangkitan sektor pariwisata semakin terasa. Hal ini seiring dengan terkendalinya pandemi Covid-19.
Ia melanjutkan, sektor pariwisata yang berkembang dengan baik dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan pajak dan pendapatan nasional, serta memberikan dukungan bagi sektor lain secara ekonomi.
Dia bilang, efek limpahan yang dipicu oleh pariwisata meningkatkan permintaan barang modal dan bahan baku yang mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor seperti transportasi, komunikasi, perhotelan, kerajinan tangan, produk konsumen, jasa, restoran, dan lainya.
Segmen Usaha
Adapun bisnis utama Perseroan terbagi menjadi dua segmen usaha yakni hotel dan restoran. Perseroan mengoperasikan Hotel Griptha yang merupakan hotel terbesar dengan luasan 1,1 Ha dan satu-satunya hotel bintang 4 di Kota Kudus serta menjadi icon kota Kudus.
“Fasilitas Hotel kami merupakan yang terbaik di Kota Kudus, dengan jumlah kamar sebanyak 138 kamar yang terdiri dari tipe Deluxe, Business dan Suite, serta didukung dengan 7 function room dan 1 ballroom yang dapat menampung kapasitas sebanyak 700 tamu undangan ditambah fasilitas kolam renang, fitness center dan area rekreasi anak,” imbuhnya.
Sementara itu, dana hasil dari IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi sekitar 48,76% akan digunakan untuk peningkatan sarana hotel. Sekitar 4,13% akan digunakan untuk pembuatan 4 gerai beserta pembelian peralatan dan perabotan gerai restoran cepat saji Perseroan dengan nama The Flamexpress.
Sekitar 3,36% akan digunakan untuk biaya sewa 4 lokasi gerai baru The Flamexpress dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan.
Advertisement
Jadi Pendatang Baru di BEI
Sebelumnya diberitakan, PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 18 Januari 2024. Perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-8 di BEI pada 2024
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, PT Griptha Putra Persada Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham GRPH.
Perseroan akan mencatatkan saham di papan utama dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 200 juta saham. Lalu, emiten dengan kode saham GRPH akan mencatatkan saham sejumlah 1 miliar saham.
Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 103 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 20,6 miliar.
Dalam melancarkan aksinya, Griptha Putra Persada menunjuk PT Elit Sukses Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Perseroan berdiri sejak 2010, tetapi Perseroan baru memulai aktivitas operasional pada 2015. Sampai saat ini, perseroan memiliki 138 kamar serta fasilitas hotel seperti 7 ruang pertemuan, 1 ballroom, tempat ibadah, kolam renang, dan fitness center. Perseroan berencana mengalokasikan sekitar 48,76 persen dana IPO untuk peningkatan sarana hotel.
Lalu sekitar 4,13 persen akan digunakan untuk pembuatan 4 gerai beserta pembelian peralatan dan perabotan gerai restoran cepat saji Perseroan dengan nama The Flamexpress.
Sekitar 3,36 persen akan digunakan untuk biaya sewa 4 lokasi gerai baru The Flamexpress selama jangka waktu 1 tahun. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian persediaan hotel, pembelian bahan baku restoran, pembayaran gaji karyawan, dan biaya listrik.
Griptha Putra Persada Tetapkan Harga IPO Rp 103 per Lembar Saham
Sebelumnya diberitakan, PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Pada aksi tersebut, perseroan melepas maksimal 20 persen sahamnya ke publik atau sebanyak-banyaknya 200.000.000 saham baru.
Adapun harga penawaran final telah ditetapkan sebesar Rp 103 per lembar sahamnya, dengan target perolehan dana sebesar Rp 20,6 miliar. Pada aksi korporasi ini, Griptha Putra Persada menunjuk PT Elit Sukses Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Direktur Utama PT Elit Sukses Sekuritas, Effendy Irawan mengatakan harga Penawaran untuk saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi pemegang saham, perseroan dan penjamin pelaksana emisi efek. Untuk tujuan perhitungan harga penawaran saham pada pasar perdana, perseroan menggunakan proses penawaran awal (bookbuilding) yang berlangsung pada 20–28 Desember 2023.
Sehingga dapat diketahui minat dari investor atas saham yang ditawarkan oleh perseroan. Dalam penawaran awal saham, perseroan menetapkan rentang harga sebesar Rp 100-Rp 105 per lembar.
"Dengan mempertimbangkan jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh penjamin pelaksana emisi efek selama masa penawaran awal, maka berdasarkan kesepakatan antara penjamin pelaksana emisi efek dengan perseroan ditetapkan harga penawaran sebesar Rp 103 dan dengan mempertimbangkan sejumlah faktor,” katanya Effendy dalam keterangan resmi, Jumat (12/1/2024).
Menurut Effendy faktor tersebut yakni kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan dengan mempertimbangkan rasio-rasio perusahaan sejenis yang telah tercatat di BEI. Termasuk namun tidak terbatas pada Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV).
Advertisement
Dana IPO
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Juli 2023, perseroan mendapatkan laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp 34,08 miliar. Dengan harga saham yang ditawarkan per lembar adalah sebesar Rp 103, maka didapatkan PER sebesar 3,02x, sedangkan dari hasil perhitungan didapatkan nilai PBV Perseroan adalah sebesar 1,95x.
“Selain itu tentunya juga hasil bookbuilding mencatatkan kondisi kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 2,25x,” imbuh Effendy.
Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang hotel berbintang, restoran dan jasa penyelenggara pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran (MICE) beralamat di kota Kudus, Jawa Tengah, yang dikenal dengan nama Hotel Griptha.
Perseroan berdiri sejak 2010, tetapi Perseroan baru memulai aktivitas operasional pada 2015. Sampai saat ini, perseroan memiliki 138 kamar serta fasilitas hotel seperti 7 ruang pertemuan, 1 ballroom, tempat ibadah, kolam renang, dan fitness center. Perseroan berencana mengalokasikan sekitar 48,76 persen dana IPO untuk peningkatan sarana hotel.
Lalu sekitar 4,13 persen akan digunakan untuk pembuatan 4 gerai beserta pembelian peralatan dan perabotan gerai restoran cepat saji Perseroan dengan nama The Flamexpress.
Sekitar 3,36 persen akan digunakan untuk biaya sewa 4 lokasi gerai baru The Flamexpress selama jangka waktu 1 tahun. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian persediaan hotel, pembelian bahan baku restoran, pembayaran gaji karyawan, dan biaya listrik.