Sukses

Profil Bersama Mencapai Puncak, Pengelola Gerai Ayam Goreng Nelongso Asal Ngalam

Pengelola gerai ayam goreng Nelongso, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk memiliki dua merek usaha makanan dan minuman. Salah satu merek yang paling terkenal milik Perseroan adalah Ayam Goreng Nelongso.

Liputan6.com, Jakarta - Pengelola gerai ayam goreng Nelongso, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BAIK.

PT Bersama Mencapai Puncak Tbk adalah perusahaan yang mengelola rumah makan secara langsung dan melalui entitas anak, kemitraan rumah makan, serta perdagangan bahan baku (makanan beku & sembako).

Perseroan dan entitas anak memiliki dua merek usaha makanan dan minuman. Salah satu merek yang paling terkenal milik Perseroan adalah Ayam Goreng Nelongso dan merek milik Entitas Anak adalah Geprek Kak Rose.

Merek Ayam Goreng Nelongso telah beroperasi sejak 2013 dengan berbagai menu varian makanan. Sementara Geprek Kak Rose telah beroperasi sejak 2017 yang berfokus pada penjualan ayam dan bebek. Perseroan dan entitas anak telah memiliki cabang dan kemitraan 64 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan rata-rata total konsumen 1,9 juta per tahun.

Bermula di kota Malang, Jawa Timur, kini perseroan memiliki mitra di Jabodebek, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perseroan juga mengembangkan bisnis food supply yang membantu masyarakat untuk mulai berbisnis dengan kemitraan, jual beli bahan baku segar berupa sembako, cabai, sampai dengan ayam.

Melansir prospektus IPO perseroan, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk dimiliki oleh pasangan suami istri, Nanang Suherman dan Yeni Isnawati melalui PT Anak Baik Sejahtera (ABS) yang merupakan pemegang saham dan pemilik manfaat utama atas perseroan. Secara rinci, PT Anak Baik Sejahtera saat ini mengempit 98,77 persen saham perseroan.

Kemudian Nanang Suherman dan Yeni Isnawati masing-masing secara pribadi memiliki 0,86 pesen dan 0,37 persen saham PT Bersama Mencapai Puncak Tbk.

Dari sisi kepengurusan, Yeni Isnawati menduduki posisi puncak sebagai Komisaris Utama. Dibantu Wijanarko selaku Komisaris Independen. Di jajarn Direksi, Nanang Suherman memimpin di posisi DIrektur Utama, dibantu dua Direksi lain yakni Afanin Nur Raudhah dan Ubaidilah.

2 dari 4 halaman

Bisnis Kuliner

PT Bersama Mencapai Puncak Tbk berawal dari unit usaha brand kuliner yang bernama Ayam Goreng Nelongso. Usaha tersebut didirikan oleh Nanang Suherman dan Yeni Isnawati, tepatnya di Kota Malang. Sejak awal berdirinya, Nanang dan Yeni mendirikan sebuah bisnis kuliner dan berhasil menangkap peluang yang sangat potensial di bisnis kuliner. Di mana pada saat itu market usaha kuliner sangatlah bagus, terutama di Kota Malang khususnya untuk area kampus dan kos-kosan.


Peluang tersebut adalah jarangnya kuliner yang buka 24 jam dengan harga terjangkau untuk kalangan mahasiswa. Peluang lainnya adalah banyak mahasiswa yang juga membutuhkan kerja part-time sebagai tambahan penghasilan ataupun hanya sekadar mengisi waktu. Sehingga Nanang dan Yeni mulai merekrut dan menempatkan posisi karyawan di beberapa outlet, juga penambahan karyawan untuk menjadi part-time sales dan petugas layanan delivery order. 

Latar belakang tersebut menjadi konsep perintis usaha kuliner pertama di Kota Malang yang buka 24 jam dengan menggunakan layanan delivery dan sales, dengan memberdayakan para mahasiswa sebagai karyawan part-time.

3 dari 4 halaman

Pengelola Ayam Goreng Nelongso Gelar IPO, Incar Dana Segar Rp 62,55 Miliar

Sebelumnya diberitakan, Pengelola Ayam Goreng Nelongso, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Pada aksi tersebut, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 225 juta lembar saham yang mewakili 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 50 per lembar.

Harga penawaran yakni di kisaran Rp 268- Rp 278 per saham. Dengan demikian, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk bakal mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 62,55 miliar dari IPO.

Bersamaan dengan penawaran umum saham perdana, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 225 juta Waran Seri I atau sebesar 25 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO disampaikan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang ditawarkan pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang satu saham yang ditawarkan berhak memperoleh satu Waran Seri I, di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham perseroan yang dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 400 setiap Waran Seri I.

Waran Seri I dapat dilaksanakan menjadi saham perseroan setelah 18 bulan sejak tanggal pencatatan Waran Seri I di Bursa, sampai dengan satu hari kerja sebelum ulang tahun ke-2 pencatatan Waran Seri I, yaitu 15 Agustus 2025 sampai dengan 13 Februari 2026.

Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham.

Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai, dan tidak berlaku. Jangka waktu Waran Seri I tidak dapat diperpanjang. Nilai hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 90 miliar.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Dana IPO

Melansir laman e-ipo, Jumat (19/1/2024), sekitar 3,48 persen dana IPO akan dialokasikan untuk pembelian mesin dan kendaraan operasional untuk menunjang proses distribusi produk dan bahan baku yang lebih optimal.

Lalu sekitar 10,16 persen akan digunakan untuk perpanjangan sewa outlet lama untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan. Kemudian sekitar Rp 22,54 persen akan digunakan untuk renovasi outlet, gudang, kantor, dan sistem otomatisasi dalam rangka mendukung bisnis perseroan untuk penyimpanan persediaan bahan baku yang lebih besar.

Sisanya, sekitar 63,82 persen dana IPO akan digunakan untuk operational expenditure/opex) di antaranya untuk pembelian bahan baku, biaya-biaya pengembangan produk, marketing, dan branding. Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan untuk penambahan modal kerja perseroan.

Di antaranya pembelian bahan baku dan marketing atau pemasaran. Setelah IPO, perseroan berencana untuk membagikan dividen sebanyak-banyaknya 20 persen dari laba bersih tahun berjalan perseroan setelah pajak yang berakhir pada 31 Desember 2024 dan di masa yang akan datang sesuai dengan kemampuan kas perseroan.

Pembayaran dividen akan bergantung pada berbagai faktor, seperti laba ditahan, kinerja operasional dan keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek usaha di masa yang akan datang, kebutuhan kas, dan peluang bisnis. Lebih lanjut, berikut jadwal IPO PT Bersama Mencapai Puncak Tbk:

Masa Penawaran Awal: 19-24 Januari 2024

Perkiraan tanggal efektif: 31 Januari 2024

Perkiraan masa penawaran umum perdana saham: 2-12 Februari 2024

Perkiraan tanggal penjatahan: 12 Februari 2024

Perkiraan tanggal distribusi secara elektronik: 13 Februari 2024

Perkiraan pencatatan saham dan waran di BEI: 15 Februari 2024

Perkiraan awal perdagangan Waran Seri I: 15 Februari 2024

Perkiraan akhir perdagangan Waran Seri I

- Pasar reguler dan negosiasi: 10 Februari 2024

- Pasar tunai: 12 Februari 2024

Perkiraan awal pelaksanaan Waran Seri I: 15 Februari 2024

Perkiraan akhir pelaksanaan Waran Seri I: 13 Februari 2024

 

Â