Sukses

Utak Atik Skenario Pemilu, Sinarmas Sekuritas Ramal IHSG Bisa Tembus 8.000

PT Sinarmas Sekuritas prediksi IHSG mulai bullish pada 2024 mengingat tahun lalu IHSG bergerak sideways.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai 8.000 pada 2024. Meski begitu, perusahaan juga memasang target konservatif untuk IHSG di posisi 7.700.

Perhitungan ini mempertimbangkan berlangsungnya pemilihan umum (pemilu) tahun ini."The best skenario kita itu di 8.000. Kalau misalnya (pemilu) berjalan sesuai dengan perkiraan (kondusif), bisa ke 8.000. Namun untuk target konservatif kita adalah 7.700," kata Head of Retail Research, Sinarmas Sekuritas, Ike Widiawati dalam Monthly Market Outlook, Kamis (18/1/2024).

Sebagai gambaran, Ike menjabarkan IHSG tahun lalu bergerak sideways. Sehingga dalam perhitungannya, IHSG tahun ini mulai bullish. Kondisi ini bisa dimanfaatkan investor untuk mulai cicil beli bertahap saham yang punya fundamental baik.

"Jadi jangan ketinggalan momentumnya. Apalagi ini ada pesta rakyat 5 tahun sekali. di mana biasanya akan disambut cukup baik pasca pemilu," imbuh Ike.

Ike menjelaskan, respons positif market disebabkan adanya pengeluaran dari lembaga nirlaba yang mengalami peningkatan saat pemilu. Belanja dari lembaga nirlaba akan meredam perlambatan dari sisi konsumsi. Sementara target pertumbuhan PDB dari masing-masing kandidat dinilai merefleksikan ekonomi Indonesia yang cukup baik.

"Semoga untuk pemilu 2024 bisa lebih kondusif dibandingkan 2019. Sehingga baik nani berlangsung satu atau dua putaran, IHSG masih ada potensi ke 7.700 karena dampak positif dari The Fed untuk longgarkan suku bunga bisa dorong IHSG," kata Ike. 

Pada 2024, pemilu bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di Amerika Serikat (AS) yang akan berlangsung pada November 2024. Untuk itu, Ike memperkirakan IHSG mencapai posisi tertingginya pada kuartal III. Sebab, perhatian pelaku pasar akan bergeser ke pemilu AS pada kuartal IV tahun ini.

"Jadi IHSG akan ada harapan naik di kuartal III karena kuartal IV ada persiapan pemilu di AS. Tentunya arah sorotan market itu akan terfokus dan market di AS," pungkas Ike. 

 

2 dari 5 halaman

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Prediksi IHSG Sentuh 8.100 pada 2024

Sebelumnya diberitakan, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menargetkan nilai wajar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada kisaran 8.100 pada semester II 2023, setelah adanya pelonggaran kebijakan moneter dan kejelasan hasil pemilu putaran kedua. 

Head of Research Team Mirae Asset, Robertus Hardy menuturkan, potensi penguatan indeks saham utama domestik tersebut didukung oleh beberapa faktor yaitu besarnya potensi pelonggaran kebijakan moneter bank sentral global, sehingga dapat memicu iklim investasi yang positif, baik untuk pasar saham maupun pasar obligasi.

Dia juga menilai kondisi itu menjadi peluang untuk memilih strategi investasi yang lebih agresif. 

"IHSG akan didukung beberapa sektor yaitu perbankan, telekomunikasi, otomotif, dan sektor lain yang terkait barang konsumsi. Prediksi tersebut didasari valuasi fundamental rasio harga saham per laba (P/E ratio) sebesar 14x-15x dan asumsi pertumbuhan dividen per saham (EPS growth) sebesar 10%-15%,” ujar Robert dikutip dari keterangan tertulis, 28 November 2023.

Prediksi pasar tersebut disampaikan Robert dalam acara Investor Network Summit 2023 bertema Building Sustainable Investment Strategy for Uncertain Times yang digelar 28 November 2023. 

Terkait dengan prediksi tersebut, dia menyarankan investor untuk mengalokasikan mayoritas portofolionya dalam bentuk saham (saham unggulan/blue chips, saham lapis dua, dan atau reksa dana indeks) sebesar 60% dan sisanya yaitu 40% pada instrumen obligasi pemerintah untuk paruh kedua 2024. 

