Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah pada sesi pertama perdagangan saham Senin (5/2/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah sentimen pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023.
Dikutip dari data RTI, IHSG merosot 0,37 persen ke posisi 7.211,99 pada sesi pertama. Indeks LQ45 turun 0,51 persen ke posisi 979,64. Mayoritas indeks saham acuan tertekan.
Baca Juga
Pada sesi pertama perdagangan saham, IHSG berada di level tertinggi 7.254,08 dan terendah 7.209,26. Sebanyak 296 saham tertekan sehingga IHSG memerah. Sedangkan 207 saham menguat dan 242 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 716.837 kali dengan volume perdagangan 26,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.632.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) merosot kecuali sektor saham energi naik 0,48 persen dan sektor saham transportasi bertamabh 0,86 persen. Sementara itu, sektor saham teknologi terpangkas 2,4 persen, dan pimpin koreksi terbesar. Sektor saham basic susut 0,58 persen, sektor saham industri tergelincir 0,70 persen, dan sektor saham nonsiklikal melemah tipis 0,01 persen.
Kemudian sektor saham siklikal tergelincir 0,30 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,45 persen, sektor saham keuangan merosot 0,34 persen, sektor saham properti terbenam 0,29 persen, dan sektor saham infrastruktur terpangkas 0,56 persen.
Pada sesi pertama perdagangan saham, saham GOTO susut 5,56 persen ke posisi Rp 85 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan di Rp 90 per saham.Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 91 dan terendah Rp 84 per saham. Total frekuensi perdagangan 17.729 kali dengan volume perdagangan 187.204.608 saham. Nilai transaksi Rp 1,5 triliun.
Pertumbuhan Ekonomi 2023
Sementara itu, IHSG bergerak fluktuatif di tengah sentimen pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023.
Mengutip Kanal Bisnis Liputan6.com, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2023 tembus 5,04 persen secara tahunan (year on year/YoY). Secara kumulatif, ekonomi Indonesia di sepanjang 2023 tumbuh sebesar 5,05 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2023 bila dibandingkan dengan triwulan IV 2023 tumbuhan 0,45%, bila dibandingkan triwulan IV 2022 atau secara year on years ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,04%," ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin, 5 Februari 2024.
"Dengan demikian, di tengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, ekonomi Indonesia tahun 2023 tetap tumbuh solid sebesar 5,05%," lanjut dia.
Amalia menyatakan, dari sisi domestik kinerja perekonomian pada triwulan IV 2023 ditopang oleh aktivitas produksi yang tetap kuat hal tersebut diindikasikan oleh beberapa indikator antara lain PMI dari laporan Bank Indonesia pada triwulan IV 2023 masih berada di zona ekspansi mencapai 51,20% lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2022 yang sebesar 50,06%
Kemudian, peningkatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka persiapan Pemilu, baik yang dilakukan oleh penyelenggara maupun peserta juga turut mewarnai kinerja perekonomian kuartal IV 2023.
"Respons kebijakan ekonomi yang tepat, juga turut menopang kinerja perekonomian tahun 2023 antara lain kebijakan fiskal dan moneter yang kondusif serta koordinasi pusat dan daerah yang Solid untuk pengendalian harga barang dan jasa sehingga inflasi dalam negeri dapat terjaga sepanjang tahun 2023," ujar dia.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham CINT meroket 34,69 persen
- Saham POLU meroket 25 persen
- Saham EDGE meroket 21,17 persen
- Saham ACRO meroket 16,33 persen
- Saham AKSI meroket 14,77 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham SBAT merosot 33,33 persen
- Saham DEAL merosot 16,67 persen
- Saham REAL merosot 11,11 persen
- Saham DADA merosot 11,11 persen
- Saham CTBN merosot 10 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham LMAX tercatat 148.163 kali
- Saham SMLE tercatat 22.195 kali
- Saham ACRO tercatat 17.728 kali
- Saham GOTO tercatat 17.365 kali
- Saham PTMP tercatat 16.716 kali
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BMRI senilai Rp 536,5 miliar
- Saham ASII senilai Rp 340 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 270,2 miliar
- Saham BOGA senilai Rp 234,6 miliar
- Saham GOTO senilai Rp 210,8 miliar