Liputan6.com, Jakarta - Morgan Stanley Capital Internasional (MSCI Inc) merilis hasil peninjauan konstituen terbaru pada Februari 2024 yang masuk ke sejumlah indeks global yang efektif 1 Maret 2024. Pada indeks MSCI small cap, ada dua saham emiten Indonesia yang masuk.
Di rebalancing MSCI small cap pada 12 Februari 2024, saham emiten di Indonesia yang masuk yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). Sedangkan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) keluar dari indeks MSCI small cap.
Baca Juga
Konstituen di indeks MSCI small cap akan berubah pada 29 Februari 2024, dan efektif 1 Maret 2024. MSCI akan kembali umumkan konstituen terbaru di indeks MSCI pada 14 Mei 2024, dan efektif 3 Juni 2024.
Advertisement
MSCI tidak melakukan perubahan emiten di Indonesia pada indeks MSCI Global Standard dan MSCI Micro Cap.
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 12 Februari 2024, saham BUMI ditutup naik 1,18 persen ke posisi Rp 86 per saham. Nilai transaksi saham BUMI sebesar Rp 16,45 miliar dan volume perdagangan 192,37 juta. Total frekuensi perdagangan 3.137 kali.
Sedangkan saham MIDI merosot 3,79 persen ke posisi Rp 406 per saham. Saham MIDI mencatat frekuensi perdagangan 3.091 kali dengan volume perdagangan 18,87 juta saham. Nilai transaksi Rp 7,71 miliar.
Saham CUAN terpangkas 6,41 persen ke posisi Rp 7.300 per saham. Nilai transaksi saham CUAN mencapai Rp 69,01 miliar dengan volume perdagangan 9,23 juta saham. Total frekuensi perdagangan 6.651 kali.
Penutupan IHSG pada 12 Februari 2024
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak pada perdagangan Senin (12/2/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang melesat.
Dikutip dari data RTI, IHSG melesat 0,86 persen ke posisi 7.297,66. Indeks LQ45 bertambah 1,22 persen ke posisi 995,16. Mayoritas indeks saham acuan menghijau.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.306,15 dan terendah 7.250,31. Sebanyak 286 saham menguat dan 280 saham melemah. 201 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.421.269 kali dengan volume perdaganan 23,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.590.
Saham GOTO bertambah 2,38 persen ke posisi Rp 86 per saham. Saham GOTO dibuka naik dua poin ke posisi Rp 86 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 90 dan terendah Rp 85 per saham. Total frekuensi perdagangan 39.083 kali dengan volume perdagangan 55.415.524 saham. Nilai transaksi Rp 452,4 miliar.
Â
Advertisement
Sektor Saham
Saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menanjak 0,90 persen ke posisi Rp 560 per saham. Saham SMRA dibuka stagnan Rp 555 per saham. Saham SMRA berada di level tertinggi Rp 570 dan terendah Rp 555 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.731 kali dengan volume perdagangan 398.541 saham. Nilai transaksi Rp 22,4 miliar.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham keuangan naik 1,18 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham infrastruktur mendaki 0,85 persen, sektor saham properti menanjak 0,61 persen dan sektor saham teknologi bertambah 0,52 persen.
Kemudian sektor saham energi melesat 0,42 persen, sektor saham basic mendaki 0,30 persen, sektor saham industri bertambah 0,24 persen.
Sementara itu, sektor saham nonsiklikal susut 0,35 persen, sektor saham siklikal melemah 0,34 persen, sektor saham transportasi terpangkas 0,38 persen dan sektor saham kesehatan susut 0,09 persen.
3 Saham Emiten Indonesia Masuk Indeks MSCI
Sebelumnya, Morgan Stanley Capital Internasional atau MSCI Inc merilis hasil peninjauan saham terbaru pada November 2023 Â yang masuk ke sejumlah indeks saham.
MSCIÂ menambah satu saham dari Indonesia di indeks MSCI Global Standard. Namun, ada satu saham juga yang dihapus dari MSCI Global Standard.
MSCI menambah saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dalam indeks MSCI Global Standard. Sedangkan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dihapus dari jajaran indeks MSCI Global Standard.
Selain itu, MSCI menambah dua emiten dari Indonesia masuk jajaran indeks saham global kapitalisasi kecil atau MSCI global small cap indexes. Sedangkan lima saham emiten dari Indonesia dihapus dari jajaran indeks MSCI global small cap.
Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) masuk di indeks MSCI global small cap.
Sedangkan saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT PP Tbk (PTPP), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dihapus dari indeks MSCI global small cap.
Adapun segala perubahan dalam indeks itu terhitung sejak 30 November 2023, dan efektif pada 1 Desember 2023.
Advertisement