Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan sejumlah saham lantaran terjadi pergerakan harga di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA). Teranyar, Bursa memantau pergerakan saham PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) dan PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS).
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/1/2024), terjadi penurunan harga di luar kebiasaan pada saham ASLI. Sementara terjadi peningkatan harga saham di luar kebiasaan pada saham IBOS. Namun begitu, pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Baca Juga
Berdasarkan data RTI, saham ASLI turun 3,70 persen ke posisi 52 pada Jumat, 26 Januari 2024. Frekuensi perdagangan saat itu tercatat sebesar 4.283 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 63,94 juta lembar senilai Rp 3,63 miliar. Harga saham ASLI itu susut 48 persen dari harga IPO Rp 100 per saham.
Advertisement
Saham ASLI baru tercatat dan diperdagangkan di Bursa pada 5 Januari 2024. Dalam rangka IPO, perseroan menerbitkan 1,25 iliar saham. Dengan harga penawaran Rp 100 per lembar, maka perseroan mengantongi Rp 125 miliar dari IPO. Sementara saham IBOS naik 9,62 persen ke posisi 570 pada Jumat, 26 Januari 2024.
Pada perdagangan hari ini, Senin 29 Januari 2024, saham IBOS naik 4,39 persen ke posisi 595 sekitar pukul 10.30 WIB. Dalam sepekan, harga saham IBOS naik 29,35 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham IBOS naik 591,86 persen. BEI mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.
Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Â
Â
Rencana Ekspansi Asri Karya Lestari
Sebelumnya diberitakan, saham PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, (5/1/2024). Perseroan bergerak dalam bidang General Contractor berfokus pada bidang pekerjaan pondasi, erection, bekisting dan pekerjaan jalan.
Direktur Utama PT Asri Karya Lestari Tbk, Sudjatmiko yang saat ini maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk Dapil VI Kota Bekasi itu menjelaskan, langkah perseroan untuk masuk Bursa melalui IPO adalah bagian dari strategi perseroan untuk meningkatkan ekspansi usaha.
Di sisi lain, aksi ini juga mendukung kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan yang lebih baik sebagai perusahaan publik, dan diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi stakeholder ke depannya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bursa Efek Indonesia, OJK dan seluruh profesi penunjang atas segala dukungannya dalam proses IPO ini. Dengan hadirnya Perseroan sebagai pionir general contractor di lantai Bursa, diharapkan dapat membangkitkan semangat industri jasa konstruksi tanah air untuk semakin maju, berkembang dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri," kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (5/1/2024).
Pada aksi IPO, perseroan menerbitkan 1,25 miliar lembar saham dengan harga penawaran Rp 100 per saham. Dengan demikian, perseroan mengantongi modal Rp 125 miliar dari IPO.
Sekitar 66,35 persen dana IPO akan digunakan perseroan untuk melakukan setoran modal pada anak perusahaan perseroan, yaitu PT Bumi Prima Konstruksi sebesar 56,25 persen untuk pembelian alat berat berupa rotary drilling rig, mobile crane, crawler crane, foco crane trailer dan dolly trailer truck dan kepada PT Manyar Perkasa Mandiri sebesar 43,75 persen untuk pembelian mesin produksi batching plant.
Sisanya, sekitar 33,65 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan yaitu pembayaran material, perlengkapan proyek, serta untuk membiayai kegiatan operasional perseroan.
Â
Advertisement
Belanja Pemerintah Pusat
Perseroan juga berencana mengincar sejumlah proyek strategis, termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk menopang kinerja perseroan pada masa mendatang.
Dalam catatannya, Sudjatmiko mengatakan belanja Pemerintah Pusat untuk 2024 meningkat 7,4 persen dari 2023 yang difokuskan untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi salah satunya dalam pembangunan IKN.
Selanjutnya, belanja negara dalam APBN 2024 dialokasikan juga untuk belanja prioritas, yaitu anggaran infrastruktur sebesar Rp 423,4 triliun untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar. Angka tersebut naik 5,9 persen dari anggaran infrastruktur 2023 yang dialokasikan sebesar Rp 399,6 triliun.
"Oleh karena itu Perseroan mempersiapkan ekspansi usaha agar diharapkan Perseroan mampu menyerap dan berpartisipasi dalam Pembangunan negeri. Sehingga Perseroan dapat memberikan kontribusi lebih bagi masyarakat dan negara," imbuh Sudjatmiko.
Jadi Pendatang Baru di BEI
Sebelumnya diberitakan, saham PT Asri Karya Lestari Tbk akan segera tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Jumat 5 Januari 2023.
Perseroan menjadi perusahaan tercatat pertama di Bursa pada tahun ini. Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, saham perseroan bakal diperdagangkan dengan kode ASLI. PT Asri Karya Lestari Tbk mencatatkan saham di papan utama, dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 1,25 miliar saham.
Harga penawaran saham yakni Rp 100 per saham. Dengan demikian, perseroan meraup dana sebanyak Rp 125 miliar. Rencananya, Asri Karya Lestari akan mengalokasikan sekitar 50,79 persen dana IPO sebagai setoran modal pada anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bumi Prima Konstruksi dan PT Manyar Perkasa Mandiri.
Lalu sekitar 43,75 persen akan digunakan oleh PT Manyar Perkasa Mandiri untuk pembangunan batching plant dan pembelian mesin. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yakni pembayaran material, perlengkapan proyek, gaji, dan tunjangan karyawan serta biaya operasional.
Setelah tercatat di Bursa, mulai tahun buku 31 Desember 2023 dan seterusnya, manajemen perseroan bermaksud membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 20 persen atas laba bersih tahun berjalan perseroan.
Advertisement