Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi koreksi pada perdagangan saham Selasa (30/1/2024). IHSG berpeluang melemah ke rentang 6.925-7.021.
IHSG naik 0,28 persen ke posisi 7.157 dan disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi pergerakannya masih berada di fase downtrend-nya pada Senin, 29 Januari 2024.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini posisi IHSG berada di awal wave c dari wave (ii) sehingga pergerakannya masih rawan melanjutkan koreksi ke rentang 6.925-7.021.
Advertisement
"Meskipun menguat, diperkirakan akan cenderung terbatas untuk menguji 7.140-7.165,” ujar Herditya dalam catatannya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.092,7.045 dan level resistance 7.271,7.323 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.080-7.180 pada perdagangan Selasa pekan ini.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY),PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), dan saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Buy on Weakness
Saham BMRI menguat 2,78% ke 6.475 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian dan mampu menembus MA20.
"Namun demikian, kami memperkirakan posisi BMRI saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [v], sehingga pergerakan BMRI masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 6.050-6.275
Target Price: 6.575, 6.875
Stoploss: below 5.975
2.PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) - Buy on Weakness
Saham CMRY ditutup flat di 4.040 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, saat ini, pihaknya perkirakan pergerakan CMRY berada pada bagian akhir dari wave b dari wave (iii), sehingga koreksi CMRY relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali.
Buy on Weakness: 3.960-4.030
Target Price: 4.230, 4.310
Stoploss: below 3.870
3.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness
Saham SMGR menguat 0,40% ke 6.200 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi penguatan SMGR masih tertahan oleh MA20.
"Kami memperkirakan, posisi SMGR saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave C dari wave (Y), sehingga pergerakan SMGR berpeluang melanjutkan penguatannya," tutur Herditya.
Buy on Weakness: 6.000-6.125
Target Price: 6.375, 6.725
Stoploss: below 5.850
4.PT United Tractors Tbk (UNTR) - Buy on Weakness
Saham UNTR menguat 1,52% ke 23.325 dan disertai oleh volume pembelian. Herditya mengatakan, selama UNTR masih mampu bergerak di atas 22,325 sebagai stoplossnya, posisi UNTR saat ini diperkirakan berada di awal wave C dari wave (A), sehingga UNTR masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 22.700-23.100
Target Price: 23.875, 24.850
Stoploss: below 22.325
Advertisement
Penutupan IHSG pada 29 Januari 2024
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Senin (29/1/2024). Pergerakan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham melemah yang dipimpin sektor saham teknologi.
Dikutip dari data RTI, IHSG menguat 0,28 persen ke posisi 7.157,17. Indeks LQ45 bertambah 1,1 persen ke posisi 961,91. Sebagian besar indeks saham saham acuan bervariasi. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.177,69 dan terendah 7.115,03.
Sebanyak 284 saham melemah sehingga menekan penguatan IHSG. 216 saham menguat dan 264 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.138.669 kali dengan volume perdagangan 18,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.805. Investor asing beli saham Rp 540,18 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 6,32 triliun.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan. Sektor saham teknologi turun 2,17 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham infrastruktur terpangkas 0,68 persen, sektor saham keuangan merosot 0,54 persen, sektor saham energi susut 0,51 persen. Selain itu, sektor saham properti tergelincir 0,21 persen, sektor saham kesehatan melemah 0,16 persen.
Sektor Saham
Sementara itu, sektor saham transportasi bertambah 1,4 persen, sektor saham basic menguat 0,42 persen, sektor saham siklikal menguat 0,31 persen, sektor saham industri menanjak 0,07 persen dan sektor saham nonsiklikal naik 0,05 persen.
Pada awal pekan ini, saham GOTO merosot 4,88 persen ke posisi Rp 78 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan Rp 82 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 83 dan terendah Rp 76 per saham. Total frekuensi perdagangan 32.052 kali dengan volume perdagangan 61.852.448 saham. Nilai transaksi Rp 482,9 miliar.
Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melambung 2,78 persen ke posisi Rp 6.475 per saham. Saham BMRI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 6.350 per saham. Saham BMRI berada di level tertinggi Rp 6.475 dan terendah Rp 6.275 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.150 kali dengan volume perdagangan 1.333.124 saham. Nilai transaksi Rp 851 miliar.
Advertisement
Sentimen yang Bayangi IHSG
Adapun sentimen yang pengaruhi IHSG datang dari global dan domestik. Dikutip dari Antara, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia menguat di tengah penantian rilis data ekonomi sejumlah negara dan keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed pada Selasa, 30 Januari 2024 dan Rabu, 31 Januari 2024.
Di sisi lain, katalis positif datang dari regulator China, yang mengumumkan akan menghentikan peminjaman saham tertentu untuk short selling mulai Senin, untuk mendukung pasar saham yang sedang merosot di negara tersebut. Pada pekan lalu, Perdana Menteri China Li Qiang menjanjikan dukungan pemerintah yang lebih kuat terhadap pasar.
Dari dalam negeri, pemerintah berencana memberikan insentif fiskal kepada sektor pariwisata, yaitu berupa pengurangan pajak dalam bentuk pemberian fasilitas yang ditanggung pemerintah (DTP).
Insentif itu akan diberikan sebesar 10 persen dari Pajak Penghasilan (PPh) badan, dimana PPh badan yang tadinya sebesar 22 persen, akan menurun menjadi 12 persen. Pemberian insentif tentunya untuk mendorong kebangkitan sektor pariwisata yang mulai menggeliat pasca COVID-19. Dengan kebangkitan sektor pariwisata akan berdampak positif bagi perekonomian nasional karena akan memberikan efek domino pada sektor lain.