Sukses

BEI Buka Gembok Perdagangan Saham Dian Swastatika Sentosa

Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka suspensi perdagangan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) di pasar regular dan pasar tunai pada Selasa, 23 Januari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembukaan suspensi atas saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA). Sebelumnya, perdagangan saham DSSA dihentikan sementara (suspensi) oleh Bursa lantaran mencatatkan kenaikan yang signifikan.

"Berdasarkan penilaian bursa, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 23 Januari 2023," mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/1/2024).

Sebelumnya, sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham DSSA, dalam rangka cooling down BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham DSSA pada perdagangan pada 22 Januari 2024. Penghentian sementara perdagangan saham DSSA sebelumnya dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai.

Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham DSSA.

Saham DSSA saat ini menjadi yang paling mahal di BEI. Melansir data RTI, saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk saat ini berada di ke posisi 142.000. Dalam sepekan, harga saham DSAA telah naik 27,67 persen. Sedangkan dalam satu ahun terakhir, harga saham DSSA naik 256,78 persen.

Pada perdagangan Selasa pagi, 23 Januari 2023, saham DSSA melemah tipis 0,04 persen ke posisi Rp 141.950 per saham. Saham DSSA dibuka melemah 50 poin ke posisi Rp 141.950. Saham DSSA berada di level tertinggi Rp 141.950 dan terendah Rp 141.950 per saham. Total frekuensi perdagangan 1 kali dengan volume perdagangan 1 kali. Nilai transaksi Rp 14,2 juta.

2 dari 4 halaman

Bursa Pelototi Saham Dian Swastatika Sentosa

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA). Hal itu menyusul adanya peningkatan harga saham pada saham DSSA di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham DSSA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/1/2024.

Melansir data RTI, saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk bergerak berada pada tren naik sejak Jumat, 12 Januari 2024.

Saat itu, saham DSSA ditutup naik 16,63 persen ke posisi 89.925. Penguatan berlanjut, hingga perdagangan Selasa, 16 Januari kemarin saham DSSA parkir pada posisi 111.225 atau naik 13,32 persen secara harian. Dalam sepekan, saham DSA telah naik 44,26 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, saham DSSA naik 179,46 persen.

Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham DSSA, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Catatan saja, informasi terakhir mengenai Perusahaan tercatat adalah informasi tanggal 5 Januari 2024 yang dipublikasikan melalui website Bursa tentang laporan bulanan aktivitas eksplorasi.

 

3 dari 4 halaman

Dian Swastatika Sentosa Ambil Alih Data Center FREN Senilai Rp 544,20 Miliar

Sebelumnya diberitakan, emiten Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) memperkuat bisnis pusat data (data center) melalui pengambilalihan aset dari PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) senilai Rp 544,20 miliar. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (22/12/2023), Perseroan melalui PT SMPlus Sentra Data Persada (SM+)dan atau pihak terafiliasi lainnya, berencana mengembangkan layanan pusat data di Indonesia. 

Sekretaris Perusahaan Dian Swastatika Sentosa Susan Chandra menuturkan, pada 19 Desember 2023, Dian Swastatika Sentosa melalui SM+, menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan Smartfren dan Smartel untuk melakukan pembelian aset yang dialihkan dengan nilai seluruhnya sebesar Rp 544.208.371.000 atau Rp 544,20 miliar belum termasuk pajak, pungutan, dan biaya-biaya lain yang dikenakan sehubungan perolehan hak atas aset yang dialihkan.

"Transaksi ini akan dibiayai dengan kombinasi modal SM+ dan pendanaan dari PT DSST Mas Gemilang entitas anak Perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 99,99%, dan pihak terafiliasi lainnya dengan nilai sekitar Rp460 miliar," ujar dia, dikutip Jumat, 22 Desember 2023.

Transaksi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Misalnya, mendukung rencana strategis Perseroan dalam melakukan pengembangan bisnis teknologi melalui penyediaan layanan pusat data atau data center  yang andal di Indonesia.

Selain itu, transaksi ini diharapkan bisa menciptakan sinergi usaha dalam pengembangan infrastruktur dan inovasi digital untuk mendukung pengembangan ekosistem digital. 

 

4 dari 4 halaman

Dian Swastatika Sentosa Jual Saham GEMS Rp 1,6 Triliun

Sebelumnya diberitakan, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menjual saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) pada 25 Agustus 2023.

Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, (25/8/2023), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk menjual 259.905.193 saham dengan harga saham Rp 6.500. Dengan demikian, total penjualan saham DSSA itu sekitar Rp 1,68 triliun. Perseroan menyatakan menjual 259,90 juta saham GEMS untuk melepas sebagian investasi.

“Pelepasan sebagian investasi sehingga kepemilikan saham perseroan di GEMS menjadi 51 persen dengan status kepemilikan langsung,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk Susan Chandra.

Setelah penjualan saham itu, Dian Swastatika Sentosa memiliki 3.000.000.100 saham GEMS. Sebelumnya perseroan mengenggam 3.259.905.293 saham atau setara 55,42 persen.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 25 Agustus 2023, saham DSSA turun 0,39 persen ke posisi Rp 51.000 per saham. Saham DSSA dibuka turun 200 poin ke posisi Rp 51.000 per saham. Saham DSSA berada di level tertinggi Rp 51.000 dan terendah Rp 51.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 4 kali dengan volume perdagangan 372 lot saham. Nilai transaksi Rp 1,9 miliar.

Sedangkan saham GEMS melambung 2,91 persen ke posisi Rp 7.075 per saham. Saham GEMS dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 6.900 per saham. Saham GEMS berada di level tertinggi Rp 7.300 dan terendah Rp 6.875 per saham. Total frekwensi perdagangan 3.369 kali dengan volume perdagangan 2.631.426 lot saham. Nilai transaksi Rp 1,7 triliun.

 

Video Terkini