 

3 dari 5 halaman

Peluang Penurunan Suku Bunga

Pada kesempatan yang sama, Senior Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menilai tahun depan inflasi akan terkendali dan terbuka peluang terjadinya penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia, seiring dengan kemungkinan Bank Sentral AS yaitu The Fed menurunkan suku bunga acuannya. Dari sisi inflasi, kenaikan harga barang-barang tahun depan diprediksi 2,65%, lebih rendah dari perkiraan tahun ini 2,85%. 

"Dengan kemungkinan the Fed menurunkan suku bunga hingga 100 bps menjadi 4,5%, kami juga memprediksi BI akan menurunkan suku bunga dengan besaran yang serupa, menjadi 5,0%. Kami juga optimistis pertumbuhan ekonomi tahun depan akan mencapai 5,12%, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ini yang diprediksi sebesar 4,88%.”

Selain itu, Rully memprediksi kinerja neraca perdagangan Indonesia akan tetap mengalami surplus sepanjang 2024 dan keseimbangan eksternal masih tetap terjaga sehingga memprediksi rupiah akan terapresiasi dengan rata-rata sepanjang tahun Rp 14.750  per dolar AS dan posisi akhir tahun Rp 14.535 per dolar AS.

Secara umum, di tengah kondisi ekonomi global yang melambat, dia menilai masih ada peluang ekonomi Indonesia untuk tumbuh lebih tinggi tahun depan dibandingkan dengan tahun ini. Perekonomian Indonesia tahun depan, lanjutnya, masih akan tetap didorong oleh aktivitas ekonomi domestik, dengan masih terjaganya inflasi dan konsumsi rumah tangga. 

4 dari 5 halaman

IHSG Tumbuh 6,1% pada 2023, Catat Posisi 2 di ASEAN

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencatat pertumbuhan positif sepanjang 2023. Hal itu di tengah sentimen global yang menciptakan ketidakpastian.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (30/12/2023), IHSG melonjak 6,1 persen ke posisi 7.272,8 secara year to date (Ytd). Kinerja positif tersebut membawa IHSG berada di peringkat dua di ASEAN. Sedangkan di Asia Pasifik, pertumbuhan IHSG berada di peringkat ke-7. Di dunia, pertumbuhan IHSG berada di posisi ke-24.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG dipengaruhi sejumlah hal antara lain menyambut tahun politik. Kemudian ada konflik di Timur Tengah. "Selanjutnya kebijakan the Fed yang pada saat itu masih cenderung higher for longer,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Sepanjang 2023, sektor saham infrastruktur catat penguatan terbesar. Sektor saham infrastruktur melambung 80,75 persen. Disusul sektor saham basic materials atau bahan baku naik 7,51 persen, dan sektor saham keuangan melesat 3,07 persen. Selain itu, sektor saham konsumer nonsiklikal bertambah 0,82 persen dan sektor saham properti menguat 0,41 persen.

Sementara itu, sektor saham teknologi terpangkas 14,07 persen dan catat koreksi terbesar. Disusul sektor saham perawatan kesehatan turun 12,07 persen, sektor saham energi melemah 7,84 persen, sektor saham industri tergelincir 6,86 persen. Selanjutnya sektor saham transportasi dan logistic susut 3,64 persen, sektor saham konsumer siklikal melemah 3,46 persen.

 

 

5 dari 5 halaman

Nilai Transaksi Harian

Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) tercatat berada pada posisi Rp10,75 triliun, diikuti dengan volume transaksi harian di angka 19,8 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,2 juta kali.

Terdapat rekor baru dari sisi kapitalisasi pasar tertinggi sepanjang sejarah, yakni mencapai angka Rp11.762 triliun pada 28 Desember 2023. Rekor baru lain juga tercatat dari sisi volume transaksi harian tertinggi sepanjang sejarah, yakni sebesar 89 miliar lembar saham pada 31 Mei 2023.

Dari sisi pertumbuhan investor, jumlah investor pasar modal pada 2023 mencatatkan pertumbuhan sebesar 17,95% dari 10,31 juta pada 2022 meningkat menjadi 12,16 juta per 27 Desember 2023.

Jumlah tersebut terdiri dari jumlah investor saham dan surat berharga lainnya (5,25 juta), reksa dana (11,40 juta), surat berharga negara atau SBN (1 juta). Sedangkan dari data demografi per 27 Desember 2023, investor pasar modal masih didominasi oleh 62,03% laki-laki, 56,41% usia di bawah 30 tahun, 31,77% pegawai (negeri, swasta dan guru), 64,19% lulusan SMA, 45,80% berpenghasilan 10-100 juta/bulan dan 67,68% berdomisili di pulau Jawa.

 

Video Terkini