Liputan6.com, Jakarta - PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII), penyedia layanan terdepan dari awal hingga akhir untuk logistik dan jasa pertambangan yang mencakup transportasi, transshipment, dan jasa lainnya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
ALII menerbitkan sekitar 3,2 miliar saham kepada publik, mewakili 20% dari saham beredar perusahaan. ALII melakukan penawaran awal (book building) pada 17-24 Januari 2024 sebelum memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Januari 2024 dan dilanjutkan dengan penawaran umum pada 1–5 Februari 2024.
Baca Juga
Direktur Utama Ancara Logistics Indonesia, Faisal Mohamad Nur mengatakan, dengan harga saham perdana Rp 272 per saham, ALII mampu mengumpulkan Rp 860,9 miliar dari IPO.
Advertisement
"Sekitar 75% dana hasil IPO akan dialokasikan sebagai pinjaman untuk anak perusahaannya, yaitu PT Mahakam Coal Terminal (MCT) yang akan digunakan MCT untuk pembayaran sebagian utang,” kata Faisal, dalam konferensi pers, Rabu (7/2/2024).
Tak hanya itu, sekitar 21,44% dana akan dialokasikan untuk akuisisi 15 kapal tongkang sungai baru, dengan sisanya akan digunakan untuk modal kerja ALII.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama Rabu, 7 Februari 2024, saham ALII melonjak 25 persen ke posisi Rp 340 per saham.
Saham ALIIdibuka naik Rp 32 menjadi Rp 304 per saham dari harga perdana Rp 272 per saham. Harga saham ALII berada di level tertinggi Rp 340 dan terendah Rp 268 per saham. Total frekuensi perdagangan 20.251 kali dengan volume perdagangan 4.215.398 saham. Nilai transaksi Rp 134,3 miliar.
Ancara Logistics Indonesia Patok Harga IPO Rp 272 per Lembar
Sebelumnya diberitakan, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Pada aksi tersebut, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 3.165.160.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 20 per lembar.
Melansir laman e-ipo, Kamis (1/2/2024), Ancara Logistics Indonesia telah menetapkan harga penawaran final yakni Rp 272 per lembar.
Dengan demikian, perseroan akan mengantongi dana segar Rp 860,92 miliar dari IPO. Sebelumnya, perseroan mematok harga penawaran pada kisaran Rp 268-278 per lembar.
Rencananya, sebesar 75 persen dana IPO akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan anak, yaitu MCT.
Dana tersebut akan digunakan oleh MCT untuk pembayaran sebagian atau pelunasan pokok utang MCT kepada OCP Asia Fund IV (SF 1) Pte. Limited dan OCP Asia Fund V (SF 1) Pte. Limited.
Lalu sekitar 20,64 persen dana IPO akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) guna menunjang kegiatan usaha utama perseroan, yaitu untuk pembelian tongkang sungai.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja (operational expenditure/opex) dalam rangka menunjang kegiatan operasional perseroan antara lain termasuk namun tidak terbatas untuk pembelian bahan bakar, pembayaran jasa operator kapal, pembayaran jasa keamanan, pembayaran jasa operator alat berat dan lainnya.
Informasi saja, pemilik manfaat akhir (ultimate beneficial owner) perseroan adalah Aburizal Bakrie dan Nalinkant Amratlal Rathod.
Lebih lanjut, saham perseroan saat ini dimiliki oleh Anindhita Anestya Bakrie, generasi ketiga Grup Bakrie, memiliki 3,03 persen saham ALII sebelum IPO.
Kemudian PT Graha Adika Niaga, yang merupakan pemegang saham mayoritas, dimiliki oleh Aburizal Bakrie. Sedangkan PT Solomed Capital Pte. Ltd., yang memiliki 39,48 persen saham, dimiliki oleh Nalinkant Amratlal Rathod, yang juga menjabat sebagai komisaris utama ALII dan memiliki 2,63 persen saham secara langsung.
Advertisement
IPO, Ancara Logistics Indonesia Incar Dana Segar Rp 879,91 Miliar
Sebelumnya diberitakan, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Pada aksi tersebut, perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3.165.160.000 lembar saham atau sebanyak-banyaknya 20,00 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp 5 per saham.
Melansir laman e-ipo, Rabu (17/1/2024), Ancara Logistics Indonesia mematok harga pelaksanaan pada kisaran 268-278 per lembar. Dengan demikian, perseroan berpotensi mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 879,91 miliar dari IPO.
Sebesar 75 persen dana IPO akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan anak, yaitu MCT. Dana tersebut akan digunakan oleh MCT untuk pembayaran sebagian atau pelunasan pokok utang MCT kepada OCP Asia Fund IV (SF 1) Pte. Limited dan OCP Asia Fund V (SF 1) Pte. Limited.
Lalu sekitar 20,64 persen dana IPO akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) guna menunjang kegiatan usaha utama perseroan, yaitu untuk pembelian tongkang sungai. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja (operational expenditure/opex) dalam rangka menunjang kegiatan operasional perseroan antara lain termasuk namun tidak terbatas untuk pembelian bahan bakar, pembayaran jasa operator kapal, pembayaran jasa keamanan, pembayaran jasa operator alat berat dan lainnya.
Program ESA
Bersamaan dengan penawaran umum, perseroan mengadakan program ESA dengan jumlah sebanyak-banyaknya 29.860.000 saham atau sebanyak-banyaknya 0,94 persen dari saham yang akan ditawarkan dalam penawaran umum. Pelaksanaan pembelian saham secara khusus ini akan diimplementasikan sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7.
Setelah tercatat di Bursa, perseroan berencana untuk membagikan dividen kas sebanyak-banyaknya sampai dengan 80 persen dari laba tahun berjalan setelah menyisihkan untuk cadangan wajib mulai tahun buku 2024 serta penyisihan untuk belanja modal (capex) dan kebutuhan modal kerja (opex).
Besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi perseroan di masa yang akan datang.
Jadwal IPO Ancara Logistics Indonesia:
- Masa penawaran awal: 17-24 Januari 2024
- Tanggal efektif: 31 Januari 2024
- Masa penawaran umum: 1-5 Februari 2024
- Tanggal penjatahan: 5 Februari 2024
- Tanggal distribusi saham secara elektronik: 6 Februari 2024
- Tanggal pencatatan saham pada BEI: 7 Februari 2024
Advertisement