Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan saham 15-19 Januari 2024. Koreksi IHSG terjadi didorong sentimen global dari data ekonomi Amerika Serikat dan China.
Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (20/1/2024), IHSG turun tipis 0,19 persen ke posisi 7.227,40 dari 7.241,13 pada penutupan pekan lalu.
Baca Juga
Investor asing membukukan aksi jual Rp 402,57 miliar pada Jumat, 19 Januari 2024. Namun, selama sepekan, investor asing beli saham Rp 243,89 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 6,32 triliun.
Advertisement
Sementara itu, peningkatan tertinggi dalam sepekan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian saham, yaitu sebesar 9,22% menjadi Rp10,68 triliun dari Rp9,78 triliun pada sepekan yang lalu.
Kenaikan juga diikuti oleh rata-rata volume transaksi harian saham sebesar 8,57% selama sepekan, menjadi 18,25 miliar lembar saham dari 16,81 miliar lembar saham pada pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian saham meningkat sebesar 1,68% menjadi 1.235.025 kali transaksi dari 1.214.622 kali transaksi pada pekan lalu.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG melemah 0,19 persen selama sepekan didominasi sentimen global. Rilis data ekonomi dari Amerika Serikat dan China mempengaruhi pergerakan IHSG, ditambah konflik di Laut Merah yang pengaruhi harga komoditas dunia.
“Selama sepekan ke depan pergerakan IHSG sideways cenderung terkoreksi dengan support di 7.152 dan resistance di 7.278. Kami perkirakan, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Pencatatan Saham hingga Sukuk
Selama sepekan dalam periode 15-19 Januari 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat surat berharga perpetual, sukuk ijarah berkelanjutan, saham, dan sukuk wakalah berkelanjutan.
Pencatatan Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance Tahun 2023 mengawali pekan ini di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Senin, 15 Januari 2024, PT Indonesia Infrastructure Finance telah berhasil melakukan penerbitan Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance Tahun 2023 dengan nilai emisi sebesar Rp 355,19 miliar.
Kemudian pada Rabu, 17 Januari 2024, Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Moratelindo Tahap II Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Mora Telematika Indonesia Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 279,63 miliar. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Moratelindo Tahap II Tahun 2024 adalah idA+(sy) (Single A Plus Syariah).
Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk. PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) mulai mencatatkan saham perdananya di Papan Pengembangan BEI pada Kamis, 18 Januari 2024, GRPH merupakan perusahaan ke-8 yang tercatat di BEI pada 2024 dan bergerak pada sektor Barang Konsumen Non-Primer dengan sub industri Hotel, Resor & Kapal Pesiar.
Advertisement
Total Obligasi dan Sukuk
Menutup pekan ini, terdapat pencatatan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Medco Power Indonesia Tahap III Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Medco Power Indonesia (MEDP) pada Jumat, 19 Januari 2024, dengan nilai nominal Rp 750 miliar.
Hasil pemeringkatan Pefindo untuk emisi ini adalah idA(sy) (Single A Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 6 emisi dari 5 emiten senilai Rp5,81 triliun. Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 546 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp461,60 triliun dan USD32,362 juta, diterbitkan oleh 128 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.726,74 triliun dan USD502,10 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp3,25 triliun.
Penutupan IHSG pada 19 Januari 2024
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Jumat (19/1/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.
Dikutip dari data RTI, IHSG ditutup merosot 0,35 persen ke posisi 7.227,40. Indeks LQ45 susut 0,03 persen ke posisi 972,67. Mayoritas indeks saham acuan tertekan.
Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.227,97 dan terendah 7.170. Sebanyak 327 saham melemah sehingga menekan IHSG. 238 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.325.563 kali dengan volume perdagangan 15,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 402,57 miliar. Sedangkan sepanjang 2024, investor asing telah membeli saham Rp 6,3 triliun.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) merosot kecuali sektor saham basic naik 0,62 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,01 persen dan sektor saham keuangan naik 0,27 persen.
Sementara itu, sektor saham energi terpangkas 0,76 persen, sektor saham industri tergelincir 0,05 persen. Selanjutnya sektor saham siklikal terpangkas 0,08 persen, sektor saham kesehatan turun 1,06 persen.
Advertisement