Sukses

IHSG Perkasa Setelah Pemilu 2024, Saham GOTO Melesat

Mayoritas sektor saham menghijau sehingga angkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis, 15 Februari 2024 usai hari pencoblosan pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkasa pada perdagangan Kamis (15/2/2024) usai hari pencoblosan pemilihan umum (pemilu) 2024. Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang melesat dan bursa saham Asia melejit.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik tipis satu poin ke posisi 7.210,56. Pada perdagangan pukuk 09.18 WIB, IHSG meroket 1,63 persen ke posisi 7.327. Indeks LQ45 bertambah 2,16 persen ke posisi 1.009,96. Mayoritas indeks saham acuan menghijau.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.365,68 dan terendah 7.304,30. Sebanyak 299 saham melesat dan 203 saham diam di tempat. 138 saham melemah. Total frekuensi perdagangan 306.172 kali dengan volume perdagangan 4,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.545.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham teknologi turun 1,73 persen dan sektor saham transportasi fluktuatif.

Sektor saham energi melejit 0,48 persen, sektor saham basic melonjak 2,43 persen, dan catat penguatan terbesar, sektor saham industri menguat 0,34 persen.

Selain itu, sektor saham nonsiklikal melambung 1,75 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,46 persen, sektor saham kesehatan naik 0,90 persen, sektor saham keuangan melesat 1,49 persen. Sektor saham properti bertambah 0,59 persen dan sektor saham infrastruktur naik 1,2 persen.

Pada awal sesi perdagangan, saham GOTO melambung 1,16 persen ke posisi Rp 87 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 89 dan terendah Rp 86 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.912 kali dengan volume perdagangan 6.256.770 saham. Nilai transaksi Rp 52,5 miliar.

Review Bursa Asia

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, sebagian besar bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Rabu, 14 Februari 2024 kecuali indeks Hang Seng. Hal ini terjadi setelah data inflasi Amerika Serikat yang lebih tinggi dari perkiraan membuat wall street anjlok.

Indeks Hang Seng menguat 0,96 persen, melawan penurunan yang lebih luas seiring Hong Kong kembali melakukan perdagangan setelah libur Tahun Baru Imlek.

Di sisi lain, indeks saham Kospi Korea Selatan melemah 1,1 persen, indeks Nikkei di Jepang susut 0,60 persen, dan indeks Australia terpangkas 0,74 persen. Selain itu, indeks saham di Malaysia melemah 0,13 persen dan indeks Thailand tergelincir 0,48 persen. Dari korporasi, Komisi Eropa telah menyetujui merger Korean Air dan Asiana Airlines.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham HUMI meroket 20 persen
  • Saham MARI meroket 18 persen
  • Saham PTPP meroket 15,56 persen
  • Saham PMMP meroket 12,26 persen
  • Saham ADHI meroket 12,33 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham MPIX merosot 31,75 persen
  • Saham BAIK merosot 24,46 persen
  • Saham PTPS merosot 21,19 persen
  • Saham PTSP merosot 16,76 persen
  • Saham OLIV merosot 11,11 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 614,1 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 431 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 412 miliar
  • Saham BBNI senilai Rp 207 miliar
  • Saham BOGA senilai Rp 152 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LAMX tercatat 41.704 kali
  • Saham BAIK tercatat 27.441 kali
  • Saham PMMP tercatat 18.494 kali
  • Saham MNCN tercatat 9.989 kali
  • Saham FILM tercatat 9.990 kali
3 dari 4 halaman

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan BNI Sekuritas

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan ditopang meredanya ketidakpastian dari Pemilu. “Level resistance  7.250-7.300 dan support 7.150-7.200,” ujar dia.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Kamis (15/2/2024):

1. BBRI: Spec Buy

Beli di 5950, cutloss jika break di bawah 5850.

Jika tidak break di bawah 5850, potensi naik dengan area jual di 6050- 6200 short term.

 

2. BMRI: Spec Buy

Beli di 6950, cutloss jika break di bawah 6850.

Jika tidak break di bawah 6850, potensi naik dengan area jual di 7150- 7300 short term.

 

3. BREN: Buy on Weakness

Beli di 5000, cutloss jika break di bawah 4950.

Jika tidak break di bawah 4950, potensi naik dengan area jual di 5200- 5350 short term.

 

4. MAPI: Spec Buy

Beli di 1950, cutloss jika break di bawah 1930.

Jika tidak break di bawah 1950, potensi naik dengan area jual di 2000- 2030 short term.

 

5. BFIN: Spec Buy

Beli di 1260, cutloss jika break di bawah 1240.

Jika tidak break di bawah 1260, potensi naik dengan area jual di 1290- 1330 short term.

 

6. CTRA: Spec Buy

Beli di 1250, cutloss jika break di bawah 1235.

Jika tidak break di bawah 1250, potensi naik dengan area jual di 1275- 1300 short term.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis (15/2/2024) setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraan. Hal itu memicu kekhawatiran the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS mungkin akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu lebih lama.

Dikutip dari CNBC, pada Kamis pekan ini, investor juga menilai data produk domestik bruto (PDB) dari Jepang dan Singapura serta angka perdagangan dari Korea Selatan.

PDB Jepang pada kuartal keempat turun 0,4 persen secara tahunan meleset jauh dari pertumbuhan 1,4 persen yang diprediksi ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Pada kuartal ke kuartal, indeks tersebut tergelincir 0,1 persen dibandingkan kenaikan 0,3 persen yang diprediksi dalam jajak pendapat Reuters.

PDB Singapura pada kuartal IV tumbuh 2,2 persen YoY lebih rendah dari perkiraan sebesar 2,5 persen. Singapura juga merevisi tingkat pertumbuhan PDB kuartal III dari 2,8 persen menjadi 1 persen.

Indeks Nikkei 225 di Jepang melonjak 0,84 persen, sempat melampaui 38.000 meski harapan PDB meleset, sementara indeks Topix naik 0,55 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 melompat 0,9 persen, dan hentikan penurunan tiga hari berturut-turut.

Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 0,67 persen, sedangkan indeks Kosdaq menguat 0,6 persen.

Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 15.391 menunjukkan pembukaan lebih kuat dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya 15.879,38.

Di wall street, tiga indeks saham acuan menguat setelah aksi jual pada Rabu menyusul pembacaan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan karena pelaku pasar khawatir the Federal Reserve mungkin tidak menurunkan suku bunga secepat yang diharapkan.

Indeks S&P 500 naik 0,96 persen, indeks Nasdaq bertambah 1,3 persen dan indeks Dow Jones melesat 0,4 persen.

Video Terkini