Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Rabu, (24/1/2024). Namun, koreksi IHSG menjadi terbatas di tengah mayoritas sektor saham yang lesu.
Dikutip dari data RTI, IHSG melemah 0,39 persen ke posisi 7.227,82. Indeks LQ45 susut 0,57 persen ke posisi 966,25. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Baca Juga
Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.271,95 dan terendah 7.170,29. Sebanyak 361 saham melemah sehingga menekan IHSG. 174 saham menguat dan 230 saham diam di tempat.
Advertisement
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan. Sektor saham energi melemah 0,61 persen, sektor saham basic susut 1,14 persen, dan catat koreksi terbesar. Selain itu, sektor saham industri terpangkas 0,53 persen, sektor saham siklikal susut 0,28 persen. Selanjutnya, sektor saham teknologi terpangkas 0,75 persen dan sektor saham infrastruktur melemah 0,55 persen.
Sementara itu, sektor saham kesehatan melonjak 2,14 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham nonsiklikal naik 0,16 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,80 persen, sektor saham properti menanjak 0,17 persen dan sektor saham transportasi naik 0,86 persen.
Total frekuensi perdagangan 1.192.685 kali dengan volume perdagangan 18,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 15,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.692.
Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,48 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 6,8 triliun.
Di pasar negosiasi, transaksi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) signifikan.
Â
Transaksi di Pasar Negosiasi
Transaksi saham TBIG di pasar negosiasi mencapai Rp 2,3 triliun. Saham TBIG menguat 24,66 persen ke posisi Rp 2.300 per saham dengan total frekuensi perdagangan satu kali. Total volume perdagangan saham 10.000.000 saham.
Di pasar regular, saham TBIG melemah tipis 0,26 persen ke posisi Rp 1.950 per saham. Saham TBIG dibuka naik 15 poin ke posisi Rp 1.970 per saham. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 2.030 dan terendah Rp 1.935 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.029 kali dengan volume perdagangan 10.126.398 saham. Nilai transaksi Rp 2,3 triliun.
Sementara itu, transaksi saham MBMA mencapai Rp 1,4 triliun di pasar negosiasi. Saham MBMA melemah 5,11 persen ke posisi Rp 631 per saham. Saham MBMA ditransaksikan empat kali dengan volume perdagangan 23.204.075 saham.
Di pasar regular, saham MBMA merosot 7,58 persen ke posisi Rp 610 per saham. Saham MBMA dibuka turun lima poin ke posisi Rp 655 per saham. Saham MBMA berada di level tertinggi Rp 660 dan terendah Rp 605 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.291 kali dengan volume perdagangan 24.273.782 saham. Nilai transaksi Rp 1,5 triliun.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham SBAT melambung 50 persen
- Saham FORU melambung 34,53 persen
- Saham HADE melambung 33,33 persen
- Saham KDSI melambung 20 persen
- Saham BPTR melambung 19,54 persen
Â
Saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham CGAS merosot 24,95 persen
- Saham HUMI merosot 24,44 persen
- Saham TCID merosot 14,19 persen
- Saham GRPH merosot 12,24 persen
- Saham BABY merosot 11,50 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham ASII senilai Rp 1,2 triliun
- Saham BBCA senilai Rp 808 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 622 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 585,7 miliar
- Saham TPIA senilai Rp 531,7 miliar
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham LMAX tercatat 161.442 kali
- Saham ASII tercatat 38.616 kali
- Saham TPIA tercatat 32.234 kali
- Saham CUAN tercatat 25.284 kali
- Saham ANTM tercatat 24.052 kali
Saham Alibaba Melambung
Indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong melonjak lebih dari 3 persen pada Rabu, 24 Januari 2024. Kenaikan indeks Hang Seng didukung saham teknologi.
Dikutip dari CNBC, indeks Hang Seng teknologi bertambah lebih dari 4 persen karena lonjakan saham Alibaba. Saham raksasa teknologi ini melonjak 6,57 persen setelah pendirinya Jack Ma dilaporkan membeli USD 50 juta saham Alibaba yang tercatat di Hong Kong.
Indeks CSI 300 menguat 1,4 persen ke posisi 3.277,1. Setelah pasar tutup, Gubernur Bank Sentral China mengatakan, bank sentral akan memangkas rasio persyaratan cadangan untuk lembaga keuangan sebesar 50 basis poin.
Di sisi lain, ekspor Jepang pada bulan Desember mengalahkan ekspektasi, dengan neraca perdagangannya mengalami surplus sebesar USD 62,1 miliar dibandingkan dengan defisit USD 122,1 miliar yang diperkirakan berdasarkan jajak pendapat para ekonom Reuters. Data tersebut muncul sehari setelah Bank Sentral Jepang mempertahankan kebijakan moneter.
Survei PMI Australia dari Juno Bank menunjukkan ekspansi aktivitas manufaktur pada Januari setelah kontraksi selama 11 bulan berturut-turut. Aktivitas bisnis di negara ini juga mengalami kontraksi yang lebih kecil pada Januari dibandingkan Desember.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat ke posisi 7.519,2. Indeks Nikkei di Jepang tergelincir 0,8 persen ke posisi 36.226,48. Indeks Topix terpangkas 0,51 persen ke posisi 2.529,22.
Indeks Kospi merosot 0,36 persen ke posisi 2.469 usai saham Samsung Electronics dan SK Hynix catat koreksi besar. Indeks Kosdaq melemah 0,46 persen ke posisi 836,21.
Advertisement