Sukses

Trimegah Bangun Persada Kembali Incar Pendanaan dari Pasar Modal

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) berencana gelar private placement dan rights issue.

Liputan6.com, Jakarta - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) berencana kembali menghimpun sejumlah dana dari pasar modal. Perseroan mengumumkan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PTHMETD) atau private placement.

Bersamaan dengan itu, perseron juga mengumumkan penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue. Dalam rangka private placement, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 6.309.860.000 saham atau 10 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor dalam perseroan.

Selanjutnya, Trimegah Bangun Persada akan meminta persetujuan pemegang saham mengenai aksi ini melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya akan dilakukan pada 15 Maret 2024.

Sedangkan dalam untuk rencana penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue, perseroan berencana menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 30 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan nilai nominal Rp 100 per lembar.

Dengan dilaksanakannya peningkatan modal lewat rights issue dalam jumlah sebanyak-banyaknya 18.929.580.000 saham, maka pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dapat terilusi paling banyak 23,08 persen.

"Setelah diperoleh persetujuan RUPSLB, perseroan akan memutuskan untuk melaksanakan private placement atau rights issue. Keputusan tersebut didasarkan pada rencana akhir terkait dengan pembelian saham pada perusahaan yang bergerak di bidang pemurnian bijih nikel," ujar manajemen PT Trimegah Bangun Persada Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (9/2/2024).

Adapun dana yang diperoleh atas pelaksanaan private placement atau rights issue akan digunakan oleh perseroan untuk melakukan transaksi.

PT Trimegah Bangun Persada Tbk merupakan pendatang baru di Bursa yang sahamnya dicatatkan pada 12 April 2023. Saat itu perseroan menerbitkan 8 miliar lembar saham dalam rangka IPO. Harga pelaksanaan dipatok Rp 1.250 per lembar, sehingga perseroan mengantongi dana segar Rp 10 triliun dari IPO.

 

 

2 dari 4 halaman

Trimegah Bangun Persada Berpotensi Tebar Dividen 30%

Sebelumnya diberitakan, emiten nikel milik Grup Harita, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) memberikan bocoran soal pembagian dividen pada 2024. 

Investor Relations Trimegah Bangun Persada Lukito Gozali mengungkapkan, dividen yang diberikan kepada pemegang saham akan sesuai dengan pedoman pembagian dividen yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Alhasil, jika mengacu pada pedoman saat ini besaran dividen yang diberikan sebesar 30% dari laba bersih. 

Sebagaimana diketahui, Harita Nickel telah membagikan dividen tunai sebesar 30% dari total laba bersih tahun 2022 atau sekitar Rp 1,4 triliun.

"RUPS Tahun ini pun kita bagikan dividen 30 persen, itu (pedoman) ada di prospektus kita, angkanya di 30 persen secara guideline belum berubah," kata dia dalam acara Indonesia Investment Education, Sabtu (8/12/2023).

Ia melanjutkan, pembagian keuntungan berupa dividen tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham saat Perseroan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 

Hingga akhir kuartal III 2023, PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau disebut Harita Nickel mencatat penjualan Rp 17,3 triliun. Penjualan tersebut melonjak 135 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 7,4 triliun.

Seiring kenaikan penjualan tersebut, perseroan membukukan laba bersih ke pemilik entitas induk tumbuh 24 persen menjadi Rp 4,5 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,6 triliun.

Perseroan mencatat laba kotor Rp 6,1 triliun hingga September 2023. Laba kotor itu naik 63 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,8 triliun.

 

 

3 dari 4 halaman

Aset Perseroan

Laba usaha bertambah 59 persen menjadi Rp 5,4 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,4 triliun. Laba periode berjalan meningkat 60 persen menjadi Rp 5,7 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,5 triliun.

Perseroan mencatat laba per saham dasar naik menjadi Rp 74,35 hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 65,43.

Ekuitas perseroan naik menjadi Rp 27,17 triliun hingga akhir September 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 14,2 triliun.

Total liabilitas turun menjadi Rp 17,91 triliun akhir kuartal III 2023 dari Desember 2022 Rp 20,3 triliun. 

Aset perseroan tercatat naik menjadi Rp 45,08 triliun hingga akhir September 2023 dari akhir 2022 Rp 34,6 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 5,2 triliun hingga akhir September 2023 dari Desember 2022 Rp 1,2 triliun.

4 dari 4 halaman

Trimegah Bangun Persada Buka Peluang Ekspor Nikel ke Jepang dan Korea Selatan

Sebelumnya diberitakan, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel membuka peluang ekspor nikel ke Jepang dan Korea Selatan. Sebelumnya, Perseroan telah melakukan ekspor ke negara produsen baterai kendaraan listrik, yakni China. 

Presiden Direktur Trimegah Bangun Persada, Roy A. Arfandy menegaskan, perseroan melakukan ekspor terhadap semua produsen yang memproduksi baterai mobil listrik. 

"Tidak hanya ke China, tapi terutama memang banyak pembuatan baterai modal listrik itu berada di China juga kebanyakan ekspor kami itu ke negara China,” kata Roy dalam acara OCBC Experience Supporting Indonesia to The Global Stage di The Ritz-Carlton Jakarta, pada Selasa (14/11/2023). 

Dengan demikian, Harita Nickel tidak menutup kesempatan untuk melakukan ekspor nikel ke Jepang dan Korea. Selain China, rupanya Perseroan juga pernah melakukan ekspor nikel ke India. 

Ia melanjutkan, saat ini nikel bukan hanya dimanfaatkan sebagai stainless steel. Akan tetapi, nikel ini bisa digunakan sebagai bahan pembuatan baterai kendaraan listrik.  

"Jadi nikel itu memang sangat bermanfaat dan banyak dipakai di kebutuhan-kebutuhan yang sangat luas,” kata dia. 

Di sisi lain, ia menuturkan, dalam rangka memperkuat bisnisnya, Perseroan terus mengembangkan jaringan dengan bank global. Sehingga, Perseroan bisa melakukan transaksi dagang dengan luar negeri atau negara lain yang prospektif. 

 

Video Terkini