Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan Senin, 22 Januari 2024. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing dan mayoritas sektor saham yang lesu.
Dikutip dari data RTI, IHSG menguat 0,28 persen ke posisi 7.247,92. Indeks LQ45 menguat 0,07 persen ke posisi 973,36. Indeks saham acuan bervariasi.
Baca Juga
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.247,92 dan terendah 7.194,95. Sebanyak 325 saham tertekan sehingga membuat penguatan IHSG terbatas. 211 saham menguat dan 232 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.233.678 kali dengan volume perdagangan 17,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.613. Investor asing jual saham Rp 308,9 miliar pada awal pekan ini. Namun, sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 6 triliun.
Sektor saham (IDX-IC) menguat yang dipimpin sektor saham keuangan. Sektor saham keuangan naik 1,5 persen. Sektor saham infrastruktur bertambah 0,97 persen, sektor saham properti melesat 0,35 persen, sektor saham siklikal mendaki 0,12 persen, dan sektor saham basic melesat 0,15 persen.
Di sisi lain, sektor saham transportasi dan logistic merosot 1,65 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi terpangkas 1,46 persen, sektor saham industri susut 1,1 persen, sektor saham teknologi melemah 0,56 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,59 persen dan sektor saham kesehatan melemah 0,12 persen.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham GRIA melambung 34,26 persen
- Saham SKRN melambung 25 persen
- Saham SURI melambung 16,07 persen
- Saham HUMI melambung 15,58 persen
- Saham MSKY melambung 14,58 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham SBAT turun 33,33 persen
- Saham MKNT turun 33,33 persen
- Saham CGAS turun 24,73 persen
- Saham NFCX turun 20,46 persen
- Saham ARTI turun 16,67 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham ASII senilai Rp 896,7 miliar
- Saham CUAN senilai Rp 762 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 630,1 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 561,2 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 506,7 miliar
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik Bervariasi
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Senin, 22 Januari 2024 seiring China tetap pertahankan suku bunga pinjaman.
Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 menyentuh posisi tertinggi dalam 34 tahun. Indeks Nikkei naik 1,62 persen ke posisi 36.546,95. Indeks Topix bertambah 1,39 persen ke posisi 2.544,92.
Sementara itu, bank sentral Jepang sudah mulai melakukan pertemuan, dan akan umumkan kebijakannya pada Selasa waktu setempat. Selain itu, Jepang juga akan rilis data neraca perdagangan pada Desember pada Selasa pekan dan inflasi Tokyo pada Jumat pekan ini.
Selain itu, indeks ASX 200 di Australia menguat 0,75 persen ke posisi 7.476,60. Indeks Kospi Korea Selatan terpangkas 0,34 persen ke posisi 2.464,35. Indeks Kosdang susut 0,35 persen ke posisi 839,69. Korea Selatan akan merilis data produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV 2023 pada Rabu pekan ini.
Di sisi lain, indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 2,52 persen yang dipimpin saham real estate usai bank sentral China pertahankan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun tetapi 3,45 persen dan 4,2 persen. Indeks CSI 300 melemah 1,56 persen ke posisi 3.218,90.