Sukses

Bursa Saham Asia Merosot Mengikuti Wall Street

Pasar Asia-Pasifik mengikuti pelemahan Wall Street setelah inflasi AS di bulan Januari lebih tinggi dari perkiraan

Liputan6.com, Jakarta Pasar Asia-Pasifik mengikuti pelemahan Wall Street setelah inflasi AS di bulan Januari lebih tinggi dari perkiraan, dengan indeks harga konsumen naik 3,1% dalam basis 12 bulan dan 0,3% untuk bulan tersebut.

Dikurip dari CNBC, Rabu (14/2/2024), ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan CPI akan meningkat sebesar 0,2% bulan ke bulan di bulan Januari dan 2,9% secara tahunan.

Harga inti, tidak termasuk komponen pangan dan energi yang mudah berubah, naik 0,4% bulan ke bulan dan 3,9% dari tahun lalu. CPI Inti diperkirakan masing-masing meningkat 0,3% di bulan Januari dan 3,7% dari tahun sebelumnya.

Di Australia, S&P/ASX 200 turun 1,3%, memperpanjang penurunan beruntunnya hingga hari ketiga.

Nikkei Jepang Melemah

Nikkei 225 Jepang melemah dari level tertinggi 34 tahun, turun 0,54%, sedangkan Topix mengalami penurunan lebih besar yaitu 0,68%.

Nikkei telah menguat sekitar 3% dan sempat menembus angka 38.000 pada hari Selasa. Terakhir kali menyentuh level tersebut pada tahun 1990.

Rabu pagi, diplomat mata uang utama Jepang Masato Kanda mengatakan bahwa “pergerakan pasar valuta asing baru-baru ini berlangsung cepat” sehubungan dengan yen, dan pihak berwenang mengawasi hal ini “dengan rasa urgensi yang tinggi,” menurut Reuters.

 

2 dari 2 halaman

Bursa Korea dan Hong Kong

Kospi Korea Selatan turun 1,47%, saham kelas berat Samsung Electronics anjlok hampir 2%, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq kehilangan 0,89%.

Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 15,713 seiring kembalinya perdagangan setelah liburan Tahun Baru Imlek, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 15,746.58.